Chapter 17: Reunion

174 30 9
                                    

©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©

Ej membuka pintu rumahnya. Ayahnya sedang dalam perjalanan. Jadi,Ej mengajak Maki,Yuma,Jo dan Nicholas masuk. Nicholas menyusul Ej yang sedang membuat minuman. Dia tersenyum melihat kekasihnya. Dia memeluk Ej dari belakang. Menghirup wangi khas yang dimiliki Ej. Bunga Camelia.

"Ada apa? Ingin minum yang lain?" Tanya EJ.

"Hm. Buatkan aku kopi. Pagi tadi aku belum sempat minum kopi,"jawab Nicholas.

"Baiklah. Tunggu di depan dengan yang lain."

"Aku tidak mau. Aku mau di sini menemanimu,"sahut Nicholas sambil menarik Ej agar berbalik menghadapnya.

Wajah mereka sudah dekat. Hanya tinggal beberapa centi saja sebelum bibir mereka bertemu. Hidung mereka bahkan sudah saling bersentuhan. Mereka sudah punya status tentu santai saja. Ej sendiri juga tidak menolak.

"Berikan aku sedikit ciuman. Pagi tadi kau kabur tanpa memberikan ciuman untukku,"bisik Nicholas.

Wajah EJ memerah sempurna. Meskipun mereka sudah tidur bersama,tetap saja dia masih malu. Nicholas mendekatkan wajahnya berniat mencium bibir Ej,tapi sebuah deheman mengagetkan Ej dan refleks mendorong Nicholas. Ej hafal suara siapa itu. Siapa lagi? Ayahnya tentu saja. Tuan Byun tersenyum lalu berbalik keluar dari dapur.

Ej memukul dada Nicholas pelan. Sedangkan Nicholas hanya terkekeh.

"Jadi,kenapa tiba-tiba kau menyuruh Ayah pulang? Apa ada hal yang mendesak? Jangan bilang kau meminta Ayah buru-buru pulang untuk..eh..yang tadi itu.."

Ej salah tingkah.

"Bukan! Bukan itu,Ayah. Itu juga,tapi nanti. Ada hal lain yang ingin aku tanyakan."

Ej menatap Maki. Meminta lukisan buatan Nicholas untuk diperlihatkan pada Ayahnya.

"Ayah..coba lihat ini."

Tuan Byun menatap lukisan itu dan terkejut.

"Ini.."

"Ayah,apa Ibu punya saudara kembar?" Tanya EJ.

Tuan Byun meletakkan lukisan itu di meja. Lalu mengangguk.

"Iya. Kau benar. Sudah beberapa tahun berlalu, akhirnya aku akan menceritakan ini padamu. Tapi,kenapa tiba-tiba kau mengungkit ini?"

Ej tersenyum lalu menarik pelan Maki ke hadapan ayahnya. "Karena ada anak laki-laki yang sedang menunggu jawaban Ayah. Tentang Ayahnya dan juga ibunya,"jawab EJ.

Tuan Byun menatap Maki. Pelan-pelan Tuan Byun mendekati Maki. Melihat dengan seksama anak laki-laki di depannya. Parasnya mengingatkan dia tentang seseorang yang lama sekali telah dia lupakan.

"Wajahmu..sangat mirip dengannya saat muda,"gumam Tuan Byun.

"Dengan...nya?"

"Ayahmu. Saat masih muda dan mengejar-ngejar ibumu. Kau benar putranya?"

STILL MONSTER  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang