SAE 13

844 112 9
                                    

Rose pov.

Semenjak aku mengetahui Jennie Unnie menganiaya anak angkatnya sampai sekarat, aku jadi menjaga jarak darinya.

Entah mengapa aku melakukan itu. Tapi ku rasa aku hanya takut menjadi korban atau menjadi pelampiasan amarah berikutnya haha.

Terbesit di dalam pikiran ku teringat bagaimana anak ku dengan Jisoo di luar sana ya? Apakah dia masih hidup dan hidup dengan layak di luar sana? Atau justru mendapat perlakuan yang sama seperti anak itu.

Lisa! Itu namanya kan? Sungguh cantik namanya, aku jadi tidak sabar ingin bertemu dengan nya secara langsung tapi Dokter belum juga keluar dari ruang IGD.

"Tumben sekali kau diam saja sedari tadi Rose."tanya Jennie Unnie membuat ku tersadar bahwa aku tidak sendiri disini.

"Eoh? Mungkin hanya perasaan Unnie saja haha."

"Pulang lah."kepala ku miring ke samping dan Jennie Unnie kembali menjawab karena sadar jika aku tidak mengerti akan ucapan nya.

"Pulang lah ke rumah mu Rosie. Aku tau kau sangat lelah, terlebih kau baru saja melakukan perjalanan jauh dari Australia ke Korea."aku mengangguk mengerti.

"Gwenchana Unnie. lagian aku sudah bilang kan tadi? Jika aku takut dengan Joy."jawab ku di balas dengusan kecil darinya.

"Haish! Bilang saja pada kembaran mu itu jika masih mau marah padamu, maka aku akan memecatnya saat itu juga."aku langsung menggeleng cepat.

"Tidak-tidak! Jika aku mengatakan itu pada Joy yang ada aku akan semakin di marahi olehnya."jelas ku.

"Lalu kau ingin nya bagaimana? Sudah ku suruh pulang juga tapi malah tidak mau."kesalnya membuat ku terkekeh karena lucu dengan ekspresi nya itu mirip seperti kucing.

"Aku akan tetap disini."putus ku sepihak.

"Haish! Ya sudah terserah mu saja lah."pada akhirnya Jennie Unnie pasrah akan keputusan ku.

Aku tau membuat nya kesal sama saja seperti menggali kuburan ku sendiri.

Tapi, entah kenapa aku tidak bisa pergi atau jauh-jauh dari anak itu. Seolah ! Ada suatu ikatan di antara kami berdua.

Terlebih aku belum mengetahui kondisi anak itu separah apa di tangan Jennie Unnie.

Maka dari itu aku memilih duduk diam disini menunggu dari pada pulang ke rumah.

Rose pov end.

°°°°°°°

3 hari telah berlalu dan Jisoo masih senantiasa terkurung di dalam jeruji besi. Sambil melamun wanita itu memikirkan nasib putri nya yang ada di Rumah Sakit.

"Lisa-ya, bagaimana kondisi mu saat ini nak? Maafkan Eomma sayang karena Eomma tak bisa menjaga mu disana."larut dalam kesedihan sampai tidak menyadari opsir Polisi datang menghampiri nya.

"Tahanan 030195, ada tamu untuk mu."kepala itu mendongak menatap lawan bicara.

"Tamu?"ulang nya.

"Iya."jawab Polisi itu.

"Siapa?"Jisoo merasa dia tidak mungkin di jenguk oleh seseorang karena dia tidak memiliki sanak saudara. Oleh karena itu dia bertanya tadi.

Sebelum menjawab Opsir Polisi itu menghela nafas panjang karena kesal dengan Jisoo yang banyak bertanya padanya.

"Nyonya Cho Jennie, dia ingin bertemu dengan anda."singkat nya menjawab.

Deg

Cho Jennie. Nama itu yang sangat di benci dan tidak Jisoo sukai sejak lima tahun lalu hingga sekarang. Selain si pemilik nama telah menjebaknya sampai menjadi tahanan seperti sekarang, beliau juga telah menganiaya anak angkatnya yang merupakan anak kandung dari Jisoo dan Rose.

Sayangi Aku Eomma Where stories live. Discover now