Chapter 23

180 20 10
                                    

"Bagai mana dengan ini?bagus tidak menurut kamu".

Jisoo meraih salah satu pakai bayi. Saat ini ia dan Jennie tengah berada di salah satu store pakaian di dapartemen store untuk membeli beberapa perlengkapan calon bayi nya. Merasa tidak ada tanggapan dari Jennie,Jisoo sontak menoleh pada wanita di sampingnya itu dan di lihatnya Jennie terdiam dengan tatapan kosong.

"Jendeugk!".

Jennie seketika itu pula di kejutkan oleh suara Jisoo yang memanggilnya dengan menyenggol sikut nya,ia sontak menoleh dan melihat Jisoo menatap heran ke arah nya.

"Ah ne? kenapa baby?".

"Kau tidak mendengarkan ku?"

"Mianhae Chu,aku hanya sedikit kurang pokus saat ini". Ujar Jennie merasa bersalah.

Bayangan di mana sejak Irene mengirimkan video tentang dirinya dan Irene, begitu menghantui pikiran Jennie, ancaman yang di lakukan Irene semakin membuat ia kalut di buat nya,sampai saat ini ia tidak menduga jika Irene dapat bertindak sejauh itu. Dan hal itu membuat ia tidak bisa pokus pada apa yang sedang di jalanin nya saat ini bersama Jisoo.

"Kau kenapa sebenernya Jen?dari awal kau banyak diam dan selalu menghiraukan ku. Apa yang sedang kau pikirkan sebenarnya?". Jisoo bertanya bernada kesal.

"Tidak ada Chu,hanya masalah pekerjaan. Sudah ya kita pokus berbelanja saja". Ujar Jennie, mencoba mengalihkan pembicaraan istri nya itu.

Jisoo sesaat terdiam,ia merasa ada sesuatu yang tengah Jennie sembunyikan darinya entah apa itu yang pasti ia yakin akan hal itu,karena tidak biasanya Jennie seperti saat ini lebih banyak diam dan cenderung menghiraukan nya.

"Kita butuh pakaian hangat". Ujar Jisoo seraya melangkah pergi.

Sesaat Jennie terdiam menatap punggung Jisoo, perasaan rasa bersalah nya semakin menyeruak, lagi-lagi ia harus membohongi istrinya.

"Mianhae". Lirih Jennie dalam hati.

Salah satu store brand terkenal kini di masuki Jisoo yang di ikuti Jennie di belakang nya seraya membawa beberapa paper bag.

"Lihat lah bagus kan". Jisoo memperlihatkan salah satu pakaian bermodel seperti switer winter.

"Geurom,ambilah dua-dua nya." Ujar Jennie.

Jisoo mengangguk lalu memberikan pakaian yang sudah di pilihnya pada salah satu staf toko tersebut. Jennie mengembuskan napas pelan, pikiran nya sangat kacau hari ini,ia meraih black card nya lalu memberikan nya pada staf kasir.

Jisoo melirik ke arah Jennie,sikap Jennie hari ini membuat ia bertanya-tanya,ia menduga ada sesuatu yang tengah wanita itu sembunyikan darinya, karena ia paham betul bagai mana jika Jennie tengah merahasiakan sesuatu dari nya.

"Thank's you".

Jennie membungkuk kecil,ia meraih faper bag bersamaan dengan itu ia menata heran Jisoo yang tengah menatap ke arah nya,staf kasir pun ikut menatap heran wanita hamil tersebut.

"Chu".

Jennie berujar seketika itu pula membuat Jisoo tersadarkan dari lamunannya,kemudian ia membungkuk pamit pada para staf.

"Apa selanjutnya?". Tanya Jennie.

Jisoo tampak menimbang,langkah nya seraya keluar dari store tersebut. "Aku ingin makan ayam Jendeugk".

Jennie seketika itu pula terkekeh melihat sikap Jisoo yang tengah bermanja bak anak kecil yang meminta sebuah mainan.

"Kaja,kita makan dulu".

365 DaysWhere stories live. Discover now