Akhir Pekan

187 36 4
                                    

Akhir pekan tiba. Rain menunggu hari ini karena dirinya akan tertidur hingga besok. Entah, hari minggu adalah hari yang tepat untuk membaringkan badannya di atas kasur seharian.

Rain tidak punya tenaga untuk keluar rumah. Rasanya tubuhnya akan terbelah dua jika dia memaksa untuk keluar rumah. Terlalu lelah dan terlalu mengantuk.

Menengok sedikit kehidupan Rain. Wanita itu cukup pekerja keras. Dia memenuhi kehidupannya sendiri dari pekerja paruh waktunya.

Jika kalian berpikir bahwa Rain adalah orang bodoh. Kalian salah. Dia hanya bodoh di hadapan Sky. Dalam pelajaran, Rain adalah murid yang cukup berprestasi. Dia bahkan menerima beasiswa 100 persen di Universitas Venus.

Rain tidak perlu membayar uang kuliah. Dan hebatnya, meski harus bekerja terlalu keras untuk memenuhi kehidupannya, gadis itu masih cukup keren untuk mempertahankan nilainya.

Rain yang cereboh adalah orang paling pintar di jurusannya. Dia mengambil jurusan kedokteran. Ya, dia mahasiswa kedokteran. Jurusan yang paling populer di Universitas Venus.

Bayangkan saja, Rain berhasil menempati siswa pintar pertama di jurusan itu. Dia tidak bodoh. Tingkah bodoh dan cerebohnya hanya saat Sky berada di sekitarnya.

"Hari ini malas sekali. Aku ingin jadi tupai. Hibernasi," lagi-lagi gadis itu berbicara sendirian.

Rain masih membaringkan tubuhnya, bersiap untuk terlelap lagi sore ini. Tapi, hal lain mengganggunya. Sial, teleponnya berdering saat dia bersiap istirahat.

"Halo, Rain"

Siapa lagi jika bukan Bright? Manusia yang kata Rain adalah pengganggu ulung, dia selalu mengganggu jam tidur Rain. Seperti sekarang ini.

"Ya Tuhan, bisakah sehari saja kamu tidak meneleponku? Aku ingin tertidur Bright," keluh Rain.

Bukannya merasa tidak enak, Bright justru tertawa. Dia memang sudah gila, pikir Rain.

"Hahahaha, Maafkan aku. Tapi aku harus memberitahumu bahwa Sky sakit. Seluruh kampus gempar karena berita ini. Kamu bisa cek Instagram miliknya," kata Bright.

Hah, pantas saja sejak tadi pagi group jurusan kedokteran begitu ramai di Line. Ternyata mereka membicarakan Sky.

Rain tidak membukanya karena dia begitu malas untuk membuka group obrolan angkatan. Tidak ada yang menarik di sana.

Setelah melapor, Rain bergegas membuka Instagram. Mengecek apakah wanita cantik idamannya itu baik-baik saja.

Beralih ke Story Instagram, Sky merepost foto dari Nanon, di mana dia terbujur lemas di tempat tidur dengan infus yang berada di tangan kirinya.

"Apakah dia kelelahan? Matanya seperti orang lelah," tanya Rain seorang diri.

Belum 15 menit berlalu, Bright kembali meneleponnya. Rain menghela napas lagi, namun tetap menerima panggilan telepon dari sahabatnya.

"Apa lagi kali ini?," kata Rain.

"Rain, temani aku sebentar bisa? Ada sesuatu yang ingin aku antar ke tempat seseorang."

Bright memang sialan. Rain saja mengurungkan niat untuk mencuci baju karena terlalu lelah, sekarang pria itu malah memintanya keluar rumah hanya untuk hal sepele.

"Tidak, aku ingin tidur Bright."

"Jahat sekali. Ayolah, sebentar saja, tidak akan lama aku janji."

"Bright, kamu tahu bahwa hari minggu adalah waktuku berbaring, kenapa kamu selalu menggangguku di akhir pekan yang indah ini."

"Hanya sebentar. Kamu ini seperti bukan sahabatku saja."

Baiklah, untuk kali ini Rain mengalah. Rasanya malas sekali harus adu mulut dengan pria gila seperti Bright di hari minggu.

Sky Dan RainWhere stories live. Discover now