bab 1

174 20 0
                                    

Seorang gadis remaja tengah berlari kencang mengejar seseorang " Woyy Christoyy tungguin gue dong".

Christy mengabaikan panggilan tersebut dan terus berjalan, " Lama" satu kata yang terucap saat orang itu berhasil berhenti di sampingnya.

Muthe melirik kesal ke arahnya "Gue udah lari ya toyy lo nya aja yang gak mau nungguin gue".

Christy melirik sekilas ke arah muthe
"Ya in dah".

"Datar amat dah tu muka udah kayak dinding aja" ejek muthe.

"Berisik lo"

Christy kembali berjalan dengan cepat yang membuat muthe harus mengejarnya lagi.

"Woyy Christoyy kebiasaan banget si lo main ninggalin orang aja"

"Lo lama muthe bentar lagi kelas dimulai gue gk mau ya terlambat gara-gara dengerin bacotan lo yg gak penting itu" sewot Christi.

Muthe melebarkan matanya tak percaya apa yang di dengarnya " Weh toyy sumpah tadi Lo ngomong berapa kata? Oh 20 kata anjirr sumpah itu kalimat terpanjang yang pernah gue denger dari lo".

"Alay Lo"

"Si anjir malah datar lagi"

Muthe berhenti bicara saat dosen yang mengajar telah datang. Kelas pun di mulai dengan suasana yang tenang dan tidak ribut.

Bukannya mendengarkan apa yang dikatakan oleh dosen Christy malah melamun memikirkan seseorang yang sangat di sayangi olehnya. Muthe yang menyadari bahwa temannya sedang melamun langsung terfikir untuk menjahili nya.

Plakk

"Aww anjir paan si lo" Christy menatap tajam ke arahnya.

Muthe yang ditatap seperti itu hanya menunjukkan cengirannya " Hehe maaf toyy habisnya lo dari tadi melamun mulu, noh dosennya udah pergi dari tadi"

"Kapan perginya?"

"Dari tadi bego lo mah ah ngeselin banget"

"Yaudah si"

Christy beranjak dari tempat duduknya namun langsung di tarik oleh muthe " Mau kemana Lo?"

"Perpus"

"Gak kantin toyy?"

"Gak Lo aja gue males"

"Yaudah sana husss"

Christy yang malas menanggapinya langsung pergi menuju perpus. Perpus itu tenang dan nyaman, tempatnya juga dingin itulah kenapa Christy memilih untuk ke perpus daripada ke kantin yang tempatnya sangat berisik dan mengganggu dirinya.

Saat tengah membaca buku Christy di kejutkan oleh dering handphone miliknya, tak menunggu lama ia segera mengangkat telponnya.

Ya, katakan

Nona kami sudah mengetahui info mengenai dia

Baiklah, ada lagi?

Saya harap sebaiknya nona melihatnya sendiri karena saya tidak bisa menjelaskannya

Oke, tunggu sebentar saya akan kesana

Baik nona kami tunggu kehadirannya

Tutttt

Telepon berakhir, Christy segera membereskan bukunya dan menuju kantin untuk menemui temannya, ya, muthe.


Setelah sampai di kantin muthe menyambutnya dengan senyum aneh " Widih tumben mau kesini, ada perlu apa nona Christy"  ejek muthe sambil menaik turunkan alisnya.

"Gue ada urusan tolong nanti absenin gue ya"

"Dih ogah gue mah, lagian urusan apasi emang gak bisa ditunda dulu apa" kesal muthe.

Christy menghembuskan nafasnya lelah menghadapi temannya itu, tangannya merogoh ke sakunya dan memberi muthe lima lembar uang berwarna merah.

Muthe langsung berbinar dan tersenyum ke arahnya "Nah gini dong baru gue mau".

"Hmm, lo mah harus di sogok dulu baru mau"

"Ya gimana ya kan di dunia ini gak ada yang gratis" muthe menekankan kata gratis.

"Serah lo dah nih gue tambahin tiga ratus jgn lupa absenin gue"

"Siapp nona Christoyy"

"Anjing Lo"

"Heh kasar lo"

"Serah"

Christy pergi meninggalkan kantin dengan perasaan kesal pada muthe, sedangkan muthe hanya tertawa dan menggelengkan kepalanya melihat kelakuan temannya itu " Haduh pundung pasti tu anak, gk papa deh yang penting cuan boss".





Muthe di sini sengaja aku bikin mata duitan yaaa tapi sebenernya gak juga kok cuman buat candaan aja😭😭😭

Christy or Angel?Where stories live. Discover now