bab 2

130 19 0
                                    

"Nona ini hasil dari informasi yang kami dapatkan" laki-laki bertubuh besar itu menyerahkan sebuah rekaman kepada orang yang disebutnya 'nona' .

"Baiklah".

Christy melihat ke arah laptop yang menampilkan sebuah video dari cctv yang memperlihatkan bahwa ada seorang laki-laki yang sedang menyabotase mobil milik
Chika— orang yang sudah dianggapnya sebagai kakaknya sendiri.

Brakk

Christy memukul meja dengan keras dan membuat beberapa laki-laki bertubuh besar itu terkejut.

"Sialan pak tua itu ternyata dia dalang dari semua ini" marah Christy.

"Maaf nona apa yang harus kami lakukan selanjutnya" Tanya laki-laki itu.

"Kumpulkan semua informasi sebanyak yg kalian bisa"

"Baiklah nona Angel, kami akan berusaha untuk mencari berbagai informasi sebanyak mungkin"

"Hm, pergilah sekarang"

"Baik, kami permisi nona"

Beberapa laki-laki bertubuh besar itu mulai meninggalkan ruangan satu persatu meninggalkan Christy yang tengah marah besar atas apa yang dilihatnya. Christy melempar berbagai barang yang ada di dekatnya, lalu tiba-tiba senyuman aneh muncul di bibirnya.

"Haha lihat saja pak tua anda akan mendapatkan karma atas apa yang anda perbuat kepada orang terdekat saya" Christy kembali tertawa dengan kencang, TIDAK itu bukan Christy itu adalah Angel.

————————————

Kembali pada muthe gadis itu tengah uring-uringan, pasalnya orang yang ditunggunya tidak kunjung menampakkan dirinya sejak 2 jam yang lalu. Muthe memutuskan untuk mencari Christy namun baru saja ingin berjalan tiba-tiba Christy muncul di hadapannya.

"Wuaa anjirr lo toyy ngagetin aja"

"Biasa aja kali"

"Ya lo tu yaa kemana aja sii dari tadi juga di tungguin gak muncul muncul, dari mana sih hah?"

"Urusan penting"

"Ya apa urusannya toyy" kesal muthe

"Kepo"

Plak

Plak

Muthe memukul keras kepala Christy dua kali dengan keras sangking kesalnya dengan makhluk datar di hadapannya itu.

"Apa si anjir sakit bego"

"Ya lo tu yaa ngeselin banget jadi orang"

"Ya terus gue harus gimana"

"Jawab kek urusan apa, terus kenapa lama banget gue khawatir lo kenapa napa Christoyy"

"Biasa, kak Chika"

"Ohh kak Chika, gimana ada perkembangan?"

"Ada"

"Apaan tuh?"

"Ayo gue ceritain tpi jangan di sini"

"Serah lo dah" muthe sudah pasrah dibawa oleh Christy.

"Eh ehh situ aja napaa biar gak kejauhan" tunjuk muthe ke arah taman yang sepi.

"Yaudah ayo"

Muthe dan Christy menduduk dirinya di bangku taman "Nah jadi apa, gimana ceritanya"

"Jadii" Christy terdiam sejenak.

Plak

"Lama ah lo"

Plak

Christy memukul balik kepala muthe dengan keras " Sabar kek anjir tarik nafas dulu"

"Hehe ya maaf toyy"

"Jadi, kemarin gue nyuru beberapa orang gue buat nyari penyebab kerusakan mobilnya kak Chika"

"Terus terus gimana? Udah ketemu? Siapa yang ngelakuinnya toyy? Terus juga orangnya mau lu apain? Mau Lo masukin penjara?" Tanya muthe

"Satu-satu kek"

"Iya udah cepetan jawab lama bet si lo"

"Iya, orangnya sudah ketemu tapi gue yakin banget itu orang suruhan si pak tua itu"

Muthe mengerutkan keningnya "Kenapa lo bisa semakin itu?"

"Kita liat aja nanti" Christy menampilkan senyuman anehnya

Muthe yang melihat senyuman Christy bergidik ngeri "Gausah senyum deh toyy serem"

"Bacot Lo"

Christy hendak pergi dari situ namun di tahan duluan oleh muthe "Heh mau mana lo"

"Mau ketemu orang yg udah nyelakain kak Chika, kenapa? Mau ikut"

"Boleh deh gedek juga gue liatnya"

"Yok"

Christy dan muthe segera pergi menuju suatu tempat dimana sudah ada orang yang menyelakai Chika 3 tahun lalu.

—————————————

Tak tak tak

Bunyi sepatu mulai memenuhi ruangan yang sangat amat gelap. Orang tersebut duduk disusul oleh temannya.

"LEPASIN GUE BAJINGAN ATAU LO BAJAO NYESEL SE UMUR HIDUP" laki-laki itu memberontak karna tubuhnya telah di ikat.

"Diamlah sialan" Orang itu sangat marah lalu melempar pisau daging ke arah laki-laki yang sedang di ikat itu, ya orang itu adalah Christy bersama muthe.

"Katakan siapa namamu dan siapa yg menyuruhmu" Christy duduk dengan tenang namun tatapannya seolah ingin langsung membunuh orang di hadapannya.

"Gak gue gak bakal kasi tau walaupun gue di bunuh sekalipun" tegas orang tersebut

Christy tertawa meremehkan ucapan orang tersebut "Benarkah begitu?"

Christy mengambil beberapa pisau mulai dari yang kecil hingga yang besar. Dan berjalan ke arah pria itu

"Berhenti! Lo mau ngapain dasar gila" pria itu semakin ketakutan saat Christy mulai mendekatinya sambil membawa pisau itu.

Christy mengangkat dagu pria itu dengan pisau yang amat runcing "Katakan siapa yang menyuruhmu atau kau akan mati sia-sia di tanganku sialan" Terlihat santai namun penuh penekanan.

"Baiklah gue kasi tau, tapi lo harus bebasin gue setelah ini, bagaimana?"

"Boleh saja jika itu maumu"

Pria itu menatap tajam ke arah Christy
"Tuan Gipson Berzayna, dia yang menyuruhku untuk menyabotase mobil milik Chika"

Christy menghempaskan pisau itu ke lantai dengan keras "Sudah kuduga pak tua itu memang tidak beres"

"Christy tenanglah, jangan sampai rencana mu gagal hanya karna emosi mu" ucap muthe menenangkan Christy.

"Hey kalian lepaskan aku sekarang" Teriak pria itu kepada para penjaga, namun tidak ada satupun yang menggubrisnya.

"HEY APAKAH KALIAN TULI, LEPASKAN AKU SEKARANG JUGA"

Christy menatap tajam ke arahnya lalu mengambil sesuatu yang ada di saku nya Dann...

Dorr dorr

Dua peluru melayang ke arah kepala dan jantung pria itu yang seketika membuatnya tidak bernyawa.

"Dasar berisik"

Muthe terkejut dengan apa yang dilihatnya "Anjir lo toyy gue kaget sumpah"

"Lagian tu orang berisik banget"

"Yahh yaudah deh gimana lagi"

Christy menatap para bodyguard nya dan berkata " Kalian bereskan mayatnya dan jangan sampai meninggalkan jejak sedikitpun"

"Baik nona, segera kami laksanakan"

"Baiklah"







Duuhh kira-kira kalian bisa bayangin gak siiihh disini tuh Christy yang dulunya lemah lembut berubah jadi pribadi yang penuh emosi dan kejam pada siapapun yang menggangu hidupnya...

Bisa kalian bayangin sendiri yaa gimana Christy mode Angel gini

Christy or Angel?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang