Crazy Villain 18

32.4K 2.7K 525
                                    

Happy reading

Tandai typo dan jangan lupa tinggalkan jejak

=====

"Kalian berdua keluar!" kata Matthew kepada dua pelayan yang sedang membantu Ayreen.

"Baik Duke."

Kedua pelayan itu keluar dari kamar Matthew, mereka juga menutup kembali pintunya dengan rapat.

"Kita mau pergi kemana?" tanya Ayreen yang tidak tahu kemana mereka akan pergi.

"Ke Istana Carlix," jawab pria itu sambil memakaikan kalung yang waktu itu di leher Ayreen.

"Apa saya boleh tidak ikut?" gadis itu mendongak agar bisa menatap Matthew.

"Kau harus ikut!"

"Tapi, nanti saya bisa kesakitan lagi jika bertemu dengan—" Ayreen tidak melanjutkan kalimatnya, karena ia tidak mau kesakitan lagi.

Gadis itu sedikit trauma dengan rasa sakitnya, ia bahkan tidak mau membayangkannya.

"Jangan takut, kau akan baik-baik saja selama berada di dekatku. Justru akan sangat berbahaya jika kau sendirian disini," ujar pria itu.

"Berbahaya? Apa di Mansion Rexton ada monster atau penjahat?" tanya Ayreen yang terlihat kebingungan.

"Dia lebih berbahaya daripada keduanya, kau tidak boleh sendirian selama aku pergi. Mulai sekarang kau harus ikut kemana pun aku pergi!" kata Matthew yang tengah menggores jari telunjuknya menggunakan pisau kecil.

Orang berbahaya yang dimaksud adalah Saint Victor yang bisa menyusup ke Mansion Rexton dengan kekuatannya. Jadi Matthew tidak akan membiarkan gadis itu berada di Mansion, ia akan membawa Ayreen ikut bersamanya.

"Hisaplah darahku!" pria itu menyuruh Ayreen untuk menghisap darahnya.

"Saya bukan vampir!" gadis itu menggeleng tidak mau.

"Memangnya hanya vampir yang menghisap darah? Kau harus menghisap darahku agar tidak kesakitan saat bertemu dengan Putra Mahkota," ujar Matthew yang mendekatkan jari telunjuknya.

Dengan ragu Ayreen memasukkan jari pria itu ke dalam mulutnya dan ia mulai menghisap darah Matthew.

Pria itu tidak mengalihkan matanya dari wajah Ayreen yang terlihat tidak nyaman, gadis itu mengerutkan dahinya dan menyipitkan matanya.

"Rasanya aneh," ucap Ayreen setelah mengeluarkan jari Matthew.

"Arghh!"

Gadis itu mengerang kesakitan saat permata di kalungnya mengeluarkan cahaya berwarna hitam.

"Rasa sakitnya hanya sebentar, kau bisa menahannya!" pria itu menahan bahu Ayreen agar terjatuh.

"Sudah lebih baik?" Matthew mengusap keringat di kening gadis itu.

Ayreen mengangguk, rasa sakitnya hanya sebentar. Namun tetap saja membuatnya terkejut.

"Kita berangkat sekarang dan selama disana, kau tidak boleh melepaskan tanganku!" pria itu menggenggam tangan Ayreen.

Gadis itu menatap tautan tangan mereka, genggaman Matthew terasa berbeda dari sebelumnya. Atau ini hanya perasaannya saja?

"Hati-hati!" pria itu membantunya naik ke kereta kuda.

Setelah memastikan Ayreen aman di dalam kereta kuda, Matthew menyusul masuk dan tak lama kemudian kereta kudanya mulai bergerak.

"Perjalanan cukup jauh, kau bisa tidur jika masih mengantuk!" kata pria itu yang duduk di sebelah Ayreen.

Crazy Villain (End)Where stories live. Discover now