Sesaat setelah diriku memasuki desa, sebuah kabut putih menutupi seluruh desa hingga tidak terlihat apapun dari luar. Namun, berbeda dengan di dalam karena kini aku sedang melihat ayah yang berusaha untuk menyegel naga iblis, Ryūkotsusei. Segera aku mendekati mereka dan berada dekat dengan posisi ayah dan sang naga iblis, yang kini sedang sekarat di tanah.
"Ayahanda!" Aku berteriak memanggil ayah yang akan mencopot taring miliknya. Mendengar suara yang sangat ia kenali itu pun membuat tindakannya terhenti. Tōga menoleh dan mendapati sang putri tercinta berada di hadapannya. "Apa yang sedang kamu lakukan disini?" Tōga bertanya dengan nada tinggi, dirinya sangat khawatir karena putrinya berada di dalam desa yang sudah ia buat pelindung, sehingga tidak ada yang bisa masuk.
"Aku sangat mengkhawatirkan ayahanda, maka dari itu aku memilih untuk membantu!" teriakku dengan keras karena kini sang ayah sedang dalam mode Giant Dog Transformation. Tōga merasa gelisah sekaligus takut putrinya akan berada dalam bahaya, karena naga iblis yang berada di hadapannya ini sangatlah kuat. Dirinya yang dijuluki sebagai Inu no Taishō dan Inu no Daiyōkai saja merasa kesulitan untuk mengalahkannya.
"Seharusnya kamu pergi bersama Ibu, adikmu, dan seluruh warga desa!" Tōga merasa marah karena putrinya telah berani melanggar perintahnya dan bahkan hampir membahayakan dirinya sendiri dengan masuk kedalam desa. "Tidak! Aku tidak akan meninggalkan ayahanda sendiri dengan luka-luka itu. Aku sangat mengkhawatirkan kondisi ayahanda!" Tōga sangat bersyukur karena dirinya memiliki putri yang sangat menyayangi dirinya ini, bahkan ia merasa tak pantas karena telah menjadi ayah sekaligus suami yang buruk bagi mereka.
Pada saat mereka sedang berbicara, terdengar suara auman dari sang naga iblis, Ryūkotsusei. Tōga yang melihat lawannya itu kembali bangkitpun mulai bersiap-siap untuk menyerangnya. "Aku tidak ingin mengganggu Ayahanda, lebih baik aku menyingkir." Diriku pun mencari tempat yang aman untuk bersembunyi, supaya Ayah bisa lebih leluasa untuk menyerang naga iblis tanpa perlu mengkhawatirkan diriku.
Tak berapa lama, sang naga iblis pun bangkit kembali dan akan melancarkan sebuah serangan. Namun, Tōga dengan cepat menusuk Ryūkotsusei menggunakan taringnya, yang entah sejak kapan sudah dicopot. Melihat hal itu aku merasa ngilu sekaligus khawatir dengan kondisi ayah.
Melihat bahwa Ryūkotsusei telah di segel, aku memberanikan diri untuk keluar dan mendekati Ayah. Namun, pada saat aku sampai di hadapan ayah aku bisa melihat wajahnya yang terlihat sangat khawatir, marah, dan panik. Pada saat ayah akan berteleportasi aku pun juga mengikutinya dengan memegang jubah perangnya tanpa disadari.
Dalam sekejap saja kami sudah berpindah dan dapat kulihat bangunan-bangunan yang dilahap oleh jago merah. Pada saat aku sedang mengamati sekitar, tiba-tiba saja Ayah sudah pergi meninggalkan diriku ke suatu tempat. Aku pun mengikutinya hingga dapat kulihat Ayah menangis memeluk seseorang. Aku sangat penasaran siapa yang ayah peluk pun mencoba untuk mendekat dan semakin dekat pula aku dengan sebuah kebenaran.
Deg
Deg
Deg
"Si...siapa wanita itu?" Syok, itulah kondisiku saat ini. Ayahku memeluk seorang wanita yang bersimbah darah dan ku lihat sebuah jubah berwarna merah dikenakan oleh wanita itu. "I...itu! Bukankah itu adalah Jubah Tikus Api, jubah yang selalu ayah kenakan setiap harinya, dan me...mengapa Ayah memasangkan jubah itu kepada wanita manusia itu?" tanyaku dalam hati.
Otakku dipaksa untuk berpikir sangat keras. Walaupun aku sudah bisa menduga apa yang sedang terjadi, tetapi aku memilih untuk menyangkalnya. "A...aku tidak ingin melihat hal ini, A...ayahanda." Sebuah cairan bening meluruh hingga mengenai pipiku, kedua mataku berbinar dengan cairan bening berkumpul siap untuk jatuh.
YOU ARE READING
I'm Inu Yokai Hime
Fanfiction"Kalian berdua adalah saudaraku. Aku tidak pantas bertemu dengan kalian, maka dari itu aku memutuskan untuk mengawasi kalian dari balik kegelapan." ~Sister "Onee-chan, aku sangat merindukanmu. Kamu akan selalu berada dihatiku dimanapun kamu berada...
