Kilauan cahaya membangunkanku dari tidur. Perlahan membuka mata, aku melihat samar-samar seorang wanita berambut coklat tengah menggeserkan gorden jendela.
"Selamat pagi, Tuan muda Raul," kata wanita itu memberiku sebuah senyuman. "Apakah Anda mendapatkan tidur yang nyenyak?"
Seingatku, dia adalah pelayan yang diberikan khusus untuk Raul selama menjalani pendidikannya di Akademi Grunbelt. Bangsawan besar seperti Raul berhak membawa seorang pelayan yang kurang lebih seusia dengan mereka ke Akadami.
Para pelayan itu akan memasuki kelas reguler dan diberikan sebuah kartu izin agar dapat diperbolehkan masuk ke asrama khusus bangsawan.
"Jam berapa sekarang, Sephira?" tanyaku seraya bangkit dari tempat tidur.
Sephira kemudian mengambil sebuah jam saku yang ada di kantung bajunya. Kalau tidak salah, itu adalah jam pemberian Raul ketika Sephira lolos seleksi untuk menjadi pelayan Raul di Akademi.
"Sekarang pukul 06.30, Tuan muda. Kelas akan dimulai satu jam lagi," jawab Sephira. Dia kemudian menghampiri tempat tidurku untuk merapikannya.
"Air hangat sudah siap jika Tuan muda ingin membersihkan diri sekarang."
Berjalan menuju kamar mandi, aku melepaskan seluruh pakaian lalu merendam tubuhku di bak air panas yang telah di siapkan Sephira. Memejamkan mata, aku mengingat kejadian yang kemarin ku alami.
Tiba-tiba masuk ke tubuh Raul de Garcia, aku melakukan Sparring dengan Brian yang mana menjadi event pertama dimulainya game Path of Destiny.
Beberapa hal yang kuketahui dari tubuh yang kumasuki ini, yaitu emosi dari Raul yang asli masih ada di dalam tubuh ini. Itu berarti beberapa tindakanku akan dipengaruhi oleh beberapa emosi Raul baik itu tindakan baik maupun buruk.
Raul de Garcia adalah karakter Antagonis utama pada Chapter tiga yang akan terjadi di akhir tahun ajaran ketiga. Yang artinya, jika aku berhasil bertahan hidup melewati masa itu, rute cerita ini akan jauh melenceng daripada yang seharusnya.
Mari kita lihat, bagaimana caranya aku dapat menghindari kematian sampai saat itu tiba. Kebanyakan Death Flag karakter Raul dipicu oleh interaksinya dengan Brian dan Ariel. Apakah aku harus menjaga jarak dengan mereka berdua sampai kelulusan?
Baiklah, mari lakukan hal itu mulai saat ini.
"Selanjutnya adalah meningkatkan pengaruhku di Kekaisaran."
Dengan meningkatkan pengaruhku di negeri ini, aku dapat merencanakan sesuatu terhadap Invasi Ras Iblis yang akan terjadi di masa yang akan datang. Aku harus memulai persiapan agar kemungkinan selamatku lebih besar saat bencana itu terjadi.
Selain pengaruh, aku juga perlu meningkatkan kekuatanku jikalau aku terdesak di situasi sulit. Karena bergantung pada diri sendiri ketika berada dalam keadaan hidup dan mati lebih menjamin daripada mempercayakan nyawa kita kepada orang lain.
Kalau begitu, aku harus memanfaatkan Blessing yang kumiliki—Villain Destiny. Akan tetapi, Blessing ini hanya akan efektif jika orang lain banyak yang membenciku. Ini masalah karena kebencian banyak orang pada diriku akan menyebabkan sebuah Death Flag baru yang mungkin tidak dapat ku antisipasi.
"Kurasa aku harus memastikan kebencian yang terarah padaku hanya muncul dari orang-orang lemah yang tidak mengancam saja, kah?"
Setelah beberapa menit berendam dengan air panas dan membersihkan diri, aku keluar dari kamar mandi lalu mengenakan seragam akademiku.
Tidak lama kemudian, Sephira kembali memasuki kamar membawa berbagai macam makanan untukku sarapan agar lebih bertenaga ketika memulai aktivitas Akademi.
