"Kementerian Luar Negeri sudah mengirim utusan menuju Republik Venetia. Jika mereka menolak kondisi yang kita berikan, maka Kekaisaran akan mendeklarasikan perang pada mereka," kata Menteri Luis. "Selain itu, kami juga mengirim utusan ke Kerajaan Weimar dan Kerajaan Draconia agar tidak membuat aliansi dengan Republik Venetia."

Setelah selesai menyampaikan pandangannya dalam masalah ini, Menteri Luis kembali duduk di kursinya.

Selanjutnya, giliran Menteri Pertahanan-Salazar de Cordova yang berdiri.

"Menurut laporan, Republik Venetia memiliki total 50.000 pasukan sedangkan Republik Greco memiliki 30.000 pasukan," ungkap Menteri Salazar. "Di sisi lain, kita memiliki 100.000 pasukan yang siap dikerahkan ke medan pertempuran. Jumlah ini tidak termasuk para ksatria dan penyihir negara."

Tidak semua ksatria dan penyihir yang tinggal di negeri ini dapat direkrut untuk berperang untuk Kekaisaran. Hanya Ksatria yang disumpah langsung oleh Kekaisaran dan penyihir resmi Kekaisaran lah yang bisa dikerahkan ke medan pertempuran.

Semua penyihir yang masih berada di menara sihir akan bersikap netral dalam peperangan, begitu pula para ksatria yang ada di Ordo Ksatria yang tidak dibentuk oleh Kekaisaran.

"Kita memiliki sekitar 3000 Ksatria dan 500 penyihir yang dapat dikerahkan ke medan pertempuran nanti," kata Menteri Salazar. "Republik Greeco diperkirakan memiliki 500 Ksatria dan 100 penyihir sedangkan Republik Venetia mungkin akan menggunakan Ksatria dan Penyihir bayaran dengan uang mereka yang melimpah."

Dari data yang diungkapkan Menteri Salazar, terlihat jumlah Ksatria dan Penyihir Kekaisaran jauh lebih banyak dari negeri lain. Ini salah satu alasan mengapa kami disebut negeri terkuat di benua ini.

"Mobilisasi pasukan utama menuju perbatasan akan memakan waktu selama satu bulan, sedangkan keperluan untuk logistik aku harap Duke Rayodel berkenan agar wilayahnya dijadikan pusat hub logistik untuk peperangan nanti," kata Menteri Salazar memandang ke arah tempat duduk Duke Rayodel.

Mendengar hal ini, Duke Rayodel kemudian berdiri lalu berkata, "Dengan senang hati kami akan menampung semua kebutuhan pasukan untuk peperangan nanti, Jendral Salazar."

Sang Menteri mengangguk lalu kembali memandang semua yang hadir di sini. "Kurasa itu saja terlebih dahulu yang ingin kusampaikan, aku akan membahasnya lagi lebih detail setelah pemilihan komandan pasukan nanti telah selesai terlaksana."

Setelah Menteri Salazar kembali duduk, kali ini Ayah yang berdiri sambil memegang secarik kertas.

"Baiklah, saatnya untuk menentukan posisi-posisi penting dalam kepemimpinan pasukan kita," kata Ayah terlihat memandang semua faksi bangsawan yang hadir di sini. "Untuk posisi Marshal akan ditempati oleh Jendral Salazar."

"Terimakasih atas kehormatan ini, Yang Mulia," kata sang Jendral. "Aku akan memimpin pasukan kita meraih kemenangan dalam perang nanti."

Ayah mengangguk merespon kata-kata sang Jendral. "Selanjutnya adalah posisi pimpinan Caballero pertama. Aku tidak memiliki seseorang untuk mengisi posisi ini dan ingin mendengar pendapat kalian mengenai siapa yang harus menempatinya."

Caballero merupakan satuan unit militer yang berjumlah 10.000 pasukan.

Para bangsawan akan memperebutkan posisi ini. Para bangsawan yang berhasil meraih prestasi bagus dalam memimpin sebuah Cabalero pastinya akan diingat oleh sang Kaisar. Nama mereka yang akan terpikirkan oleh sang Kaisar untuk dijadikan seorang Marshal suatu saat nanti.

Setelah Ayah mengatakan hal itu, terlihat Kak Terantio berdiri dan mengangkat tangannya.

"Yang Mulia, aku merekomendasikan Marquis Velocio untuk menjadi pemimpin unit Caballero pertama," kata Kak Terantio dengan percaya diri. "Alasanku memilihnya karena dia sukses menghentikan aktivitas bandit di wilayahnya dan menurunkan angka kriminalitas di sana secara siginifikan."

I'm a Villain in My Own Game?Место, где живут истории. Откройте их для себя