"Tolong tolak perjodohannya,Pak. Aku masih muda." - Lalisa Eleanor.
"Maksudmu,aku sudah tua bangka begitu?" Vee Arcyan.
Bagaimana jadinya Dosen-Mahasiswi dengan sifat bertolak belakang di paksa menikah? Catet,DI PAKSA.
"Apa maksudmu? Aku bisa menjaga adikmu."ujar Vee sedikit kesal.
Suga terkekeh lalu menepuk pundak Vee. "Kau tau aku bertahan sampai hari ini itu semua karena adikku, semenjak kematian Ibuku dan pernikahan kedua Ayahku hidup kami berubah,kami tak lagi bahagia khususnya hubungan Ayahku dan Lisa,mereka seperti musuh. Lisa sangat membenci Ayah karena merasa di khianati."tuturnya. "Kalau kau berada di posisi kami,aku yakin Alice akan melakukan hal yang sama seperti Lisa. Dan kau tau di hari ulangtahun Ayahku,aku ingin mendamaikan mereka berdua tapi sayangnya tidak berhasil dan Ayahku menamparnya."lanjutnya lagi.
"Aku kakak yang buruk,aku tidak pernah ada disampingnya saat dia berseteru dengan Ayahku. Aku bahkan tidak bisa melindunginya dari Ayahku."ujar Suga lagi.
Vee terdiam mendengarkan ucapan Suga, sebenarnya ia juga sudah mengetahui perihal hubungan Lisa dan Ayahnya karena Ibunya sering menceritakan hal itu padanya dan melihat sikap Lisa ketika mereka pertama kali bertemu secara langsung dirumahnya,dimana gadis itu mengabaikan Ayahnya sudah bisa terlihat kalau hubungan Ayah dan Anak itu tak baik-baik saja.
Suga kembali menatap Vee. "Kau harus menjaganya,Vee. Aku memberikan seluruh kasih sayang dan cintaku padanya agar dia tidak kekurangan apapun dan kau juga harus melakukan hal yang sama. Kalau sampai kau menyakitinya,aku akan membawanya pergi dan jangan harap kau bisa mendapat kesempatan kedua."ujarnya mengancam.
"Aku bersumpah akan mencintai dan melindungi Lisa."
Elusan tangan Vee sedikit mengganggu aktivitas tidur Lisa,gadis itu mengerjapkan kedua matanya dan terkejut mendapati dirinya berada di pelukan pria ini.
Pria itu tersenyum tipis. "Kau sudah bangun? Apa tidurmu nyenyak?"tanyanya dengan suara parau.
Lisa mengangguk lalu menjauhkan tubuhnya,ia mendudukkan tubuhnya kemudian menempelkan telapak tangannya menyentuh kening Vee.
"Panasmu belum terus juga,kita ke rumah sakit saja ya."kata Lisa.
Vee menggeleng. "Tidak perlu,Lisa. Aku baik-baik saja."ucapnya.
Lisa mendengus kesal. "Kalau Bapak tidak mau mendengarku,aku pulang saja dan mungkin aku akan berpikir ulang mengenai pernikahan kita."tuturnya lalu menurunkan kedua kakinya berniat untuk pergi namun Vee sudah lebih menahan tangannya.
"Baik,kita kerumah sakit."
Gadis itu menyingkirkan tangan Vee lalu mendirikan tubuhnya. "Apa Bapak harus di ancam dulu baru menurut? Tidak kusangka seorang Dosen punya sifat keras kepala juga."sindirnya.
Bukannya marah Vee malah tertawa mendengsr keluhan Lisa,pria itu mendirikan tubuhnya di bantu olehnya.
"Aku manusia biasa,Lisa."
"Siapa juga yang bilang Bapak itu superhero?"ujar Lisa.
▪︎ Hello,Mr.Lecture ▪︎
Untung saja Lisa berhasil membawa Vee kerumah sakit,kata Dokter pria itu kelelahan karena kerja tanpa henti dan pola makannya juga tidak teratur. Lisa baru tau kalau Vee sering melewatkan makannya karena mengurus pekerjaan sampingannya sebagai Dosen dan juga mengurus pekerjaan kantor yang membuatnya sering lupa waktu dan lupa makan juga,pria itu sering pulang larut malam dan karena sudah malam akhirnya Vee memilih tidur,alhasil tubuh pria itu drop.
Vee melirik kearah Lisa yang sibuk menata makanannya,raut wajah gadis itu nampak tidak bersahabat sejak berbicara dengan Dokter tadi bahkan dia juga tidak mau merespon saat di ajak bicara.
"Kau masih marah?"tanya Vee.
Lisa menoleh menatap Vee. "Menurut Bapak?"
Pria itu menyengir lebar. "Oh,masih marah ya? Aku minta maaf dan berjanji tidak akan melakukannya lagi,jangan diami aku seperti ini,Lisa."pintanya.
"Baik,aku maafkan. Tapi kalau lain kali seperti ini lagi, jangan harap aku maafkan."celetuk Lisa.
Vee tersenyum lalu menarik tangan Lisa agar mendekat kearahnya,memeluk gadis itu dari samping.
"Ngomong-ngomong bagaimana kau bisa tau kalau aku memiliki beberapa alergi?"tanya Vee bingung,tadi dia sempat mendengar percakapan antara Lisa dan suster saat mereka mendaftar.
Lisa memberikan kartu penduduk Vee kepada Suster agar mencatatnya,ia juga ikut mengisi formulir data-data Vee dari usia,alamat hingga alergi yang di derita oleh pria itu.
"Ini datanya."kata Lisa memberikan formulir itu pada Suster.
"Jadi pasien memiliki alergi telur dan bawang putih?"tanya Suster setelah membaca formulir yang diisi Lisa tadi.
Gadis itu mengangguk. "Iya,kalau untuk obat-obatan dia tidak memiliki alergi apapun dan oh iya tolong jangan berikan daun bawang juga pada makanannya,aku lupa menuliskannya disana tadi."ucap Lisa.
"Baiklah."
Lisa menoleh menatap Vee. "Aunty yang memberitahuku,sebelum aku datang ke rumahmu Aunty menjelaskan padaku perihal alergi yang kau derita."jawabnya.
"Kalau kau sendiri,kau alergi apa?"tanya Vee.
"Alergi padamu."ujar Lisa sembari menepis tangan Vee yang memeluknya.
Pria itu berdecak. "Tch,jangan membuatku kesal. Aku serius,Lisa."ujar Kennan kembali menarik Lisa kedalam pelukannya.
"Matcha dan alpukat,aku alergi matcha dan aku benci alpukat."celetuk Lisa.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.