new girls

78 14 77
                                    

WARNING!!

•Karakter" Boboiboy hanya milik Monsta.
•Author hanya meminjam karakternya.
•Karakter lain ialah OC author.
•Alur cerita murni karangan author.
•Mohon maaf apabila ada perkataan yang menyinggung.
•Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan atau kata yang tidak pas ataupun kata yang tidak pantas.

~Selamat Membaca~







Waktu sore pun tiba, kesemua penghuni rumah itu sekarang tengah berkumpul diruang makan untuk mengisi kekosongan perut yang sudah protes.

Tak terlalu berisik, tapi tidak hening juga. Mereka sesekali mengomentari makanan sederhana yang dibuat atok, Taufan, dan Gempa. Kadang juga membicarakan hal yang mengundang gelak tawa, membawa kehangatan yang menyeruak di ruangan tersebut.

"Lulu. Gimana? Kamu nyaman gak tinggal disini?" tanya tok Aba yang langsung mengundang atensi mereka menatap yang disebut namanya

"Masih belum terbiasa, tapi sejauh ini aku suka kok. Mereka..baik" 

Blaze menyahut dengan penuh semangat "Oh mestilah, kita disini kan anak baik semua. Kalau ada yang macem macem, tinggal bilang aja- aduh!"

Blaze meringis ketika ia mendapatkan jitakan penuh kasih sayang dari kakak sulungnya.

"Gak usah teriak juga ngomongnya, gak sopan"

"Iya kak maaf elah, gak usah main jitak juga dong"

Lulu hanya tersenyum kikuk. Ia cukup kagum ketika melihat mereka bertujuh dengan paras yang benar benar sama. Bahkan sejumput rambut putih di bagian poni pun sama adanya, sepertinya itu turunan. Yang membedakan hanya warna iris matanya saja. Benar benar langka.

"Baguslah kalau gitu. Atok juga udah mendaftarkan kamu ke sekolah yang sama dengan Indri dan Redav. Besok kamu bisa mulai sekolah bareng mereka"

Lulu melirik senang pada dua orang yang disebut namanya "Iya tok, makasih"

"Atok, kenapa kita semua gak masuk di SMP sama SMA yang sama aja? Kan lebih enak aja gitu" Assyifa menyuarakan pendapatnya

Venthy turut membenarkan "Nah bener tuh, gak bareng rasanya kaya kurang aja temen yang asik"

"Kalau bisa udah dari lama atok barengin, tapi kan masalahnya sekolahnya kebanyakan gak nerima murid pindahan terlalu banyak"

"Bareng pun tapi mainnya sama circle sendiri buat apa?" kali ini Hikari yang berkomentar, niatnya hanya bergumam tapi sayangnya terdengar oleh semua

"Khe, padahal sendirinya juga sama aja" sahut Ica, menciptakan suasana yang semakin tidak nyaman

Sementara si pemilik panti mengernyit heran pada mereka semua, ia juga kurang paham bahasa asing yang disebut Hikari tadi. Maklum orang tua,

"Circle? Apa itu?" 

"Circle itu artinya batu arang tok" Taufan menimpali dengan cengiran tanpa dosa

Dibalas tawa renyah dari Blaze dan juga Bella, sementara yang lain hanya terkekeh ringan, secepat itu hawanya berubah.

"Itu charcoal bodoh" koreksi si bungsu dari kembar tujuh "Circle itu lingkaran pertemanan tok, jadi kaya berkelompok gitu contohnya Solar, kak Hali, sama kak Thorn terus bareng bareng. Yang lain gak diajak"

Si kakek tua itu mengangguki penjelasan Solar. Di kemudian menit ekspresinya berubah sendu,

"Jangan ada yang begitu ya diantara kalian. Kalau mau ngapain, atau kemana itu harus barengan. Jangan misah. Gak bagus"

AmbivalenceWhere stories live. Discover now