|| Cilnan Or Civan

22 1 0
                                    

Bisa bersama mungkin itu bagaikan sebuah fatamorgana tapi mencintaimu adalah ketulusanku entah apa hasilnya siap tidak siap hati ini siap terluka kembali.

Fernan Fernando

••••••••••
-

HAPPY READING 🧡

_________


********

Di pagi hari arcilla terbangun dengan rambut berantakan mata masih setengah mengantuk sedangkan dino juga sudah turun dari tangga sambil membawa gulingnya di peluk mereka saling berjalan naasnya keduanya juga bertubrukan.

BRUK!

"SAURUS!"

"ARCI,"

Mereka sama-sama menyentak karena saling menubruk keras dino memaksa matanya terbuka lebar rambutnya juga acak-acakan arcilla dan dino saling menatap nyalang.

"Gak liat apa ada cowok secakep ini pake nabrak segalak," pekikan dino.

Arci menanggapi dengan sewot sampai matanya mendelik."mata lo dimana, ada cewek secantik bidadari gini ngapain juga lo pake nubruk gue,"

Dino meneliti arcilla dari ujung kaki hingga ke rambutnya."Cantik dari manaaa? yang ada mirip kunti gitu," cibirnya.

Bibir arci lantas mencebik ia lalu di hampir fernan."kak nan... itu makhluk purba dimusnahin aja." cetus nya.

Fernan hanya tersenyum sambil merapikan rambut gadis yang membuat paginya terasa bersemangat dino seperti tidak terima melihat saudaranya begitu memperhatikan arcilla.

"Bang." ia mendekati fernan lalu menyandarkan kepalanya sambil memeluk gulingnya.

Arcilla tidak mau jika fernan dekat-dekat dengan dino kemudian menarik fernan sampai dino hampir jatuh.

"Ci, itu abang gue,"

"enggak! ini kak nan gue," gadis itu kekeh tidak mau membiarkan dino mengambil alih fernan.

Dino sudah menarik lengan fernan namun di tarik kembali oleh arcilla kedua tangan fernan seperti sayap ayam yang sedang di tarik ulur oleh orang-orang yang ingin mengambilnya.

"Lepasin abang gue!"

"gak! sana jangan deket kak nan,"

Fernan mulai geram ia menghempaskan dua orang yang merebutkan nya lelaki bermata hazel itu bergantian menatap arcilla dan dino.

Tatapannya tajam."Wes-wes, opo gak kesel kat wingi tukaran wae jan mumet tenan aku ngerungokne," ujar fernan.

"Arci loh bang," tunjuk dino.

"ngapain sebut-sebut gue," tukasnya.

Fernan kini membuang napas beratnya."Dino, arcilla, wes meneng podo gek adus kono wae,"

Dino yang mengetahui fernan berkata apa langsung beranjak kembali lari ke kamarnya sementara arci masih diam sembari menatap polos fernan.

Cilnan Or Civan ( Selesai ) Where stories live. Discover now