Wonderful Tales

Accursed Treasure

7 lautan telah di jelajahi oleh seorang perampok terkenal, dia dikenal sebagai tirani yang sangat tamak akan emas dan perhiasan.

Ia mendedikasikan seluruh hidupnya untuk memburu serta menjarah harta bersama dengan anggota kru nya.

Ini adalah kisah mengenai seorang tirani bernama Bravado..

Setiap harinya Bravado bersama kru nya akan berhenti untuk singgah pada pulau terdekat untuk mencari persediaan makanan bagi mereka.

Mereka semua akan menjarah dan merampok orang-orang yang tinggal di pulau tersebut, tidak ada yang berani menghentikan mereka.

Kejahatan yang dilakukannya tidak berhenti sampai disitu, mereka akan membunuh siapapun yang mencoba menghalangi mereka dalam melakukan hal tak terpuji tersebut.

Sebelum kembali ke kapalnya Bravado memastikan setiap warga tidak memiliki barang apapun yang disembunyikan oleh mereka.

Namun malangnya seorang nenek diketahui menyimpan harta keluarganya di pulau lain, jauh dari tempat perantauannya disini..

Bravado mengancam nenek itu untuk memberitahu lokasinya, orang-orang yang tidak terima dengan perilaku kasar Bravado mencoba melawannya
namun sayang mereka berakhir tewas.

Kru kapal Bravado menggeledah rumah milik nenek tersebut, dan akhirnya mereka menemukan sebuah catatan yang ditulis dengan huruf terbalik.

Karena kebodohannya Bravado tidak mengerti apa yang ditulis pada catatan tersebut lalu memaksa orang yang berada di sana untuk membacanya.

Tidak ada yang mau membacakan tulisan dalam catatan tersebut sebelum Bravado mengancam akan menghabisi mereka semua.

Pada akhirnya seseorang mau memecahkan arti catatan tersebut dengan cara menghadapkannya
didepan cermin.

"Harta ini adalah milik orang yang berhati mulia, pemilik harta ini ingin pewarisnya menggunakannya untuk kesejahteraan bersama, karena-

Bravado: cukup!

Bravado merampas catatan itu lalu kembali ke kapalnya, setelah itu mereka memulai perjalanan menuju sebuah lokasi yang tertera pada catatan itu.

Bravado: jika kita menemukan harta ini, kita akan menjadi sangat kaya!

Kru Kapal: Ya kapten!!

Perjalanan selama berhari hari akhirnya membuahkan hasil, mereka semua menemukan sebuah pulau yang ditutupi kabut..

Karena kabut yang tebal pengemudi kapal menjadi sulit melihat arah, mengakibatkan kapal mereka menabrak sebuah karang.

Bravado bersama kru nya melompat dari kapal lalu berenang menuju tepi pulau, sementara kapal mereka tenggelam secara perlahan.

Mereka mengikuti petunjuk dari peta namun sayangnya kabut disana terlalu tebal, berjalan tanpa arah salah satu kru kapal Bravado tersandung sesuatu lalu mencoba menggalinya.

Tanpa disangka itu adalah harta karun yang selama ini tidak ditemukan pada pulau berkabut ini..

Kru Kapal: Kapten, kami menemukannya!

Bravado: serahkan padaku!!

Bravado berlari tanpa arah dan tersesat didalam kabut.

Bravado: dimana kalian, berikan hartanya padaku!

Kru kapal Bravado membuka peti hartanya, yang mereka temukan bukanlah perhiasan dan emas melainkan ikan hasil dari memancing.

Kru Kapal: kapten kau dimana!

Bravado: jangan menikmati harta itu sendiri, itu milikku!!

Kru Kapal: isinya hanya ikan biasa

Bravado: kalian bohong, dimana hartanya!!

Bravado bersama seluruh kru kapalnya tersesat diantara kabut selama berhari hari, ketika Bravado akhirnya menemukan lokasi kru nya dia berakhir marah besar lalu membanting peti tersebut.

Bravado: sialan!!

Ternyata beberapa tahun dahulu suami dari nenek yang ditemui Bravado meninggalkan sejumlah ikan hasil tangkapannya untuk dihadiahkan pada istrinya karena ia tau nenek tersenyum sangat menyukai ikan, namun sayang impiannya tidak tercapai karena suatu insiden.

Suami nenek tersebut meninggal akibat badai yang menenggelamkan kapal nelayan miliknya, dari saat itu kabut pekat seperti kesedihan mendalam yang dirasakan oleh pasangan tersebut..

Peta menuju pulau tersebut adalah sebuah rahasia yang telah disimpan selama bertahun-tahun oleh suami nenek tersebut dirumah mereka, dengan harapan ketika ia kembali mereka bisa pergi kesana dengan petunjuk dari catatan itu.

Akhirnya Bravado bersama kru kapalnya tewas akibat kelaparan serta kedinginan di pulau tersebut..

Kisah ini mengajarkan kita bahwa ketamakan dapat menyesatkan kita menuju kesengsaraan abadi.