Weirdo

85 13 47
                                    

WARNING!!

•Karakter" Boboiboy hanya milik Monsta.
•Author hanya meminjam karakternya.
•Karakter lain ialah OC author.
•Alur cerita murni karangan author.
•Mohon maaf apabila ada perkataan yang menyinggung.
•Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan atau kata yang tidak pas ataupun kata yang tidak pantas.

~Selamat Membaca~



"Dalam kapasitas saya sebagai kepala sekolah, dengan berat hati saya harus mengatakan bahwa Lulu dan Redav telah dikeluarkan dari sekolah karena perilaku mereka yang mengganggu dan melanggar aturan"

Atok, dan kedua anak yang disebut namanya melotot kaget, apa katanya tadi? Dikeluarkan karena perilaku yang melanggar aturan sekolah?

Dimana letak perilaku mereka yang melanggar aturan?

Itu keputusan yang sangat tidak realistis. Karena seperti yang kalian tahu, bahwa kedua gadis malang itu sama sekali tidak bersalah. Justru Sherly dan Meilin lah yang sepantasnya mendapatkan hukuman.

Ah iya, mereka kan anak dari donatur penting untuk sekolah. Sudah tentu aman.

"Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan bukti yang ada dan dampaknya terhadap lingkungan belajar yang aman dan kondusif. Kami tetap siap memberikan dukungan kepada mereka untuk menemukan alternatif pendidikan yang sesuai...jika ada yang mau menerima" sambung kepala sekolah itu dengan raut wajah malas

"Khe, yang bener aja" gumam Lulu, tidak habis pikir

"Pak kepala, tolong maafkan mereka berdua. Mereka..pasti tidak sepenuhnya bersalah. Saya tau kalau mereka berdua itu adalah anak yang baik, tidak mungkin mereka membuat onar tanpa ada yang mendahuluinya" Tok Aba berucap lirih, ia tidak mau anak asuhannya sampai ada yang putus sekolah

Namun sayangnya si kepala sekolah enggan mendengarkan permohonan klasik dari seorang kakek tua yang tidak memiliki materi lebih, dalam artian "kekuasaan" apapun.

Redav dan Lulu pun bukannya tidak mau membantah. Tapi mereka diminta atok sendiri untuk tidak berbicara apa apa. Beliau hanya tidak mau jika mereka berucap sepatah dua patah, malah nanti semakin memperburuk keadaan.

"Hhh, baiklah kalau begitu. Saya mengerti, kami pamit undur diri"

"Ya. Silahkan keluar dan perbaiki sikap kalian berdua kedepannya" jawabnya lagi begitu arogan

Itu sangat melukai hati tok Aba. Bahkan untuk dirinya saja tidak dihargai dan diperlakukan beda begitu, apalagi pada Redav dan Lulu nanti.

Ada sedikit perubahan dalam pemikirannya, sepertinya tak buruk juga mereka keluar dari sekolah yang hanya memandang murid melalui harta kekayaan.


.


.


.


Diluar ada Indri yang berdiri gelisah sesekali menoleh pada pintu yang bertuliskan "Principal Room". Tak lama kemudian, ia menyaksikan ekspresi dan aura kekecewaan pada mereka bertiga yang baru saja keluar dari dalam sana.

AmbivalenceWhere stories live. Discover now