Izayoi menggeleng lemah. "Ti...tidak suamiku, a...anak kita a...akan lahir." Mendengar kata-kata yang diucapkan Izayoi membuat Tōga panik. "Bagaimana ini, istrinya dalam kondisi yang sangat lemah. Lalu bagaimana bisa istrinya ini akan melahirkan putra mereka." Tōga merasa khawatir dan bingung disaat yang bersamaan.

Melihat bahwa wanita manusia, Izayoi akan segera melahirkan, aku pun memilih untuk ikut campur. "Walaupun begitu bayi yang kini wanita manusia kandung itu adalah calon adikku. Aku tidak bisa membiarkannya begitu saja, terlepas dari masalah mereka." Aku pun mendekati Ayah dan wanita manusia, Izayoi.

"Biarkan diriku membantu." Mendengar suara sang putri membuat Tōga semakin merasa bersalah. Dirinya bahkan belum sempat untuk menjelaskan apapun dan sekarang dirinya menambah beban untuk putrinya itu. "Ta..." Belum selesai Tōga berbicara, Izayoi sudah lebih dulu merasakan perutnya sakit, pertanda bahwa dirinya akan segera melahirkan sang buah hati.

"Lebih baik, calon ayah ini memberikan kekuatan kepada istrinya dan biarkan aku membantu proses persalinannya." Melihat kondisi lemah Izayoi, aku tidak bisa berbuat apa-apa karena pada dasarnya energi manusia dan yōkai itu sangatlah berbeda. Sejenak aku melihat kondisi Ayah yang juga sangat memprihatinkan karena kondisi Ayah juga sedang tidak baik-baik saja. Tenaganya terkuras setelah pertempurannya dengan naga iblis, Ryūkotsusei.

Sebelum ini dirinya sudah pernah membantu sang Ibu persalinan, yaitu pada saat adiknya lahir. Maka dari itu, aku cukup paham prosesi persalinan yang aman untuk ibu hamil dan juga bayinya. Proses persalinannya berjalan agak lambat karena energi Izayoi yang lemah. Namun, Izayoi berjuang sangat keras untuk melahirkan sang buah hati hingga setelah beberapa saat terdengarlah suara tangisan bayi.

Aku melihat bayi yang kini berada di dalam gendonganku. "Hallo aku adalah onee-chan mu. Terimakasih karena sudah terlahir sebagai adikku." Dirasa cukup, aku menyerahkan bayi laki-laki itu ke Izayoi yang sedari tadi mengatur nafasnya setelah melahirkan. "Li...lihatlah su...suamiku, pu...putra kita telah la...hir."

Tōga merasa bahagia atas kelahiran sang buah hati. Untuk mengungkapkan kebahagiaannya Tōga memeluk Izayoi yang masih terbaring lemah diatas batu yang rata sebagai alas selama dirinya bersalin. Tersadar bahwa ada orang lain selain suaminya, Izayoi pun menatap perempuan yang membantu dirinya bersalin itu. "Te...terima kasih, atas bantuan anda No...na." Mendengar hal itu Tōga pun menoleh kepada sang putri yang telah membantu persalinan putra dan istrinya. Terdapat sorot mata sendu di mata Tōga, aku pun melihatnya. Namun, dengan cepat aku memalingkan pandanganku.

"Iya, sama-sama Nyonya. Selamat karena telah melahirkan putra yang sangat tampan dan imut." Berusaha bersikap tidak terjadi apapun dengan menunjukkan senyum bahagia di wajahku. "Kalau boleh tahu, siapakah nama bayinya? Apakah Tuan dan Nyonya sudah menyiapkannya?" Ku bertanya senatural orang yang melihat bayi baru saja lahir.

"Tuan, ya." Aku tak sengaja melihat wajah Ayah yang terlihat sedih namun aku tidak ingin ketahuan bahwa aku adalah putri Ayah di hadapan wanita manusia ini. "Ah, ya. Na...manya adalah Inuyasha." Izayoi terlihat sangat bahagia setelah mengucapkan nama sang putra.

