Kisah Kelam

1.3K 83 4
                                    

Nasib Sial bagi si pengawal kediaman Nakamoto yang sudah berkhianat karna harus berurusan dengan para maknaeline. Jiwa psikopat mereka yang selalu dikendalikan oleh para hyungline akan mudah terpancing jika bertemu hal2 seperti pengkhianatan.

"Tuan muda Haechan tunggu sebentar. Anda salah paham pada saya. Kenapa anda tiba2 mengancam saya seperti itu?" Tanya Hiroshi berdalih.

"Lo gak usah bacot ya om. Adek gue yang 1 ini gak pernah salah orang. Kalo emang lo gak berkhianat, boleh telpon lagi orang yang barusan om ajak ngomong?" Ucap Hendery remeh.

Air muka Hiroshi berubah kalut setelah mendengar perkataan Hendery. Dia akan ketahuan jika menelepon boss nya kembali.

Saat dia terdiam, tiba2 Xiaojun merampas ponsel milik Hiroshi dan menelepon kembali nomor tanpa nama yang paling terakhir masuk di panggilan ponsel milik Hiroshi. Panggilan diterima. Terdengar suara seorang laki2 disana yang menanyakan informasi apa yang telah Hiroshi dapatkan kembali. Setelah itu Xiaojun mengakhiri panggilan itu.

"Masih mau ngelak lagi? Punya alasan? Atau kata2 terakhir, mungkin" Tanya Xiaojun dengan tatapan seakan-akan sedang mencabik-cabik tubuh Hiroshi.

"Hahahaha,,,,,, kalian semua terutama  10 member Maknae akan mati dikonser kalian besok. Gue pastiin itu" ucap Hiroshi dengan smirk dibibirnya.

"Hahahaha lucu banget anjir,, udah mau ketemu malaikat pencabutan nyawa aja masih bisa ngancem2 gitu. Sadar kondisi lo sekarang, bangsat. Lo itu cuma bakal berakhir jadi makanannya si Cilla. Jadi mending lo banyak berdoa aja deh. Dan 1 hal lagi, gue gak suka kebisingan, jadi nanti lo gak usah berisik ya om"

Haechan menyeret tubuh pengawal itu dengan kasar menuju hutan kecil yang ada dibelakang kediaman Nakamoto. Ditengah hutan itu terdapat sebuah rawa yang berisi banyak buaya liar dan salah satunya memang ada yang sudah akrab dengan para member.

Xiaojun memanggil buaya itu. Hendery mengajak buaya itu mengobrol. Sedangkan buaya yang mereka beri nama Cilla itu seakan-akan mengerti apa yang Hendery katakan.

Sementara itu, Haechan menggores sedikit demi sedikit butuh pengawal itu. Hiroshi sempat melawan. Haechan dan Hiroshi sempat terlibat baku hantam. Tapi dengan gampangnya Haechan mengalahkan Hiroshi.

"Sialan kalian,,,, gue gak bakal biarin kalian bahagia. Camkan itu" teriak Hiroshi marah sambil menahan rasa sakit disekujur tubuhnya yang mengeluarkan darah.

"Bacot ae lo om. Cilla sayang,,,, jatah kamu nih. Nikmati ya, anggap aja hadiah temu kangen kita" ucap Haechan sambil mengusap lembut kepala buaya itu.

Buaya itu lalu mendekati tubuh Hiroshi yang sudah tidak bisa banyak bergerak. Dengan ganasnya sekumpulan buaya itu mencabik-cabik tubuh Hiroshi. Raungan panjang menyedihkan terdengar lalu senyap kembali.

"Udah puas? Sekarang balik ke Mansion. Ntar dicariin lagi" ucap Hendery dan diiyakan oleh Xiaojun dan Haechan.

Ketika 3 member Maknaeline itu bersenang-senang dihutan, para hyungline sedang berusaha menenangkan Tuan Nakamoto yang cemas dan khawatir akan keselamatan anak2 karna kecerobohannya dalam mencari pengawal untuk kediamannya.

"Ini nih yang bikin Mark males ngadu ke hyungdeul langsung tadi. Papa jadi kek gini kan" ucap Mark kesal.

"Gak boleh gitu, sayang. Lo pergi cari pacar lo sana. Ajak istirahat. Hyung gak mau Haechan sampe sakit karna kecapean" ucap Johnny dan Mark mengangguk saja.

♡●♡

"Jangan,,,, jangan mendekat,,,, tolonggg,,,,, jangan,,,,, eomma,,,, appa,,, tolongin nana,,,, jangannnn....."

The Golden AgeWhere stories live. Discover now