4. sasuke & naruto

80 10 1
                                    

HATI-HATI
TYPO BERTEBARAN
.
.
.
.
.
JANGAN LUPA VOTE & KOMEN
.
.
HAPPY READING
.

SASUNARU
- CBM -

_____________________________

Disclaimer: Masashi Kishimoto
____________________________




FLASHBACK ON

"Siapa kau?" Kepala dengan surai pirang sebahu itu menoleh kala mendengar suara asing di belakang nya, manik sapphire bulat nya menatap berbinar sosok anak lelaki bersurai raven yang menatap nya tak minat "uwah" gumaman kagum di lontarkan nya begitu saja. Sedangkan anak lelaki di depan nya menatap dengan alis terangkat, berjalan mendekati sosok pirang ia menyentil dahi anak itu pelan "aw" adu nya mengusap dahi nya "sakit ni-san" adu nya sebal. Ia mencebik kan bibir menatap sosok raven yang terkenal tak peduli.

"Ni-san siapa?" Tanya nya. Mata bulat nya masih menatap dengan binar bahagia pada sang raven "Sasuke, kau siapa?" Tanya nya balik.

Anak pirang itu melompat dari bangku, membuat sang raven menatap nya aneh "naluto!" Ucap nya semangat. Ia membawa dirinya menghadap sang raven, mengulurkan tangan mungil nya untuk berjabat tangan.

"Naruto?" Beo nya. Sosok naruto mengangguk semangat, ia membawa tangan nya menjabat tangan yang lebih mungil dari nya.

"Mulai sekalang suke teman nalu" putus nya sepihak. Sasuke hanya mendengus enggan menjawab namun ia juga tak menolak.

.

Sudah terhitung hampir genap satu tahu pertemanan naruto dan Sasuke, mereka selalu bertemu di taman belakang kediaman uchiha. Tentu saja setelah naruto kabur tanpa di ketahui orang tua nya, ia selalu melakukan nya jika ingin bermain bersama sasuke.

Tapi kali ini ia memilih untuk tetap tinggal di kamar nya, setelah mendengar keputusan kedua orang tua nya semalam ia memilih untuk mengurung diri di kamar. Orang tua nya memilih untuk membawa nya ke lautan demi kebaikan nya, naruto tau ia terlahir bukan seperti anak pada umum nya. Ia memiliki ekor, dan itu adalah alasan mengapa ia tak di perbolehkan keluar rumah. Lagi pula keberadaan nya di sembunyikan, selain kedua orangtuanya, hanya Sasuke yang tau akan keberadaan nya.

Manik sapphire bulat nya menatap sang kakak yang bermain air di halaman, kakak nya itu sedang di hukum menyiram tanaman. Tapi lihatlah apa yang di lakukan nya, ia kini bermain air dari selang. Melihat itu naruto jadi ingin ikut bermain, binar di kedua mata nya menghilang kala mengingat selain kakak nya yang tak tau keberadaan nya ia juga akan berubah menjadi makhluk aneh jika terkena air.

"Pstt!"

"Psstt!"

Naruto menoleh kebelakang, manik nya membola kaget mendapati sasuke yang tengah berusaha menaiki jendela kamar nya.

Sasuke menatap kesal Naruto yang hanya diam menatap nya, apa si pirang di hadapannya ini tak tau bahwa ia butuh bantuan "apa yang kau lihat dobe!" Kesal nya menatap naruto "bantu aku!" Perintah nya. Naruto dengan cepat berlari menghampiri Sasuke, tangan mungil nya membantu Sasuke untuk naik ke jendela.

Bruk!

"Aw" adu nya. Manik sapphire nya terbuka pelan setelah mendapatkan benturan pelan di kepala nya, wajah nya memerah padam mendapati wajah Sasuke yang begitu dekat dengan wajah nya. Yap akibat tarikan nya yang begitu kuat membuat tubuh Sasuke limbung dan jatuh menimpa nya, ini posisi yang intim dan ambigu untuk seukuran anak kecil.

Sasuke yang sadar dengan cepat berdiri, ia terlihat salah tingkah dengan apa yang baru saja terjadi. Bahkan rona merah tipis pun menghiasi kedua pipi putih nya, ia sedikit melirik naruto yang kembali berjalan menuju kursi yang berada dekat jendela.