Baru saja mereka bersantai, Tōga merasakan kembali aura naga iblis, Ryūkotsusei. Ia baru ingat bahwa dirinya belum menyegel naga iblis itu dengan benar. Buru-buru Tōga memberikan Inuyasha kepada Izayoi. "Istriku, setelah ini kita tidak akan pernah bertemu lagi karena aku harus menyegel seorang naga iblis, Ryūkotsusei. Untuk menyegel naga iblis itu aku perlu untuk pergi ke dunia didalam mutiara hitam ini dan aku pun perlu berada di sana hingga akhir hayatku. Sebab luka yang kuderita pun tidak dapat disembuhkan."

"Benar, aku hanya mengembalikkan sedikit kekuatan Ayahanda dan bukannya menyembuhkannya secara total." Sangat tahu apa yang dikatakan sang Ayah, aku hanya bisa menyimpan kesedihan itu di dalam hatiku. Izayoi juga tidak bisa melarang sang suami lagi, karena dirinya cukup tahu bahwa suaminya sudah terluka sangat parah serta suaminya memiliki kewajiban untuk melenyapkan sang naga iblis. Walau hal itu perlu pengorbanan dengan nyawa sang suami. Izayoi hanya bisa mengangguk lemah.

"Lebih baik Tuan pergi, biarkan saya yang menjaga Nyonya dan Tuan Muda disini." Aku sangatlah tahu Ayah pasti tidak tega untuk meninggalkan sang istri yang baru saja melahirkan dan sang putra yang baru saja lahir. Namun, ia juga tidak bisa melalaikan tanggung jawabnya begitu saja. "Baiklah, tolong jagalah mereka selagi aku pergi."

Setelah itu, Tōga pun menghilang untuk mengambil tubuh naga iblis, Ryūkotsusei. Setelah menghilangnya sang Ayah, kau menjaga dengan baik Izayoi dan juga Inuyasha. Tak berapa lama pun Tōga kembali dengan membawa tubuh naga iblis yang sudah ia segel kembali.

Melihat kedatangan sang Ayah pun, aku berdiri dan berjalan mendekatinya. "Aku sudah memanggil bala bantuan manusia untuk mengamankan ibu dan anak itu." Jelasku sesaat setelah Ayah kembali. "Lebih baik Ayah segera menyegel naga iblis ini dan aku akan ikut bersama Ayah!" Mendengar ucapanku Ayah terkejut dan menatap tajam diriku. Namun, aku yang tidak ingin kalah pun membalasnya.

Pada akhirnya Ayah hanya diam hingga samar-samar terdengar suara yang mendekati mereka. Tōga yang melihat hal itu pun menghampiri Izayoi dan Inuyasha untuk berpisah karena ini adalah pertemuan terakhirnya dengan mereka. "Selamat tingga Izayoi, Inuyasha." Tōga sangat sedih karena dirinya harus berpisah dengan sang pujaan hati dan sang buah hati yang baru saja lahir.

Ayah berjalan mendekatiku yang berada di dekat tubuh naga iblis. Lalu Ayah mengeluarkan mutiara hitam dan memberinya mantra. Setelah itu aku dan Ayah pun masuk kedalam mutiara hitam itu dan terputus dengan dunia luar untuk waktu yang tidak diketahui. Sedangkan di dunia luar, mutiara hitam itu pun melayang dan masuk kedalam mata kanan Inuyasha.

Bertepatan setelah itu beberapa orang mendekati Izayoi dan Inuyasha yang berada di dalam gendongannya. Mereka menunduk hormat kepada Izayoi dan membantu Izayoi untuk kembali ke istana. Kini Izayoi akan mengasuh Inuyasha dengan mencurahkan segala kasih sayang yang ia miliki kepada Inuyasha.

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Jun 02, 2024 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

I'm Inu Yokai HimeOnde histórias criam vida. Descubra agora