Duapuluhtiga

13.5K 2.3K 218
                                    

              Inginnya Mili, dia tidak dulu bertemu dengan Arsenal untuk beberapa hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

              Inginnya Mili, dia tidak dulu bertemu dengan Arsenal untuk beberapa hari. Seminggu, minimal. Setidaknya, waktu seminggu cukup untuk membuatnya bisa lebih santai menghadapi lelaki itu. Meski ya, dia sendiri tidak yakin. Kalau lebih ingin lagi, sebulan atau dua bulan tidak bertemu dengan Arsenal lebih dulu. Namun jangankan sebulan, dua bulan, atau bahkan seminggu, sehari pun Mili tidak memiliki waktu.

Alasannya?

Sebuah paket siang-siang diantarkan oleh kurir ke kosnya. Berisi gaun sebetis berwarna peach yang luar biasa cantik. Sayangnya, Mili tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengagumi gaun tersebut saat dia juga menemukan sebuah pesan yang dimuat di dalam kartu yang datang bersamaan.

See you at 6.30 pm ya

-Arsenal

Oh, bagaimana ini? Mili merasa belum mampu menghadapi Arsenal setelah apa yang terjadi kemarin. Tingkah konyol Mili yang membuat dirinya sendiri berada dalam masalah besar!

Dan kini, waktu sudah hampir menunjukkan pukul 7 malam. Mili mulai gelisah di tempat. Sebenarnya dia sudah rapi. Memakai gaun yang Arsenal kirimkan untuknya, bahkan juga berhias meski tipis-tipis. Jantungnya kian berdebar seiring jarum jam yang terus bergerak. Ada dua hal yang membuatnya begitu gelisah malam ini.

Arsenal juga alasan lelaki itu memberikannya gaun.

Apa Arsenal mau mengajaknya kondangan, ya, makanya dia memberikan Mili baju? Penampilan Mili biasanya kasual. Mungkin Arsenal takut Mili tidak memiliki baju yang pantas untuk dipakai kondangan?

Namun lebih dari alasan baju yang Arsenal berikan, Mili lebih gelisah dengan kenyataan bahwa mereka sebentar lagi bertemu. Kembali mengingat bagaimana tindakannya kemarin. Kalau Arsenal tiba-tiba menuntutnya atas pelecehan seksual bagaimana?! Meski sebenarnya langsung dibantah oleh pikirannya yang lain bahwa Arsenal tidak mungkin seperti itu.

Namun ... bisa saja terjadi, kan? Apalagi Arsenal seorang pengacara. Pasti mudah baginya untuk mengkasuskan perkara tersebut. Apalagi juga ... Arsenal lah korbannya!

Namun lagi ... tidak mungkin Arsenal mau mengajaknya kondangan kalau mau melaporkannya ke polisi, kan?

Hah! Isi kepala Mili benar-benar campur aduk.

Tok tok tok

Mili dan segala isi kepalanya langsung membeku di tempat usai mendengar suara ketuk pintu tersebut. Sudah pukul 7 tepat. Tapi tidak mungkin Arsenal, kan? Biasanya lelaki itu hanya mengabari lewat chat dan Mili yang akan turun ke bawah. Tidak mungkin Arsenal menjemputnya sampai ke sini, menaiki anak tangga sampai lantai 4, kan?!

Memastikan sendiri praduganya, Mili pun memutuskan untuk membuka pintu. Melihat dengan mata kepalanya sendiri siapa gerangan yang datang. Dan ya, tebakannya benar. Di sana adalah Arsenal. Membuat Mili terkaku melihat penampilan lelaki itu malam ini.

Dikejar JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang