Bujukan Taeil

588 52 5
                                    

"Huhuuuuuu,,,,,, sakitttt hyungggg,,,,"

Haechan terus merengek sejak pulang dari acara. Dia harus mendapat banyak perban di lengan kanannya karna terluka. Haechan juga meraung keras saat dokter ingin menjahit lukanya, alhasil Taeyong tak mengizinkan untuk melakukan penjahitan. Ntah bagaimana ceritanya, saat kembali dari toilet, ia sudah mendapat luka-luka itu.

"Lo gak mau cerita sama gue, Chan?" Tanya Doyoung.

Dia sudah menahan emosinya sejak melihat Haechan kembali ke mobil dalam keadaan bersimbah darah seperti itu. Haechan sendiri hanya diam terlihat enggan bercerita.

"Gak sekarang, hyung. Biarin Haechan istirahat dulu, boleh?" Ucap Jaemin yang peka dengan perasaan Haechan.

Jujur dia merasa kasihan dengan hyung termudanya itu. Sejak kembali, terus saja dicerca pertanyaan oleh Doyoung.

"Nih makan dulu. Besok baru kita bahas masalah ini"

Taeyong meletakkan makanan yang tadi ia masak ke meja. Member Dreamies belum ada yang berani mendekati meja itu padahal tatapan mereka benar2 menginginkan makanan yang ada dimeja karna merasa sangat lapar.

"Doy,,,, bersih2 sana. Abis itu makan" ucap Taeil menyadari Dreamies sedang takut pada kekasihnya.

Doyoung pergi diikuti Taeil. Helaan nafas lega terdengar dari semua member Dreamies. Xiaojun, Hendery dan Yangyang tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi ketujuh member Dreamies.

"Diem ya lo, Yang. Tunggu aja giliran lo yang kena tatapan maut Doyoung  hyung juga" ucap Renjun menggetok kepala Yangyang dengan sendok miliknya.

"Abisnya muka kalian lucu banget barusan. Untung aja gue juga takut jadi gak gue rekam" ucap Yangyang masih mencoba meredakan tawanya.

"Hyungdeul,,,, liat tuh si domba" adu Haechan.

"Biarin aja lah. Ayok dimakan. Ntar keburu ngamuk bubu kalian itu" ucap Johnny sambil menunjuk Taeyong yang tangannya sudah berada dipinggang.

"Hehehehe ampun bubu" ucap maknaeline serentak memamerkan gigi mereka.

Drttt,,, drttt,,, drttt,,,

Ponsel Taeyong berdering. Dia menjauh dari membernya untuk mengangkat panggilan darurat barusan.

"To the point aja"

"Ternyata tuan muda Donghyuck mengalami penyerangan saat ditoilet tadi, tuan. Dia diserang oleh salah satu fans idol grup lain yang merasa tak terima karna grup tuan muda kecil yang memenangkan penghargaan,,,,"

"Cari tau identitasnya. Lo tau kan apa yang harus lo lakuin? Jangan sampai ada yang tersisa. Itu semua sebagai peringatan karna sudah berani menyentuh NCT"

"Siap laksanakan, tuan"

"Shit,,,, gue harus tambah pengamanan buat anak2. Gue cuma lengah sebentar aja, gue bisa kecolongan kayak gini. Belum juga Jaemin sama Chenle sembuh, sekarang udah Haechan pula. Mereka emang menganggap remeh kekuatan TGA kayaknya. Kalian salah cari lawan, bangsat!!!" Batin Taeyong emosi.

"Woy hyung,,,,, lo ngapain melamun disini? Kesambet baru tau rasa lo. Lo kenapa? Ada masalah?" tegur Ten karna Taeyong melamun cukup lama sambil menggenggam erat ponselnya setelah menerima telepon dari seseorang tadi.

"Bahas besok pagi aja. Gue gak mau istirahat maknaeline terganggu" ucap Taeyong dan diangguki Ten.

