35

1.5K 105 1
                                    

Haizen tampak buru-buru, ia ingin mengamuk sekarang. Bagaimana mungkin Lize memberinya surat cerai. Apa bertemu dengan mantan kekasihnya merubah pikirannya?

Haizen melirik seisi Cafe. Ia mencari sosok Caliz. Ia menghubunginya sejak tadi dan memintanya bertemu.

Disana, di sudut Cafe ia menemukan sosok Caliz yang tengah duduk dengan tenang.

Haizen berjalan buru-buru dan menarik kerah baju Caliz "Kau.. Katakan sejujurnya, dimana Istri ku"

Caliz yang mendapat perlakukan demikian berusaha bersikap tenang.

"Kenapa bertanya pada ku, Tuan Haizen yang terhormat"

"Kau,, pasti berencana membawanya pergi kan, ia kan? ""

"Haizen kau pikit aku segila itu, lagi pula kau suaminya tentu saja yang tau kemana perginya itu adalah dirimu bukan pria asing ini"

"Jangan mengalihkan pembicaraan ku"

"Hah.. Kau sama seperti dulu , bertingkah kekanakan" Caliz tampak kesal dengan sikap Haizen yang sangat kekanakan.

"Kau muncul tiba-tiba dan kalian bertemu kembali di cafe itu bukan? "

"Wah apa kau memata-matai ku? "

"Jawab saja brengsek"

"Aku memang bertemu dengannya disana, itu tidak sengaja. Dan asal kau tau dia tidak mengenal diriku, kau puas"

Haizen terdiam. Caliz melepas paksa cengkraman Haizen di lehernya.

"Yang aku tau.. Lize itu sangat mencintai mu"

Mata Haizen sedikit berbinar. Sedikit!!!

"Haizen ku pikir aku harus mengatakan ini.. "

"Apa? "

"Memang benar jika sebelum kalian bertunangan kami bertemu, dan itu aku yang memintanya pada Lize, awalnya Lize menolak karena tak ingin ada gosip buruk beredar. Namun aku memohon nya dengan paksa dan itu juga atas Izin dari Ibu mu"

Mata Haizen terbuka lebar, ada sedikit keterkejutan disana.

"Aku bertemu untuk yang terakhir kalinya dengan Lize, kau pikir semudah itu hubungan yang sudah bertahun-tahun putus begitu saja?? Jika kau terluka, Lize juga terluka. Tapi dia wanita yang dapat menutupi itu semua dengan baik. Aku memberinya kecupan perpisahan saat itu, aku benar-benar ikhlas melepaskan untuk mu. Kau fikir aku mudah melewati itu semua? Tidak!!!
Aku mencari tau tentangnya dan juga dirimu saat itu, aku juga tau hubungan kalian tidak baik bahkan setelah Ibu mu tiada. Kau memberinya neraka selama kalian menikah!!!
Dan wanita sialan itu , kenapa kau selalu membelanya ha, kenapa kau tidak berdiri di sisi istri mu? "

"Kau mencari tau semuanya? "

"Tentu saja. Awalnya aku ingin melihat apa dia bahagia atau tidak, tapi setiap kali aku bertanya padanya ketika kami tak sengaja bertemu, dia selalu berkata bahagia dan kau selalu dikatakan baik olehnya"

"Kau tidak sedang menipu ku kan? "

"Untuk apa aku menipu orang yang mudah tertipu, sangat merugikan"
Caliz menatap remeh Haizen.

"Dan untuk kematian ibu mu jangan menyalahkannya"

"Kau sepertinya tau banyak"

"Setidaknya aku tidak bodoh"

"Kau!!! "

Caliz sedikit menyunggingkan senyumnya.

"Haizen kau tau sebelum kau menghubungiku, Lize menghubungiku terlebih dahulu"

Transmigrasi Zea KeylardWhere stories live. Discover now