Menikah? (Yuan Yiqi - Song Xinran)

410 29 1
                                    











































































































Era maju, teknologi pesat, pemikiran kuno pudar, pun bukan menjadi sebuah halangan mengapa orang tua Song Xinran masih memilih sistem jodoh untuk anak gadisnya yang satu ini.

Song Xinran marah, tentu saja. Dia duduk pada sofa di ruang keluarga dengan amarah yang menyala. Keningnya mengerut, binar dimata berkaca-kaca ingin menangis, namun Ayah bersikeras pada keputusannya meski wajah itu, reaksi itu jelas menolak besar.

"Dia anak yang baik Song Xinran,"

Song Xinran menggeleng pelan, dia menatap Ayah juga Ibu penuh harapan, namun rayuan Ayah, pujian Ayah, dan keyakinan Ayah pada seseorang itu begitu kuat dan tegas. Dia sangat yakin Song Xinran bisa bahagia.

"Pemuda-pemuda yang bergaul denganmu jelas tidak memenuhi kriteria yang baik." Ayah meneruskan penghakimannya. "Kau tahu anak Zhang di korporasi daerah seberang mempunyai catatan kriminal, anak itu tidak baik, aku cuma ingin anak-anakku bersama dengan orang yang baik, aku tidak peduli siapa orang tuanya."

Mata nyalang Song Xinran mengarah kesal pada Ayah. "Aku bahkan tidak mengenalnya, bagaimana bisa Ayah dapat berpikir dia seseorang yang baik untukku?!" Song Xinran ingin berteriak, menyadarkan Ayahnya, namun sikap tenang dan gerakan angguk kepala selalu mengalahkan apapun protes yang dia layangkan. Ayah begitu pintar dalam hal egois.

"Aku tidak ingin berdebat denganmu Song Xinran. Penerus perusahaan adalah dirimu. Kau memerlukan pendamping yang tepat. Bukan seseorang yang pintar, bersekolah tinggi hingga kaya tumpah-ruah hingga bisa bersaing denganmu, tapi orang yang akan membimbingmu menjadi lebih baik. Dia adalah anak yang sederhana. Ayah kira kebahagiaanmu sudah lebih dari cukup jika itu tentang finansial, dia akan memberimu bahagia, Ayah yakin."

Benar, Ayah sudah begitu yakin, orang tua berkumis itu bahkan membawa seseorang datang ke rumah setelah pembicaraan perjodohan terjadi dua hari yang lalu. Song Xinran munafik jika dia baik-baik saja dengan itu.

Dia menangis, meraung seperti anak kecil tantrum kehilangan mainan. Ibu tidak tega, namun Ibu tidak bisa berbuat banyak meski Song Xinran bersujud padanya.

"Ibu, aku mohon, tolong aku! Biarkan aku pergi dari sini. Aku tidak ingin perjodohan ini Ibu, aku mohon!" Song Xinran duduk lemas di lantai, kepalanya membantali paha Ibu. Anaknya gelisah, tidak berdaya. Kakak Song Xinran, Song Jihan pun ikut merasa sakit. Dia berjongkok, memeluk adiknya sayang sekali.

"Kak?! Aku tidak ingin ini! Kau bisa menikah dengan orang pilihanmu, mengapa aku tidak?!" Song Xinran menoleh, sedikit menuntut, dia mau Kakaknya memberikan jawaban, tapi Kakak serta Ibu tidak akan pernah setingkat rasa kuasa Ayah, mereka tidak bisa berbuat banyak selain menguatkan Song Xinran.

Di mana akhirnya Song Xinran harus merelakan rasa berat hatinya sejauh mungkin, apalagi Kakaknya berdiri di belakang, menyisir surai gulitanya yang panjang dan memujinya. Sebab Song Xinran kini memang sudah rapi dan memikat hati. Kaca di depannya tidak berbohong, riasan tipis namun menarik, belum lagi dress putih polos tanpa banyak corak membungkus tubuh langsingnya, Ibu bahkan menyebut Song Xinran seperti malaikat.

Song Xinran juga menyetujui Ayahnya menggunakan sepatu heels rendah untuk menemani langkahnya pada malam ini, keluar dari kamar dan menuju ruang kumpul keluarga.

Dadanya sesak, ada seribu bisikan yang meminta Song Xinran lari dari sana dan menyelamatkan diri, cuma semua itu sia-sia. Langkah tertatih pun tetap membawa Song Xinran menuju ruang keluarga di temani Ibu dan Kakak di sampingnya.

Ceritera JupiterWhere stories live. Discover now