Saat mereka kembali ke dalam, semua member sudah kembali ke kamar masing2. Taeyong bersyukur setidaknya membernya tidak menaruh curiga.


💚



"Ngapain sih harus mengintimidasi anak2 kek gitu, babe? Kasian loh" ucap Taeil pelan.

Doyoung baru saja selesai mandi dan masih menggunakan handuk untuk menutupi tubuh bagian bawahnya. Dia berjalan menuju meja rias kamarnya sambil mengeringkan rambutnya. Mendengar perkataan Taeil, Ia pun menoleh kearah kekasihnya itu, lalu menggeleng enggan memberikan alasan.

Dengan tiba2 Taeil menarik tubuh kekasihnya hingga jatuh diatas pangkuannya. Dia tak suka dicueki seperti itu. Kekasihnya harus dihukum agar mau jujur padanya.

Doyoung shock dengan apa yang dilakukan Taeil padanya. Ia tak sempat lagi untuk berpikir saat Taeil menyerang beberapa titik nikmatnya.

"Emmmhhh hyung,,,, gue capek,,,," desah Doyoung berusaha menghindar dari serangan kekasihnya.

Taeil tak menggubris. Dilumatnya bibir sang kekasih. Dengan tergesa ia memaksa Doyoung membuka mulutnya agar lidahnya bisa masuk. Perang lidahpun terjadi hingga Doyoung kualahan mengimbangi ciuman Taeil.

Selain itu tangan kanan Taeil dengan gemas meremas puting Doyoung. Tangan kirinya dengan sigap melepas handuk Doyoung dan memainkan penis mungil kekasihnya itu.

Doyoung hanya bisa mengalungkan tangannya dibelakang leher Taeil sambil sesekali meremas rambut Taeil menahan nafsunya yang mulai tak terbendung. Toh menolakpun tak mungkin Doyoung bisa karna penolakan akan membuat Taeil menyiksa dirinya.

"Ahhhh,,,, hyung,,,,, jangan bikin tanda dileher,,,, ouhh"

Disela-sela desahannya, Doyoung berusaha memperingati kekasihnya karna besok mereka akan tampil disebuah acara. Lagi pula Doyoung juga akan melakukan pemotretan sebagai model brand pakaian.

Disisi lain ada 2 bungsu yang sedang cuddle dikamar Chenle. Jari lentik Chenle bermain didada bidang kekasihnya yang sengaja dibuka alias gak pake atasan. Bukan hanya gak pakai atasan, tapi mereka berdua full naked dibalik selimut tebal yang menutup tubuh bawah mereka.

"Bisa2nya kaki masih sakit malah ngajak main. Kalo lo kenapa2 gimana? Bisa habis gue dihajar sama hyungdeul"

Jisung merapikan poni Chenle yang berantakan dan masih basah karna keringat. Jisung benar2 terpesona dengan kecantikan pemuda asli China itu.

"Tapi lo bener2 cantik kalo lagi mendesah dibawah gue,,,, auuu,,," Jisung meringis karna cubitan dari kekasihnya.

"Padahal biasanya gue dibilang berisik. Kalo lagi main aja dipuji-puji gitu" omel Chenle.

"Tapi kaki lo beneran gak papa kan? Gue takut kalo tadi terlalu kasar mainnya" Jisung menatap khawatir kekasihnya.

"Gue oke kok Sungie. Lo aja mainnya lembut banget tadi. Sampe rasanya gue pengen lagi,,,,"

"Gak, gak ada. Cukup untuk hari ini sayang. Kita harus jaga kesehatan" cegah Jisung.

"Iya2 udah kok. Tidur yok, gue ngantuk banget" ucap Chenle.

Mereka pun terlelap, begitupun dengan pasangan lain. Masalah masih menunggu mereka esok hari.

.

.

.

Hayo ada yang masih nungguin update nya gak? Nih aku up lagi. Sorry ya kemarin sakit 2 minggu lebih dan ini baru bisa nulis lagi....

TBC

The Golden AgeWhere stories live. Discover now