TIME MACHINE (타임 머신)

2

Annyeonghaseyo

How are you all? I hope you all are fine😄

"Kertas itu aneh. 2024? Ini masa depan? Aigo! Aku salah masuk? Lalu bagaimana pergi dari sini?"

Seonjin berjalan tanpa arah menerabas dingin nya angin malam ini. Jalanan yang gelap membuat seonjin sedikit kesulitan melihat kesekitar, ia terus berjalan di jalanan yang lurus itu sembari memikirkan bagaimana ia akan pegi ke dunianya lagi di surat wasiat hounjin tidak ada tertera caranya kembali. Arghh ini membuat seonjin kesal! Seonjin berencana ingin memberi tahu penduduk kota bahwa ia manusia dari masalalu namun. Mungkinkah? Mungkinkah ada seseorang yang akan percaya padanya? Seonjin sangat yakin bahwa tak ada seorangpun yang akan percaya bahwa dia manusia dari masalalu yang tidak sengaja datang kemasa depan.

Seonjin terlalu memikirkan cara ia kembali kemasalalu hingga seonjin tak dapat melihat bahwa ada sebuah mobil yang kini melaju kencang ke arahnya. Saat seonjin mengangkatkan pandangan disanalah ia baru menyadari bahwa dia sudah terbang akibat benturan mobil yang menabraknya dengan sangat kencang. Tubuh tegap itu terseret cukup jauh dari mobil hingga Seonjin tak sadarkan diri.

Seorang perempuan muda bergegas turun dari mobil setelah ia tak sengaja menabrak seseorang.

Sun-hee namanya, perempuan muda yang memiliki paras cantik dan tubuh yang bagus, usia Sun Hee 22 tahun di usianya yang masih muda Sun Hee sudah di percayai untuk membantu kakek nya memegang perusahaan yang cukup berpengaruh di kota S korea.

"Aisss! Apa kamu mati? Gimana ini? Aku gak mau di penjara! Masa ku buang orang ini? Ah enggak!!! Kamu gak boleh gitu Sun Hee itu jahat" Sun Hee sangat panik sekarang hingga ia tidak bisa berfikir panjang.

"Aku akan bawa pulang." Putusnya.

Dengan keberatan Seonjin membopong tubuh seonjin untuk masuk kedalam mobil Sun Hee. Setelah Sun Hee memastikan Seonjin sudah masuk kini Sun Hee menjalankan mobil mengarah pulang kerumahnya. Dia akan memanggil dokter pribadi untuk merawat Seonjin meski ia tak langsung membawa seonjin kerumah sakit Sun Hee tidak berniat untuk lepas tanggung jawa atas apa yang ia perbuat.

"Shh-h apa aku sudah kembali kemasalalu? Benarkah? AH DUNIAKU AKU KEMBALI~~" Teriakan Seonjin yang baru saja sadar dari pingsan membuat Sun Hee yang berada di kamar mandi bergegas menghampiri Seonjin.

"Ya! Apa yang kamu lakukan bodoh?!" Sentak Sun Hee.

Seonjin melotot kaget lalu perlahan mengarahkan pandangannya ke arah samping kiri untuk melihat Sun Hee, betapa syok nya Seonjin saat melihat Sun Hee yang berdiri di depan kamar mandi dengan mata yang menatapnya tajam. Bukan! Bukan tatapan itu yang membuat seonjin syok bukan juga karena menyadari bahwa dia masih berada di masa depan. Namun, wajah Sun Hee wajah itu mirip dengan seseorang yang sangat dia cintai.

"Emy? Apakah ini benar benar kamu Emy?" Pertanyaan dari Seonjin semakin membuat Sun Hee kebingungan.

"Emy? Siapa emy? Aku Sun Hee!"

"SUN HEE?!"

"Wae?! Aissh hobimu berteriak ya? Kupingku sakit tau mendengar teriakanmu!" Ucap Sun Hee dengan nada tidak lembut.

"Apa itu kuping?" Tanya Seonjin dengan wajahnya yang kebingungan.

