Tanpa mengetuknya, Jungkook langsung saja membuka pintu kamar tersebut. Senyum nya begitu merekah menyaksikan istri kecilnya yang sedang duduk di hadapan meja rias, wanita itu terlihat sedang menyisir surai panjang nya yang berwarna hitam sedikit cokelat.

Suasa hari Yoonjung yang sedang bagus dan mengulas senyum nya di depan cermin tiba-tiba saja berubah dengan begitunya mendapati pintu yang terbuka dan melihat Jungkook dari pantulan cermin tersebut.

Yoonjung memutar tubuhnya, melihat Jungkook dengan ekspresi takut yang baru saja kembali "Ka-kau sudah kembali?" Ucapnya gugup.

Melihat pria itu semakin melangkah maju ke arahnya membuat nya semakin menegang, otaknya terus teringat kejadian tadi pagi, begitu panasnya pria di hadapannya ini melumat habis bibir kecilnya. Yoonjung dengan begitu polosnya tetap mengikuti pandangan nya Jungkook menghampirinya dengan langkah gagah nya.

"Um, tentu saja. Kau melihatku berada di hadapanmu saat ini, bukan?" Tanya nya mencoba mengalihkan ketegangan istri nya.

Yoonjung mengangguk kecil dengan mimik polosnya, ia masih tidak menyadari dengan apa yang berada di tangan suaminya itu.

"Chagiya...." Jungkook memanggilnya begitu lembut, kini ia saling menatap melewati pantulan cermin besar di meja rias tersebut.

Yoonjung duduk di kursi meja rias nya, tubuhnya menghadap ke arah cermin besar yang berada di hadapan nya. Jungkook merangkul leher kecilnya dari belakang sana, ia cepat-cepat mengalihkan pandangannya saat matanya tidak sengaja bertemu mata pria itu lewat pantulan cermin.

"Um?" Sahutnya pelan.

"A-ah? Untuk apa...." Ucapnya gugup melihat apa yang di keluarkan Jungkook dari dalam paper bag.

"Tentu saja untuk istri kecil ku, kau menyukai nya, hm?" Tanya nya berat.

Yoonjung merasa binggung untuk berucap sepatah katapun, ia tidak se bodoh itu melihat harga perhiasan yang dibeli Jungkook baru saja.

Ada satu buah kalung, satu gelang, dan tiga pasang anting berbalut berlian di atas nya. Perhiasan dengan merk Bvlgari tersebut berada di hadapan matanya, Yoonjung bukanlah tidak mempunyai satu jenis apapun dari brand terkenal tersebut. Ia mempunyai nya, peninggalan dari mending ibu nya, namun dengan yakin hati tak pernah ia gunakan satu kali pun.

"Ini semua untuk apa? Aku memp-"

"Aku mengetahuinya. Ini pemberian dariku, anggap saja sebagai hadiah satu bulan pernikahan kita. Jangan menolak nya, aegi sedih jika kau menolak nya" Ujarnya ia buat se dramatis mungkin.

Wanita kecil ini menatap kebawah melihat Jungkook yang sedang mengecupi perut ratanya, sedangkan dirinya masih sedikit shock dengan apa yang terjadi.

"Jung...." Lirihnya.

Pria itu lantas mendongak, menatap dalam mimik polos istri nya "Wae? Itu tentu saja untuk mu, chagi. Kemarilah, aku akan memakaikan nya"

Jungkook langsung saja mendudukkan istri nya di kursi meja rias tersebut, kini mereka berdua bisa saling menatap satu sama lain melalui pantulan cermin besar di hadapannya. Jungkook menyisihkan Surai panjang yang begitu halus itu kesamping, terlihat sudah kini leher jenjang istrinya yang begitu mulus dan putih seperti salju.

Pria itu sedikit salah fokus, berhenti sejenak menatap leher kecil yang terlihat sangat terawat tersebut. Ia tersadar dan segera memasangkan kalung berlian tersebut di leher istri kecilnya.

Wild HusbandOnde histórias criam vida. Descubra agora