Dan, berakhir sudah perjuangan seluruh murid di Arima Gakuen. Setelah berlari selama 2 jam lebih hanya untuk mencari kartu.
Ya, inilah Arima Gakuen, dengan keunikannya. Semua disini ditentukan dengan game. Yang finalnya bernama Caste Game. Game yang memperebutkan kasta demi menjadi yang tertinggi.
Dan, inilah hasilnya...
Akira - The King.
Bara - The Queen.
Leo - Jack.
Yui - AS.
Ronald - Wannabe.
Sai - Emo.
Taki - Brain.
William - Joker.
Itulah deretan nama para murid yang berhasil mendapatkan kartu. Tapi, bukanlah semuanya sama dan berbahagia.
King. Adalah kasta tertinggi, dengan banyak kekuasaan. Dia bisa mengerjai, memerintah, bahkan tidak sekolah sekalipun. Asalkan nilainya masih berada diatas rata-rata. King bebas melakukan hal apapun yang dia mau, kecuali membunuh.
Queen, seperti namanya Ratu adalah pendamping sang Raja. Queen memiliki kekuasaan yang hampir sama dengan King, tapi tentu saja harus meminta izin King. Jadi, batas dari Queen adalah King.
Lalu, Jack adalah teman dekat atau bisa dibilang pengikut tertinggi dari King. Jack bisa dengan bebas berbicara atau bersama dengan King.
Sama halnya dengan Jack. Jika Jack adalah teman dekat King, maka AS adalah teman dekat Queen.
Ada Wannabe, dari namanya wanna be : want a be Yang berarti dia adalah saingan tertinggi dari King jika ada Caste Game lagi nantinya.
Dan Emo, singkatan dari emotional. Yaitu pengendali atau pengawas murid yang jika nantinya ada yang berani melawan atau mengkhianati King.
Sedangkan Brain adalah siswa atau siswi yang bertugas membuat semua tugas dan juga absensi kelas. Seperti namanya Brain, biasanya Brain sangatlah pintar.
Terakhir ada Joker. Joker adalah kasta terendah, dan semua murid bebas membully dan memerintahkan Joker untuk melakukan apapun.
---
"Oi Bara!" Teriak Akira, The King lebih tepatnya.
"Ada apa? Kau seharusnya memanggilku dengan halus ka--" belum sempat Bara menyelesaikan kalimatnya, ia sudah dirangkul oleh Akira.
"Ck, aku berharap mendapatkan Queen yang seksi, cantik, bohay-?-, dan juga ber-oppai yang besar." Kata Akira dengan santainya.
Sementara itu, di sisi lain Bara yang mulai emosi pun memukul kepala Akira yang membuat si-empunya meringis kesakitan.
"Kau mau sekolah atau jadi model majalah porno?!" Teriak Bara dengan wajahnya yang memerah.
"Apa kau bilang?! Majalah porno?! Hei nanti aku ingin menjadi seorang mangaka ya! Bukan model majalah *piiip* dengan banyak adegan *piiip*nya itu!" Tak mau kalah, Akira pun juga balik meneriaki Bara.
"Su-sudahlah, jangan bertengkar.." Kata William sambil memegang tangan Akira dan Bara.
"Haah... Untung kau disini, William." Kata Bara sambil mengelus dadanya lega. Ia tak bisa membayangkan bagaimana jika Akira sampai marah.
"William, seharusnya kau biarkan aku melayani si Queen ini." Kata Akira dengan penekanan di salah satu katanya. Ia lalu mendekati William dan memberikan perintah, "Meire da, perintahku mutlak. William kemasi barang-barangmu di kamar lamamu, mulai saat ini kau Joker tinggal di dormku." Kata Akira sambil menepuk pundak William.
"Yes, your higness"
-2387
YOU ARE READING
Caste Game
Mystery / ThrillerSiapa The King? Dan siapa Sang Joker? Semuanya sudah diatur. "Lalala" bergumamlah Sang Joker pada kelamnya, tapi tetap akulah Raja. Checkmate.
