Chapter 9: Perasaan Yang Berkembang

234 28 9
                                    

©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©

Sejenak kita tinggalkan Nicholas dan EJ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejenak kita tinggalkan Nicholas dan EJ. Kita beralih ke Fuma yang saat ini ada di tempat Gym. Sejak dia memutuskan untuk tinggal sendiri,jujur dia sedikit kesepian. Dia rindu Ej. Jika biasanya dia bisa menatap EJ walaupun sebentar,sekarang benar-benar tidak bisa lagi. Dia hanya bisa menatap foto Ej yang dia ambil sembunyi-sembunyi.

Setelah merasa lelah,Fuma beristirahat di luar sambil menikmati pemandangan kota dari balkon gedung.

"Apa aku harus menghubunginya lebih dulu? Bagaimana kalau dia tidak mau lagi mengenalku?" Tanya Fuma.

Dia menyesalinya. Seandainya saat itu dia bisa melindunginya,Ej tentu tidak akan mengalami hal seperti kemarin. Itu sangat menakutkan saat terbangun di hutan belantara. Untung saja ada seseorang yang menolongnya. Kalau tidak,bagaimana nasib Ej.

Beberapa hari ini hanya itu yang selalu ada di pikiran Fuma. Ditambah lagi Ayahnya bilang kalau Ej sekarang kerja di tempat orang dan hanya pulang saat weekend. Fuma hanya cemas. Dia tidak kenal siapa orang yang bernama Nicholas itu. Hanya tahu kalau dia seorang model. Itu saja.

"Bagaimana bisa dia tinggal dengan orang yang baru dia kenal? Bagaimana kalau orang itu punya niat buruk padanya? Ah..Ej!" Kesal Fuma.

Tak lama seseorang menepuk pundaknya. Lalu menawarkan sebotol air dingin. Fuma menerimanya.

"Kenapa kau di sini?" Tanya orang itu.

"Aku..sedang istirahat. Kau baru datang,K?"

Ya,itu K! Kenapa mereka bisa saling kenal? Karena mereka satu SMA dan jadi member tempat Gym yang sama jadi sering bertemu.

"Hm. Apa..kau sedang memikirkan ibumu?" Tanya K lalu duduk di samping Fuma.

Fuma menggeleng.

"Ibuku memang salah,jadi dia pantas mendapat hukuman. Lagipula dia tidak kemana-mana. Aku hanya perlu mengunjunginya setiap dua Minggu sekali."

"Lalu? Apa yang kau pikirkan?"tanya K.

"Aku.. memikirkan perasaan adik tiriku. Aku merasa bersalah padanya karena selama ini aku selalu tutup mata pada apa yang dialaminya. Beruntung dia baik-baik saja. Sekarang kami jauh,aku tidak bisa melihatnya setiap hari seperti dulu. Entah kenapa dadaku rasanya sakit saat mengingat itu,"jawab Fuma.

STILL MONSTER  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang