05 | Coach

64 15 1
                                    

Ctak!

Ctak!

Ctak!

"Ck, hanya 8 dari 10 panah yang mengenai target.."

Saat aku selesai rehabilitasi, aku memutuskan untuk mulai latihan memanah. Awalnya orangtuaku menolak, mereka bilang aku masih sangat lemah untuk menarik senar panah. Sambil tersenyum, aku mengatakan pada mereka jika aku tidak berlatih untuk menjadi kuat maka aku akan terus menjadi seseorang yang lemah. Tidak bisa melawan pernyataanku yang masuk akal itu, mereka dengan berat hati menyetujuinya, dengan syarat aku harus memiliki pelatih pribadi yang bertanggung jawab untuk mengawasiku selama latihan.

"Woah tuan muda, saya tidak menyangka anda berbakat dalam memanah"

Pria paruh baya didepanku adalah Arnold Teucer, dia adalah mantan pemimpin pasukan pemanah kerajaan yang kini sudah pensiun.

Sejak kurangnya minat memanah pada generasi muda, jumlah pasukan terus menurun dan hanya menyisakan mereka yang sudah berumur. Akhirnya pihak kerajaan meminta seluruh pasukan untuk pensiun, dan hanya bertarung jika diminta oleh kerajaan.

"Terimakasih coach, aku juga tidak menyangka akan hal itu.."

Bohong.

"Hmm.. Bahkan berbakat saja tidak cukup, bukankah itu pertama kalinya anda memegang panah?"

Sial, dia cukup jeli.

Dia memang pantas menjadi pemimpin pasukan, kemampuan nya tidak boleh diremehkan.

"Uhm.. sebenarnya saat saya memegang panah ini pertamakali, saya tiba-tiba merasakan sebuah sensasi ajaib yang belum pernah saya rasakan sebelum nya! Saya seakan-akan sudah lama terlatih memanah, dan semua gerakan yang muncul tadi terasa sangat familiar.."

Tolong percaya padaku!

"Oh begitukah?.."

"Ya!"

"Hmm..."

Coach Arnold terus menatapku, dia seperti sedang melakukan scan x-ray pada tubuhku. Penampilan luarku memang terhilat menyedihkan, tapi aku aslinya adalah Hunter S-Rank yang mampu mengalahkan monster kelas A sendirian!

"Oke kalau begitu, lanjut jogging 30 putaran mengelilingi lapangan ini!"

"Eh!? Ba- Baik coach!"

Sepertinya aku berhasil membuat nya percaya omonganku! Tapi kenapa harus jogging 30 putaran arghh.

----------

Beberapa hari sebelumnya..

"Aku pulang-"

"Arnold, sayang sepertinya kamu mendapat sebuah surat undangan dari Count Gavis"

"Count Gavis?"

Saat itu aku yang baru saja balik dari berburu, dikejutkan oleh istriku yang menungguku dengan cemas. Dia memegang sebuah surat dengan stempel Mansion keluarga count Gavis.

"Emilia, mari kita membacanya bersama"

Isi suratnya sangat tidak kuduga, rupanya count Gavis secara pribadi memintaku untuk menjadi pelatih pribadi untuk putra sulungnya. Awalnya aku merasaa cemas, karena aku bukanlah seorang pelatih pedang yang mampu mengajari seseorang tapi yang mengejutkan adalah count Gavis memintaku untuk melatih cara memanah, sesuai keinginan putra sulungnya.

"Sayang, ini adalah berita yang baik bukan? bagaimana menurut mu?"

"Haha, tentu saja aku terima!"

Gaji yang lumayan bukan menjadi alasanku untuk menerima undangan tersebut, tapi keinginan seseorang dari generasi muda yang ingin memanah!

Aku harus melihat seberapa hebatnya anak itu!.

.
.

"Halo, saya adalah Deonne Gavis. Senang bertemu anda dan mohon bantuan nya"

"Senang bertemu dengan anda tuan muda Deonne, saya adalah Arnold Teucer. Anda boleh memanggil saya Arnold"

Tuan muda ini, badan nya terlihat lemah tapi entah mengapa aku merasakan sesuatu yang janggal.

Dia memiliki postur tubuh yang tegap, sorot mata tajamnya, dan aura yang mengerikan disekelilingnya.

Aura itu seakan-akan memintaku untuk tidak meremehkan nya.

Tidak hanya itu, dia juga belajar dengan sangat cepat. Aku hanya perlu menunjukan cara menggunakan busur sekali, dan dia berhasil menguasainya hanya dalam hitungan detik.

"Tambah jogging 10 putaran mengelilingi lapangan ini!"

"Eeehhh.. Tidak mau! Aku tidak kuat!"

Sebenarnya 30 putaran terlalu banyak, tapi tuan muda berhasil menamatkan 30 putaran itu. Tidak hanya itu, aliran mana ditubuhnya bergerak begitu cepat. Hebatnya lagi dia menggunakan mana itu untuk membantu mengoptimalkan detak jantungnya.

Tuan muda Deonne, mengapa anda menyembunyikan semua ini?

-----------------

Ah iya, Coach Arnold itu Beta ya teman-teman. Jadi dia gak bisa bedain mana Alpha dan Omega karena Beta tidak bisa mencium bau Pheromon~

----------------

Terimakasih sudah membaca, jangan lupa pencet bintang 🌟 nya yaa.

[ BL ] The S-Rank Guide to OmegaverseWhere stories live. Discover now