Crazy Villain 02

42.4K 3.3K 125
                                    

Happy reading

Tandai typo dan jangan lupa tinggalkan jejak

=====

"Aku sudah membelimu dengan mahal, jadi kau tidak akan bisa pergi kemanapun. Posisimu bukan hanya sebagai tunangan kontrak, tetapi juga bonekaku," bisik Matthew.

Perkataan pria itu membuat Ayreen cukup sakit hati, karena gadis itu bukan boneka yang bisa dimainkan seenaknya.

Tetapi posisinya disini memang sangat merugikan, tidak ada satupun orang yang bisa menolongnya—karena statusnya yang menjadi anak haram dari Count Aster.

"Kau bersiap-siap! Kita akan pergi ke Istana Carlix, kau harus meminta maaf secara langsung kepada Putri Elyana!"

Matthew datang hanya untuk menyuruh Ayreen bersiap-siap, karena gadis itu harus meminta maaf dengan tulus kepada Putri Elyana. Ia juga ingin mengunjungi sang putri, karena merindukan gadis pujaannya.

"Saya tidak bersalah, jadi saya tidak akan meminta maaf atas kesalahan yang tidak saya perbuat," ucap Ayreen.

Matthew yang hendak pergi, kembali melangkah mendekati gadis itu. Tatapannya terlihat sangat tajam, Ayreen tetap pada pendiriannya dan ia mencoba untuk tidak terlihat takut dengan aura yang dikeluarkan oleh pria itu.

"Coba katakan sekali lagi!" bisik Matthew dengan suara rendahnya.

"Saya tidak akan meminta maaf!" gadis itu masih tetap dengan pendiriannya.

"Salah atau tidak, di mataku yang bersalah tetap kau—Ayreen!" pria itu mencengkeram rahang Ayreen cukup kuat.

"Sekali lagi kau menentang perintahku, lidahmu akan ku potong!" Matthew melepaskan cengkeramannya dan berlalu pergi dari kamar gadis itu.

"Kenapa aku bisa bertemu dengan orang gila sepertinya!" Ayreen menyentuh rahangnya yang sangat sakit.

Kania kembali dengan membawa gaun baru yang akan digunakan Ayreen untuk menemui Putri Elyana.

Memang cinta sangat menyeramkan ya? Matthew akan melakukan apa saja untuk membela orang yang dicintainya, meskipun Putri Elyana tidak sebaik kelihatannya.

"Nona, saya akan membantu Anda untuk bersiap!" Kania menyuruhnya untuk segera masuk ke dalam.

Ayreen menghembuskan nafas pelan, gadis itu melangkah meninggalkan balkon kamarnya. Matthew pasti akan menyeretnya, kalau ia tidak segera bersiap-siap.

Ayreen hanya diam saja, saat Kania memoles wajahnya. Ia menatap cermin di hadapannya, wajah Ayreen sangat cantik meskipun garis wajahnya terlihat begitu tegas dan membuatnya seperti tokoh antagonis yang angkuh.

"Nona sangat cantik saat tersenyum," ucap Kania yang tidak sengaja melihat Ayreen yang sedang tersenyum di depan cermin.

"Benarkah? Apa wajahku tidak terlihat aneh saat tersenyum?" tanyanya kepada Kania.

"Tidak Nona, Anda terlihat sangat cantik saat tersenyum. Coba Nona banyak tersenyum, pasti semua orang akan terpana dengan kecantikan Nona," saran Kania.

Ayreen terdiam, ia mencoba menarik kedua sudut bibirnya dan wajahnya terlihat berbeda saat tersenyum. Gadis itu menghentikan pergerakan tangan Kania.

"Aku ingin riasan yang lebih tipis, apa kamu bisa melakukannya?" tanyanya kepada pelayan pribadinya.

"Saya akan mencobanya," jawab Kania.

Ayreen sadar kalau wajahnya terlihat angkuh, karena riasan wajahnya yang cukup mencolok. Jadi ia meminta Kania untuk menipiskannya, karena wajahnya tanpa riasan terlihat begitu cocok dengan umurnya yang masih delapan belas tahun.

Crazy Villain (End)Where stories live. Discover now