Sun Hee terdiam sebentar, kaki jenjang Sun Hee berjalan menghampiri Seonjin yang masih berada di kasur milig wanita itu, "Wae? Kamu gak tau kuping? Ahahahahaha asal mana kamu? Alien ya?" Ejek Sun Hee.

"Aku pangeran, a-aku" Seonjin menunduk tanpa ingin melanjutkan ucapan nya.

"Apa? Bilang aja aku bakal percaya kok"

"Bienarkah?"

Sun Hee semakin bingung dengan perkataan Seonjin barusan, "Begini, kau beritahu asal kau dari mana aku akan mempercayaimu" Ucap Sun Hee.

"Aku dari masalalu ntah ini sudah berapa ratus tahun berlalu aku tidak tahu, aku tersesat disini aku tidak sengaja memasuki mesin waktu menuju masa depan" Jelas Seonjin, "Ayah ku baru saja meninggal nama ayahku Park Hounjin dia adalah raja di kota X korea selatan dan aku anaknya namaku Park Seonjin" Lanjut Seonjin.

Sun Hee meringis mendengar penjelasan dari Seonjin jujur saja dia sangat tidak percaya dengan apa yang Seonjin katakan, namun demi menjaga perasaan Seonjin Sun Hee menganggukkan kepalanya memberi tahu Seonjin bahwa dia percaya pada ucapan Seonjin barusan. Tak ingin memperpanjang percakapan Sun Hee menyuruh Seonjin istirahat dulu dan nanti akan bicara lagi.

Sun Hee keluar dari kamarnya dan dia bersiap untuk pergi bekerja. Setelah di rasa sudah rapi dan siap Sun Hee menuju mobil dan melajukan mobil itu untuk pergi ke perusaan kakek nya yang bernama Dongyuk, beberapa menit berlalu dan Sun Hee akhirnya sampai di perusaan, dia di sambut hangat dengan para karyawan karyawan perusahaan.

"Min So, gimana tanggapanmu soal manusia dari masalalu?" Tanya Sun Hee pada asisten prbadi nya.

"Maksudmu mantan pacar? Ah! Jika memang mantan pacar buang saja jangan kamu kenang kenang lagi" Ucap Min So.

Sun Hee berdecak kesal, "Bukan gitu Min So! Maksudku manusia dari masalalu kaya pangeran gitu loh ah!"

"Ouh bukannya itu cuman fiksi ya biasanya? Misal fiksi di novel atau komik biasanya gitu"

"Misal ada seorang laki laki yang tiba tiba bilang kalo dia manusia dari masalalu maksudku kerjaan kerajaan gitu apa tanggapan mu?" Tanya Sun Hee lagi.

"Ketawa" Sahut Min So santai lalu meninggalkan ruangan Sun Hee.

"Min So aku serius bertanya!" Kesal Sun Hee.

Sedari tadi Sun Hee benar benar memikirkan apa yang di ucapkan Seonjin Sun Hee takut jika Seonjin menjadi gila karena tabrakan malam tadi. Tapi benarkah Seonjin gila? Atau hanya efek benturan? Sun Hee yang penasaran dengan kata kata Seonjin yang mengatakan dia dari masalalu segera membuka laptop nya untuk mencari tahu sejarah kerajaan Park Hounjin.

Park Hounjin adalah raja dari kota X korea, Park Hounjin di duga memiliki seorang putra bernama Park Seonjin.

"Astaga ... apakah ini benar?" Sun Hee semakin serius membaca artikel yang ia temukan.

Time Machine. Mungkin sebagian orang juga tidak akan percaya bahwa di dunia ada yang namanya Time Machine. Namun, Time Machine di temukan pada abad 3 dan di duga milik Raja Park Hounjin.

"Pangeran Seonjin menghilang sehari setelah ayahnya meninggal?" Gumam Sun Hee membaca artikel tersebut.

"Mungkinkah? Ini benar?" Guman Sun Hee lagi yang merasa bingung.

"Tentu saja benar!"