13

2.1K 215 106
                                    


         𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰....


              . . . .




 

Sona menyeringai melihat benda bubuk di tangannya, di dalam pikirannya saat ini sudah penuh dengan niat jahatnya. Berbeda dengan Irene merasa takut melihatnya. Ia tidak setuju dengan ide licik yang Sona rencanakan. Bagaimanapun Ia tidak ingin di salahkan atau di benci oleh Taehyung jikalau rencananya di ketahui olehnya.

"Ma, aku tidak mau melakukannya" Ucap Irene melihat kantong plastik mini yang berisi bubuk tersebut. Ia bahkan tidak tau serbuk apa yang Sona bawa.

Sona menghela nafas lelahnya dengan sikap Irene yang penakut. "Kenapa? Apa kamu takut Taehyung marah!" Irene mengangguk, mengiyakan tebakan Sona yang tepat sasaran.

Irene tidak ingin membuat masalah yang nantinya akan berakhir dengan kebencian dan kemarahan Taehyung.
Irene memang mencintai Taehyung dan ingin memilikinya tapi bukan dengan cara seperti yang di rencanakan oleh Sona.

"Dengar Irene! Kalau kamu diam terus, Taehyung tidak akan pernah bisa kamu miliki lagi. Kalau bukan dengan cara ini, mau pakai cara apalagi?" Irene terdiam! Ia tidak  isa menjawab pertanyaan Sona, karna Ia sendiri tidak tau cara apa lagi yang bisa membuat Taehyung mencintainya seperti dulu.

Berbagai cara sudah Irene lakukan untuk mencari perhatian Taehyung, tapi tidak ada satupun yang berhasil.

"Aku takut ketahuan Ma."

"Kamu jangan takut, biar mama yang urus semuanya. Kamu tinggal terima beres" Sahut Sona menampilkan senyum liciknya.
Berbeda dengan Irene yang terlihat ragu dengan rencana mertuanya, ia takut kalau rencananya gagal ataupun ketahuan oleh Taehyung.

"Ambilkan ponsel Mama di dalam tas" Pinta Sona menunjuk tasnya.

Irene mengangguk, mengambil ponsel Sona sesuai perintahnya. "Ini, Ma." Ucap Irene menyerahkan ponsel milik Sona.

"Aku akan hubungi, Taehyung"

"Untuk apa Ma?" Tanya Irene terlihat bingung dengan kata-kata Sona.

"Untuk rencana kita. Kalau Taehyung tidak ada disini, bagaimana bisa rencana kita akan berhasil." Jelasnya mulai menghubungi nomer Taehyung.

Sona hampir kesal karna panggilannya tak kunjung di angkat, sudah tiga kali Sona menghubungi Taehyung, tapi belum ada tanggapan dari sang empu.

"Ini percobaan terakhir, kalau sampai tidak di angkat, kita batalin rencananya." Ucap Sona kembali menghubungi nomer ponsel milik Taehyung.

"𝘏𝘢𝘭𝘭𝘰, 𝘔𝘢" Sona tersenyum senang mendengar suara Taehyung di balik ponselnya.

"Kenapa baru di angkat" Tanya Sona memulai aksinya. Ia sengaja melemaskan suaranya supaya terdengar kalau dirinya sedang sakit.

"𝘔𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢? 𝘔𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵?" Sona tersenyum senang mendengar nada cemas dari Taehyung.

"Barusan jantung Mama kumat lagi, Tae" Seru Sona menampilkan senyum liciknya pada Irene yang mengerti maksud dari mertuanya. "Kamu bisa datang kesini? Mama ada di rumahmu bersama, Irene." Sona berharap Taehyung  datang menemuinya, karna keberhasilan rencananya ada di tangan Taehyung sendiri.

"𝘈𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨, 𝘔𝘢." Putus Taehyung menutup panggilan Sona.

"Berhasil!" Sona sangat puas dengan jawaban Taehyung. Ia sangat yakin kalau rencananya akan berjalan dengan mudah.

Pernikahan KeduaNya (Mpreg) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang