Chapter 21: Hurt Her No More

553 83 39
                                    

Vote dan komen yang banyak juseyooo~~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Vote dan komen yang banyak juseyooo~~

Follow juga kalau suka sama cerita-ceritaku hehehe



Galendra telah kehilangan akal. Segala tekad telah ia kumpulkan untuk memutuskan hubungannya dengan Indira. Namun, kesempatan selalu terbuang sia-sia ketika hatinya telah berani dan mantap. 

Pun setelah kejadian malam itu, Indira malah menghilang tanpa kabar. Bahkan, pesan ataupun panggilan dari Galendra tidak juga dijawabnya. Begitu pula, ia tak lagi datang ke apartemen Galendra. Jangankan apartemen, wanita yang masih berstatus kekasihnya itu juga belum pernah lagi datang ke Gaudi's.

Kecurigaan mulai menyusup pada benak Galendra. Yakin akan adanya sesuatu yang janggal. Tidak biasanya Indira bertingkah seperti yang ia lakukan sekarang. Meski Indira selalu bersedia memberikan ruang sendiri untuk Galendra, wanita itu tidak pernah menghilang selama ini. Paling tidak ia akan muncul saat makan siang di restoran atau menunggunya pulang di apartemen pada malam hari. 

Ketidakhadiran Indira bukan membuat Galendra merindu. Malah membuat lelaki itu semakin gusar karena semakin lama niatnya tertunda, maka ia takut tidak ada lagi kesempatan untuk melakukannya. Sedangkan, tenggat waktu yang ia tentukan sendiri semakin mendekat.

Waktu tidak bisa menunggu, ia juga tidak bisa membiarkan Lidwina kembali menjauh. Mantan kekasihnya itu telah memberikan respon positif terhadap ajakannya. Ia tidak bisa lagi menunda, tidak bisa lagi menunggu. Ia harus memanfaatkan kesempatan sekecil apapun untuk mendapatkan Dara-nya kembali.

Terutama setelah percakapannya siang tadi dengan Otniel. Percakapan yang membuat tekadnya semakin bulat untuk menyelesaikan masalahnya dengan Indira. Masalah yang disebabkan sendiri oleh Galendra dan kecerobohannya.

"Belum ada kabar juga dari Indira?" tanya Otniel, setelah Otniel menyadari wajah muram dan kinerja Galendra di dapur yang tidak seprima biasanya. Dan mengetahui penyebab dari semuanya adalah hubungan Galendra dan Indira. 

"Belum."

"Lo nggak mau coba samperin apart-nya aja? Biar masalahnya cepet kelar. Lo nya juga konsen di dapur." 

Nasihat Otniel tersebut yang membawa langkahnya untuk menyambangi kediaman Indira. Sebuah apartemen yang terletak tidak jauh dari apartemen Galendra. Namun, juga sebuah apartemen yang jarang sekali Galendra kunjungi.

Sehingga setelah memarkirkan mobil, Galendra langsung bergegas ke lobi apartemen dan masuk ke dalam lift. Tanpa tahu bahwa untuk naik ke menuju lantai yang berisi unit apartemen, perlu sebuah kartu yang menjadi akses masuk untuknya. Berkali-kali Galendra tekan angka 15 di tombol lift itu, tetapi tombol tersebut tidak mengeluarkan lampu tanda lantai tujuan berhasil ditekan.

Taste of YouWhere stories live. Discover now