Crazy Villain 13

33K 2.5K 211
                                    

Happy reading

Tandai typo dan jangan lupa tinggalkan jejak

=====

Ayreen baru selesai diperiksa dan keadaan gadis itu baik-baik saja, karena Matthew datang tepat waktu untuk menyelamatkannya.

"Nona akan sadar dua atau tiga hari lagi," ujar dokter Theodor kepada Matthew.

"Kau bisa kembali! Jangan lupa siapkan tempat yang aku perintahkan!" titah Matthew.

"Saya mengerti," ucap dokter Theodor sebelum keluar.

"Lionel, suruh pelayan pribadi Ayreen menemuiku!"

Kali ini giliran Lionel yang mendapat perintah, "Baik Tuanku."

Matthew duduk di tepian tempat tidurnya, pria itu sengaja menaruh Ayreen di dalam kamarnya agar bisa lebih mudah menjaga gadis itu. Sebab kamar Ayreen sangat jauh dan mulai sekarang dirinya tidak bisa sembarangan menggunakan teleportasi.

"Kau tidak bisa mati, tapi tubuhmu akan kesakitan selama tiga hari. Beruntungnya kau dalam keadaan tidak sadar, karena saat sadar—kau akan kesakitan," Matthew menatap wajah pucat gadis itu.

"Tuan, saya membawanya," suara Lionel membuatnya berdiri.

"Mendekatlah!" Matthew menyuruh Kania untuk mendekat.

Meskipun Kania sangat takut dengan tatapan Matthew, ia tetap melangkah semakin dengan. Telihat jelas kaki dan tangan Kania yang gemetar, karena tidak kuat dengan suasana di sekitarnya.

Matthew maju selangkah dan tangannya bergerak menyentuh leher Kania, pria itu merubah matanya menjadi merah. Kania yang dibuat terkejut oleh cekikan sang duke, dibuat semakin terkejut saat melihat wujud lain dari Matthew.

"Kau tidak becus menjaga Ayreen, jadi ini hukuman untukmu!" kata pria itu yang semakin menguatkan cekikannya.

Wajah Kania sudah memerah, ia tidak bisa mengambil nafas sama sekali dan lehernya begitu sakit—sampai rasanya mau patah.

"Kau harus mati!"

Matthew bukan lagi mencekik Kania, ia menusukkan kuku-kuku panjangnya di leher pelayan itu sampai darahnya muncrat kemana-mana.

Ayreen terlihat gelisah dalam tidurnya, wajah gadis itu juga tidak lepas dari muncratan darah milik Kania.

"Tuan?" kaget Lionel saat melihat Kania sudah tewas di tangan Matthew.

Brugh!

"Bawa dia pada dokter Theodor!" Matthew melepaskan tangannya dan membuat tubuh Kania terjatuh di lantai.

Lionel tidak bisa berbuat sesuatu, pria itu segera membawa tubuh Kania ke tempat dokter Theodor.

Entah bagaimana reaksi Ayreen saat bangun nanti, pastinya gadis itu akan sedih saat mengetahui Kania sudah tiada.

"Dia pantas mendapatkannya," Matthew menatap tangannya yang penuh dengan darah dan ia membersihkan darah tersebut dengan sapu tangan miliknya.

Keadaan kamar pria itu sudah kotor dengan darah dan rasanya cukup menenangkan saat menghirup aroma darah yang masih segar.

Suara rintihan Ayreen membuatnya menoleh, pria itu kembali mendekatinya. Matthew menatap leher gadis itu yang memerah, karena tanda kutukan yang mulai bereaksi.

"Tenanglah Ayreen, sebentar lagi rasa sakitnya akan hilang," pria itu mengusap keringat di kening Ayreen.

Blesh!

Crazy Villain (End)Where stories live. Discover now