Aku pernah melihat pintu telah tertidur ketika aku pulang
Lembut aku membukanya serupa angin
Aku menatap seisi kamar
Kulihat dinding kamar dan alas tidur ku juga sudah tertidur
Seisi kamar telah terlelapKu letakkan lelah di sudut kamar
Memastikan setiap keluh dan peluh bersih dari tubuh
Melipat cerita tentang hari ini untuk esok
Menikmati sepi sejenak sebelum menjemput lelapBaru ku sadari
Keputusasaan telah meringkuk diatas alas tidur ku
Ku tatap wajahnya yang damai
Dengkur lelapnya serupa simfoni terindah dalam telinga
Dunia ku hari ini memang bertambah riuh
Ada beban baru yang dititipkan padaku
Dan ceritanya sudah ku kemas dengan rapi sebelum pulang
Berniat membaginya dengan seisi kamar malam ini
Tapi nyatanya aku terlambat pulang
Dan seisi kamar telah terlelapAku melukis senyum melihat keputusasaan
Memeluknya malam ini sepertinya akan membuat tidurku lebih lelap
Jadi ku lebarkan selimut
Menyembunyikan diriku seutuhnya
Bersama keputusasaan
Aku terlelap
Memeluk nasib ku hari iniKesna
Kalideres, 13 Mei 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Mendengar Tangan Ku Bicara
PoetryAku hendak memejam kan mata ketika sayup sayup ku dengar tanganku saling bicara Sekumpulan Puisi