Kedai Ramen

203 49 6
                                    

Sebelum Kejadian di Toilet

"Oh? Ini kesukaan Sky," kata Bright tiba-tiba.

Bright dan Rain saat ini berada di kantin. Namun, matanya tiba-tiba saja menangkap benda tak asing, sekotak permen beruang yang menjadi cemilan favorit Sky.

Rain meraih benda tersebut.

"Benarkah? Sky menyukai permen beruang ini?," tanyanya ragu.

Bright mengangguk cepat. Dia sepertinya paham betul apa yang disukai Sky.

"Percaya padaku. Aku melihat Sky beberapa kali memakan itu."

Rain terdiam sejenak.

"Aish, bocah gila ini. Aku bisa ikutan gila karena kisah cintamu yang tidak pernah mulai. Rain? Bisakah kamu memberanikan diri untuk memberikan ini padanya? Ayolah. Dia pasti menerimanya, dengan senang hati. Jangan takut," kata Bright percaya diri.

Memberikan permen? Rupanya Bright lebih gila dari pada Rain. Mana bisa wanita absurd itu tiba-tiba memberanikan diri, melangkah mendekati Sky, dan memberikan permen itu.

Tidak. Dia terlalu takut untuk memulai.

"Tidak bisa. Aku tidak ingin mendekatinya. Aku tidak berani, sumpah demi apapun Bright."

Hah, Bright menghela napas.

"Dasar pengecut. Bayar saja dulu permennya, kau membuat pemilik warung menunggu. Untuk kapan kamu berani menyerahkannya, itu urusan nanti, beli saja dulu. Ini cuma sisa satu."

Tidak ingin berdebat panjang lebar, Rain menurut. Dia membayar permen itu, kemudian mereka berdua meninggalkan kantin.

Namun, betapa bodohnya Rain, dia tersandung dengan tali sepatunya sendiri dan terjatuh. Seisi kantin melihat ke arahnya, termasuk Sky dan teman-temannya.

Hari sial memang tidak ada di kalender. Rain sial hari ini, dia melihat Sky dan sahabat-sahabat Sky mengamatinya yang terjatuh. Namun, tidak lama. Sky kembali memalingkan wajahnya.

Dan Rain yang bodoh, segera bangkit dan menuju toilet untuk membersihkan pakaiannya yang terkena jus mangga.

Kedai Ramen

Hari ini Rain bertindak tidak seperti biasanya, banyak tersenyum dan terlalu bersemangat hingga teman pekerja paruh waktunya kebingungan sendiri.

"Aku melihatmu tidak berhenti tersenyum, apa kamu menang lotre atau undian mobil mewah?," tanya Ohm Pawat.

Pria berbadan kekar itu hari ini sangat bingung melihat sikap Rain yang sejak tadi seperti orang gila. Tersenyum dan bersemangat. Tidak seperti biasanya, Rain hari ini terlihat lebih hidup, terlihat seperti manusia sungguhan.

Rain melihatnya dan tersenyum kembali.

"Tidak. Ini lebih dari memenangkan undian Ohm. Apa kamu tahu gadis yang pernah aku ceritakan padamu?."

Ohm mengangguk. Tunggu, "yang pernah diceritakan?". Ohm selalu mengingatnya karena Rain selalu membahasnya. Setiap hari. Jika pekerjaan mereka senggang atau hampir usai, Ohm harus menyiapkan kupingnya untuk mendengarkan semua celotehan Rain mengenai gadis itu.

Gadis dengan mata cantik yang berhasil membuat Rain 1 tahun 6 bulan ini seperti orang idiot. Sky. Ohm mengingatnya. Tentu saja.

"Aku berhasil mengambil langkah pertama. Dan dia tahu namaku sekarang."

Ohm juga teman baik Rain. Dia ikut bahagia bila Rain bahagia, dan ikut sedih apabila Rain sedih. Hari ini Ohm bahagia, akhirnya, teman bodohnya itu berhasil memulai. Yaaa, meskipun harus menunggu 1 tahun 6 bulan dulu.

Sky Dan RainWhere stories live. Discover now