Obfuscate

22 11 40
                                    

!!WARNING!!

•Karakter" Boboiboy hanya milik Monsta.
•Author hanya meminjam karakternya.
•Karakter lain ialah OC author.
•Alur cerita murni karangan author.
•Mohon maaf apabila ada perkataan yang menyinggung.
•Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan atau kata yang tidak pas ataupun kata yang tidak pantas.

~Selamat Membaca~







=====

Gk ush protes krna lama up dan ngeluh lupa alur. Klian bisa baca ulang inti ceritanya dri chap Yore.

Klau minat.

Dan sprti chap kmrin, yg ini jga lbih bnyak percakapannya.

=====

"Ada apa Lulu? Kamu mau minta tolong apa?" Gempa bertanya ramah

"Hm bukan hal penting sih, aku cuma mau tanya beberapa hal aja" ia menjeda perkataanya, melirik kesebalik tembok dibelakang Gempa "Tapi sebelum itu, bisa gak kamu suruh kembaranmu itu buat gak nguping?"

Gempa mengernyit heran, sedetik kemudian ia pun menoleh kebelakang. Disana ia juga bisa melihat kain baju milik Taufan yang terlihat sebagian dari ujung tembok. Benar benar persembunyian yang buruk.

Ia pun berujar datar "Kak Taufan, bajumu keliatan ya mohon maaf" 

Taufan tersentak. Begitu pun dengan orang yang ikut bersembunyi dengannya. Solar. Mau tak mau mereka pun keluar dan menunjukkan eksistensinya.

"Hehe ketauan ya, aduh" kekeh Taufan sembari menggaruk tengkuk lehernya "Maaf ya, kita cuma penasaran aja, siapa tau Lulu lagi nyatain cinta sama Gempa kan"

Kedua orang yang disebut namanya melotot tak terima, walau perkataannya itu hanyalah sebuah candaan, tapi mereka tak suka mendengarnya.

Bisa menyebabkan fitnah itu, ya kan?

"Apa sih kak Upan, gak jelas banget"

"Aku lagi gak mau bercanda please. Bisa gak kalian tinggalin kita berdua dulu?" 

"Iya. Dasar kalian ini, gak sopan loh nguping pembicaraan orang, lagian Lulu cuma mau minta to-"

"Mana bisa. Kita gak akan biarin kalian berduaan dipojokkan ruangan gini. Sus tau gak?"

"Aku aduin nih ke kak Hali"

Solar menyela perkataan Gempa dengan sinis, berjalan mendekat sambil membenarkan posisi kacamatanya.

"Apaan sih, emangnya kamu pikir kita mau ngapain? Orang mau minta tolong juga" protes Lulu tak habis pikir "Perasaan disini banyak tuh laki perempuan yang ngobrol berdua selain aku sama Gempa"

"Ya terus kalau mau minta tolong, kenapa harus mojok sembunyi gini?"

Gempa yang mulai pusing dengan perdebatan antara Lulu dan Solar pun kembali melerai,

"Hhh udah udah, jangan ribut. Kayanya emang kitanya juga yang kurang tepat milih tempatnya Lu"

"Ck, yaudah lah nanti aja aku nanya nya. Keburu males" Lulu menjawab dengan sewot, sudah jelas itu tempat paling aman bagi dirinya untuk bertanya banyak hal

"Eh kok gitu? Aelah Lu maaf, nanya mah nanya aja. Kita juga gak akan cepu, ya kan Lar?" pertanyaannya hanya dijawab dengan deheman

"No thanks. Beneran keburu mal-"

Dengan tanpa permisi, Solar menarik Lulu dan mendorong kedua kakaknya untuk kembali bersembunyi. Refleks saja ia melakukan itu setelah melihat Thorn dari kejauhan dan satu orang lainnya berjalan mendekat ke arah mereka.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: 2 days ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AmbivalenceWhere stories live. Discover now