ઈଓ 08࿐

39 9 0
                                    

how will today end꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

how will today end
꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚

"ay, kayaknya gue beneran gak jadi aja dah. gue nervous, jing. kaki gue gemeteran mulu dari tadi," itu sudah kali ketiga aiku mengeluh.

ayaka sudah jengah mendengarnya. "lo nervous apa kelaperan?"

"pengen makan lo."

"cabulnya ditunda dulu sampe lo bikin jurusan gue menang," ayaka meninju bahu aiku yang isinya otot semua itu ala-ala pertemanan cowok.

"gue mendadak lupa pernah bawa nama timnas jepang," kata aiku, sambil mencengkram ujung baju panitia yang ayaka kenakan, seperti bocah takut disuntik.

"lo kaptennya, plis. jangan minder ah. ez win kalo kata gue ini mah,"

"lo bikin gue makin tertekan, anjing."

"yee pooki, udah gue janjiin motivasi kan tadi. gak menang gak jadi gue kasih," ayaka lanjut jalan meninggalkan aiku yang masih gemetar seperti perawan mau dinikahkan dengan juragan ikan lele.

"chill, demi nyobain leher ayaka.." aiku kalau sudah bucin ya pasti arahnya ke hal-hal begini. harap maklum.

setelah dia menormalkan kembali reaksi berlebihan tubuhnya, aiku menyusul ayaka ke lapangan. belum ada satu langkah, sorakan-sorakan langsung bergemuruh.

mungkin ini disebut hari kembalinya oliver aiku ke lapangan setelah hampir dua tahun hiatus dari dunia sepak bola.

ayaka menatap malas ke arah cewek-cewek yang sejak tadi berisik sambil mengaktifkan ponselnya untuk merekam dan mengambil gambar.

tapi ketika dia melihat ke arah aiku, rasanya seperti ada kepribadian lain yang dia lihat dari si cabul itu. seperti.. eee... seperti felem-felem disney ya..

intinya aiku terlihat sangat berkharisma saat dia sudah masuk ke lapangan. apalagi saat sudah memasuki paruh kedua permainan, kemampuan aiku benar-benar sangat terlihat. tidak heran kalau dia dipilih sebagai kapten, dan anggota inti timnas jepang. dia bisa menguasai lapangan dan mengatur jalannya pertandingan seorang diri.

kemudian seperti yang ayaka bayangkan, tim jurusannya menang telak. 3-0.

sorakan-sorakan itu semakin ramai dan berisik. ironisnya, cewek-cewek dari fakultas teknik adalah yang paling keras teriakan fangirlnya.

"ayaka, abis ini istirahat bentar kan?" temannya bertanya.

ayaka mengangguk, "ayo prepare buat acara selanjutnya."

kemudian dia pergi dari sana. membiarkan aiku menikmati kepopulerannya. pikirnya begitu. padahal aslinya, aiku senang setengah mati bukan karena dia memenangkan pertandingan. tapi karena dia bisa menagih janjinya pada ayaka dengan sesuka hati.

matanya mengedarkan pandangan, mencari ayaka. tapi sulit juga sih, soalnya dia sendiri juga dikerubungi dan susah bergerak. jadi ya sudah lah, dia mau menikmati harem ini dulu sebelum nanti berduaan dengan ayaka.

[✔] [11] independent ; oliver aikuWhere stories live. Discover now