Bertemu Rindu 2 (Zhang Run - Lu Jing)

240 21 6
                                    

























Jam waktu itu pukul 9 pagi. Liu Lifei, Zhang Qiongyu, Cheng Ke, Zheng Danny, Hong Jingwen, Tang Lijia, Xu Chuwen, dan Yeh Shuqi sebenarnya sudah bangun, sedang duduk malas di sofa, kumpul nyawa istilahnya, perhatikan dan nikmati mentari terik dari pintu kaca hingga jendela.

"Aku tidak tahu CEO perusahaan besar bangun kesiangan,"

Suara serak Cheng Ke buat Zhang Run mendecak, pacar Zheng Danny itu lantas terkekeh, mengira si paling kecil dalam geng belum buka mata, soalnya Lu Jing masih mendengkur halus di atas kasur bersama Zhang Run.

Demi apapun! Mereka kaget senang pas bangun dan lihat pemandangan itu, apalagi jarak posesif tidur, begitu dekat dan intim. Lu Jing bahkan tenggelam di leher Zhang Run. Dan tangan si dominan rengkuh tubuh kecilnya. Soso gemas, terharu, mengingat kedua mantan kekasih ini membentengi diri dengan gengsi sebesar tembok China, padahal mereka semuanya yakin, kedua orang ini sama-sama belum sepenuhnya ikhlas saling melepas.

Soso merasa ini momen langka, jadi dia mengabadikan beberapa dari kamera ponsel. Lu Jing pasti berdebar melihat hasilnya.

"Jangan dulu cerewet Cheng Ke, Lu Jing belum terbangun.." Zhang Run mendesis, melongok menatap Cheng Ke sambil kerut kening. "Dia kelelahan menemaniku semalam, jadi biarkan Lu Jing tidur sampai benar-benar terbangun sendiri." Katanya, nyaris seperti berbisik, Zhang Run juga mewanti teman-temannya dengan ultimatum telunjuk di bibir, diam, kata manusia ini.

Liu Lifei tersenyum kecil, dia mendecak, persis ketika Zhang Run ikut menyuruhnya diam. "Baiklah, jadi biarkan Lu Jing istirahat. Kau tidak usah bermain curang dengan terus memeluknya seperti itu!" Pelet lidah Zhang Run buat Soso tertawa, Liu Lifei disampingnya di pukul pelan.

"Kau sahabat yang buruk Liu Lifei," Zhang Qiongyu melirik Zhang Run gemas. "Biarkan Zhang Run bahagia sejenak, dia pasti sangat merindukan Naonao!" Zhang Run tersenyum dan mengangguk, macam anak kecil.

Hong Jingwen silang tangan depan dada, kepala dan anggukannya serius kelihatannya. "Benar kata Soso. Lagi pula, Zhang Run hanya mampu melakukan itu saat Lu Jing tidak tau, atau bahkan dia mabuk."

Suara tertawa Cheng Ke bikin Zhang Run mendecak, telunjuknya berada di bibir lagi, suruh si pirang diam. Lagi pula, Zhang Run membenarkan ucapan pacar Tang Lijia meski manusia itu suka sadis dan sarkas tajam saat berucap. Zhang Run tidak peduli, dia bukannya malu pada gengnya, atau kekasih-kekasih dari kawanannya, cuma Lu Jing rumah utama rasa malu dan salah tingkah Zhang Run, jadi masa bodoh. Zhang Run lebih meledek Hong Jingwen dengan membelai kepala Lu Jing, lembut dan sayang.

Kekasih para kawanannya sama-sama tersenyum gemas, Liu Lifei juga. Xu Chuwen putar mata, Cheng Ke mendelik, sementara Hong Jingwen menaikkan kening. Alah tetap pengecut, katanya.

"Memangnya kenapa kalau aku mabuk, Naigai?" Zhang Run menatapnya, mata tengilnya terlihat menantang.

Hong Jingwen dari duduknya mengangkat bahu, bibir ikut mengerucut bosan. "Kau menangisi Naonao, Runrun. Aih! itu tidak elite sama sekali."

Hal itu memancing Cheng Ke, lagi-lagi tertawa.

Tentu Zhang Run kesal, sembari melempar jaketnya ke arah Cheng Ke. Manusia humor rendah itu bising sekali. "Aku mohon dosen Hong Jingwen yang terhormat, jangan membuat harga diriku turun dengan membuka aib." Zhang Run mendelik sebelum berbalik menatap Lu Jing, lembut dan sayang. "Lagi pula, memang cuma dia, cuma Lu Jing yang aku mau." Suara ledekan menguar menggoda, Zhang Run terus menatap Lu Jing, "Aku tergila-gila pada Naonao demi Tuhan!"

Hong Jingwen kali ini tersenyum, ah! Mereka semuanya, tersenyum bangga pada Zhang Run. Mereka tau betul hati dan pikiran Zhang Run selalu pulang di tempat yang sama. Meski gengsi bertahun-tahun menghancurkan dua orang itu. Alasan kenapa tidak ada satupun dari mereka menawarkan seseorang yang baru. Zhang Run menolak, Lu Jing tidak peduli. Rumah di hati masing-masing memang kokoh.

Ceritera Jupiterحيث تعيش القصص. اكتشف الآن