Menghembuskan nafas, sasuke mencoba menetralkan detak jantung nya. Ia berjalan santai menyusul naruto, dan menduduki dirinya tepat di sebelah si pirang.

Naruto yang merasakan pergerakan di sebelah nya tetap tak bergeming, lagi pula ia tau bahwa orang yang duduk di sebelah nya adalah sasuke.

Sasuke menatap arah pandang naruto, ia memincing kala manik kelam nya menatap gadis bersurai pirang yang sering bermain dengan sang kakak "itu kyubi,kan?" Tanya nya. Jari telunjuk nya terangkat menunjuk kyubi, naruto hanya melirik Sasuke sekilas sebelum akhirnya mengangguk pelan "apa yang di lakukan nya?"

"Dia di hukum oleh ka-chan" jawab naruto santai. Sasuke hanya mengangguk paham, ia mengedik kan bahu acuh. Naruto menatap pemandangan di luar jendela nya dengan sendu, sesekali manik sapphire itu mengeluarkan bulir bening yang di hapus nya dengan cepat "ne Sasuke" naruto menggigit bibir bawah nya erat, ia merutuki suara nya yang bergetar. Ia tak ingin terlihat cengeng di depan sang sahabat.

Sasuke menatap aneh naruto, manik kelam nya menelusuri tiap jengkal wajah yang kini tengah menunduk dalam "ada apa naruto?" Tanya nya pelan. Tangan putih nya hendak terangkat memegang pipi si pirang namun di tahan nya, tak lama wajah itu mulai di angkat oleh sang empunya dan menatap nya "kenapa?" Tanya nya serak. Entah mengapa ia merasa sesuatu akan menghantam dengan kuat, entah mengapa ia merasa akan kehilangan.

Naruto tersenyum kecil "naru akan pergi, suke teme" ucap nya pelan. Kepala nya kembali di tundukkan kala mata nya bersibobrok dengan manik kelam Sasuke yang menatap nya tajam.

"Kenapa?" Naruto mengangkat kepala nya "kenapa kau harus pergi?" Sasuke menatap naruto dalam, menelusuri manik sapphire yang membuat nya serasa tenggelam di kedalaman samudera yang begitu indah

"Naru tetap teman suke" Sasuke menggeleng menatap naruto tak percaya "jika kau pergi kita tak akan berteman lagi!" Sahut Sasuke marah. Naruto tersentak kaget kala mendengar nada tinggi sang raven, ia masih enggan menoleh pada Sasuke yang menatap nya intens.

Ia tak ingin kepergian nya diketahui oleh Sasuke, tapi ia juga tak ingin pergi tanpa berpamitan dengan sang sahabat "naru harus pergi suke, tou-san dan ka-san mengantar naru" naruto masih mencoba membujuk sang sahabat. Sasuke menggeleng menatap naruto marah, ia bahkan kini telah bangkit dari duduk nya.

"Kita tak berteman lagi jika kau pergi!" Sentak nya marah dan berlalu pergi. Ia bahkan tak lagi melewati jendela, kini sasuke pergi melewati pintu kamar Naruto. Untung keadaan dalam rumah tengah sepi, hingga ia bisa keluar tanpa ketahuan siapa pun.

Setelah hari itu Sasuke tak mendapati naruto lagi, bahkan kadang ia berkunjung ke kamar si pirang namun tak ada apapun di sana. Ia mengetuk kebodohan nya yang meninggalkan naruto begitu saja, seharusnya pada saat itu ia harus membuat kenangan yang tak akan di lupakan oleh si pirang untuk perpisahan mereka.

Ia masih terlalu kecil untuk memikirkan semua, beberapa hari setelah kepergian naruto kehidupan Nya terasa begitu monoton dan hambar. Tak ada lagi sosok pirang yang selalu berhasil membuat nya kesal, ia merindukan si pirang. Bahkan sang kakak kadang bertanya apa ia baik baik saja? Apa sejelas itu perubahan nya?

Bahkan setelah itu ia berjanji untuk menemukan kembali sosok naruto, dan tak akan melepaskan nya.

FLASHBACK OFF

TBC

Creature Beautiful Mythology Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang