Chapter 19: Si Tua

162 26 1
                                    

©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©

"Aku akan menemuinya!" Kata Maki. Yuma menarik Maki agar kembali duduk.

"Jangan gila! Aku tahu apa yang ada di otakmu sekarang? Sebaiknya jangan lakukan itu. Dia bisa menghajarmu!"omel Yuma.

"Lalu? Aku harus pura-pura tidak tahu dan memburu orang yang sudah menyelamatkan aku? Memburu calon suami sepupuku? Yuma,aku yakin dia pasti sudah tahu,"sahut Maki.

Saat ini mereka ada di rumah Nicholas. Itu tempat teraman untuk mereka saat ini. Di ruangan itu ada Nicholas,Ej,Yuma,Maki ditambah K dan Heeseung.

"Pokoknya jika nanti dia memintaku untuk datang,kau tidak usah ikut! Aku akan datang sendiri!"putus Maki.

Yuma baru saja mau protes,tapi Maki sudah lebih dulu memotongnya.

"Aku mohon,Yuma Hyung. Kali ini saja tolong menurut padaku. Aku hanya tidak mau,kau terlibat masalah,"potong Maki.

Yuma menatap Nicholas dan EJ minta bantuan. Tapi, jujur saja menahan Yuma di sini adalah ide yang cukup baik. Nicholas jelas tahu apa yang dipikirkan bocah itu. Makanya dia tidak memberikan pembelaan.

"Yuma,aku pikir Maki benar. Kau harus tetap di sini,"tambah Ej.

Akhirnya Yuma mengalah. Maki akan pergi sendiri menemui si Tua itu. Sebelum pergi,Nicholas memberikan sesuatu.

"Hey,bocah! Aku tidak tahu bagaimana sikap si tua itu padamu. Aku tidak tahu apakah dia akan melakukan ini atau tidak,tapi aku rasa kau harus tetap bawa ini,"kata Nicholas.

"Ini jenis lonceng spiritual. Aku sering memasangnya pada rubah-rubah peliharaan ku. Saat dia dalam bahaya lonceng itu akan berbunyi. Suara itu hanya akan di dengar olehku. Manusia tidak akan bisa mendengarnya. Untuk jaga-jaga bawalah ini. Bunyikan jika si tua itu mulai gila. Oke?"lanjutnya.

Maki menatap lonceng kecil itu,lalu memasukkannya ke dalam kantong.

"Jangan sampai hilang sebelum kau sampai kembali ke rumah,"pesan Nicholas. Maki mengangguk.

Maki baru saja keluar rumah saat dia berpapasan dengan iblis kelinci tempo hari. Iblis kecil itu masih saja waspada padanya,tapi Maki memberikan senyumnya.

"Aku pergi dulu ya,kelinci. Nanti saat aku pulang,aku akan tanya namamu!"bisik Maki.

Iblis kelinci itu hanya menatap Maki dengan tanya.

Maki pikir kakeknya akan menyewa hotel untuk tinggal,tapi ternyata justru sebuah bangunan yang tidak terpakai. Maki tanpa ragu masuk. Terlihat seorang yang sudah tua,duduk di depan meja. Beberapa orang anak buahnya ada di sekitarnya.
Baru saja satu langkah sesuatu seperti menusuk di lehernya. Panas dan ada kejutan hingga membuatnya pingsan.

Saat Maki sadar,dia sudah dalam kondisi terikat di kursi. Si tua itu tampak senang melihat Maki yang baru saja siuman.

"Apa yang kau lakukan?!" Bentak Maki.

STILL MONSTER  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang