"Wow..tante Lina benar benar wanita yang sangat perhatian,aku belum pesan dan tante Lina udah menyediakannya untuk kita.Bukankah kalo tante Lina menjadi seorang mertua,dia akan perhatian?"puji Fiona senang.

Stefan cuma mengatupkan bibirnya rapat rapat dan rahangnya jadi mengeras seketika.

"Oh ya Stefan..aku baru saja pulang dari Inggris dan mendapat gelar master of Economy disana dan tante Lina langsung mencariku lho.Beliau belum lupa dengan aku rupanya padahal aku hanya teman sekolah Calvin"ucapnya senang tanpa memperhatikan wajah pria yang mengeras di hadapannya.

"Uhm..gimana kabarmu Stefan?"

Walaupun Stefan dua tahun lebih tua darinya tapi Fiona tidak menambah embel embel kak ataupun abang.Ia terbiasa memanggil nama pria itu sejak kecil.Sejak kecil Stefan tidak terlalu memperhatikan teman sekolah adiknya ini dan ia kurang akrab dengan anak perempuan ini.

Entah mengapa ibunya malah berniat mendekatkan perempuan ini dengannya bukan dengan Calvin??

Apakah ibunya pikir perempuan ini samggup menyingkirkan Andrea??

Oh Big No!!!Andrea tetap perempuan terbaik di matanya.

Stefan meminum teh chamomile itu sambil mendengarkan cerita Fiona tentang tempat tempat yang ia kunjungi saat kuliah.Tentang musim musim yang ada di Inggris.

Apa dia pikir Stefan tidak tahu semua itu??Huh!!Stefan mendengus kesal

Ia melirik arlojinya.Sudah setengah jam berlalu.Okay,waktu mendongeng selesai!!

Stefan berdehem untuk menghentikan ocehan Fiona yang sungguh membosankan.

"Maaf saya ada jadwal meeting,saya harus kembali ke kantor dan untuk jamuan ini biar saya saja yang membayar bill nya"ucap Stefan datar lalu melambai ke waiters dan menyerahkan kartu pembayaran.

"Kalo begitu saya permisi dulu,Fiona"pamit Stefan sambil berdiri membenarkan jasnya.

"Kapan kita bisa ketemu lagi,Stefan?"tanya Fiona sambil berdiri.Ia berharap ini bukan pertemuan terakhir mereka.

Stefan berdehem dan menatap Fiona dengan tatapan mata datar dan tenang.

"Saya tidak tahu sebab jadwal saya sibuk sekali.Baiklah Fiona saya harus segera kembali.Selamat siang!"

Stefan langsung berbalik pergi setelah menerima kembali kartu pembayaran dari waiters.

Tidak ia sangka ketika Stefan akan keluar dari cafe,ia bertemu dengan Andrea yang sedang menatapnya dengan mata berkaca kaca.

"An..."ucapnya

"Mas,ternyata kamu..."Andrea langsung berbalik dan berlari,Stefan ingin mengejar tapi Fadly sudah meneleponnya terus menerus.

"Argggghhhh...Sial!!"geram Stefan frustasi.Ia terpaksa berhenti dan mengangkat teleponnya.

"Halo..ya ya gue segera kesana!"ucapnya sambil memandang tubuh Andrea yang hilang di antara kerumunan orang siang itu dengan perasaan campur aduk.Marah,kesal dan frustasi.Terjepit di antara perasaannya dengan sang istri dan tanggung jawabnya sebagai pimpinan perusahaan.

Stefan langsung masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobilnya ke perusahaan sebab Klien penting yang jadwalnya udah di susun beberapa bulan yang lalu sudah menunggunya Ia tidak mungkin membatalkan klien ini,nanti ia akan menjelaskannya kepada istrinya itu dan ia yakin Andrea mau memahami.

"Untung elu segera datang,Pak Sugara sudah nungguin elu daritadi.Dia gak mau gue yang mulai ataupun Calvin.Dia pengen ketemu elo!"Fadly nampak menghela nafas lega melihat sahabatnya keluar dari mobil.Ia sudah nungguin di lobby daritadi soalnya.

Stefan mengangguk "dimana orangnya?"

"Di ruang meeting"

Stefan dan Fadly langsung masuk ke lift khusus CEO dan langsung mendatangi Pak Sugara pria paruh baya yang memiliki perusahaan keramik di Singapore tempat Stefan akan menjalin kerja sama.

Pak Sugara yang sudah mengenal kinerja dari Stefan tentu saja menyambut kerja sama itu dengan tangan terbuka.Siapa saja yang menjalin kerjasama dengan Stefan di jamin perusahaannya akan maju pesat.Entah Stefan melakukan karma baik apa yang membuat dewa keberuntungan selalu memihak kepadanya.Semua usaha yang di pegang oleh tangannya selalu berhasil dengan gemilang.

Tanda tangan perjanjian sudah di selesaikan dan berkas segera di simpan oleh Fadly.

Stefan tersenyum saat menjabat tangan pria paruh baya di depannya.

"Aku tak mengira kau dulu yang begitu kecil dan pendiam bisa menjadi sehebat ini.Sayang aku sudah tidak bisa memiliki anak lagi,anakku cowok semua dan sudah menikah.Coba kalau saja aku memiliki anak perempuan,aku akan meminta kepada ayahmu untuk menjadikanmu menantuku"gurau pak Sugara sambil tertawa membuat Stefan tersenyum.

Fadly yang mendengarnya pun ikut tersenyum tipis.

"Kalau punya anak perempuan jangan di nikahkan dengan Stefan,pak,kasian anakmu nanti di anggurin.Dia kan robot hanya bisa bekerja tapi tidak bisa bercinta"gumamnya pelan yang bisa di dengar oleh Stefan dan Pak Sugara.

Pak Sugara langsung tertawa mendengar ucapan asisten tangan kanan Stefan.

"Benar katamu,pak Fadly,Stefan memang seorang robot masa depan.Dia hanya bisa bekerja tapi tidak bisa bercinta"seloroh Pak Sugara "kalau dia bisa bercinta tentulah gosip tentang pacarnya sudah memenuhi deadline berita kita!"

Fadly tertawa

Pak Sugara menepuk bahu Stefan pelan lalu ia segera pamit masuk ke mobil yang sudah di bukakan pintu oleh asistennya.

Stefan melirik Fadly dengan kejam lalu ia kembali ke balik meja nya.Melepas jasnya dan duduk di kursi kebesarannya.

Mengambil ponsel dan mencari nama istrinya di akun chat berwarna hijau itu .

Ia mengetik pesan untuk istri tercintanya.

Sayang,lagi apa?jangan salah paham dulu yah nanti malam aku jelaskan ya sayang.

Chatnya centang dua tapi belum di baca oleh Andrea,mungkin istrinya sedang sibuk..

Ia jadi teringat ibunya..Ia harus meminta penjelasan kepada ibunya sekarang.

Ia menelepon ibunya namun beberapa kali nada sambung terdengar dan ibunya tidak mengangkatnya.

Arggghhhhh..siall!!!Kenapa juga Andrea ada di tempat itu??apa ini juga termasuk rencana mama??Sebenarnya apa mau mama??

**

Hello

Komen dong biar author (ciyee..biar sama dengan yang lain yah) semangat update..
Kalo love dan komen nya banyak besok author up lagi dehh
Janji..

Mendadak KawinOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz