Pure Maiden

7 2 0
                                    

Di sebuah kota yang ramai, hiduplah seorang anak muda bernama Verdian.

Verdian dikenal sebagai model yang sering diundang hadir pada acara tertentu sebagai tamu spesial dengan penampilannya yang luar biasa.

Dikarenakan kebiasaannya selalu dipuji dan diminati banyak lawan jenis menumbuhkan nafsu dalam dirinya.

Verdian menikmati kehidupan mewahnya, hari demi hari keinginan untuk mendapatkan lebih banyak membawanya ka dalam jalan pengkhiatan pada hal cinta.

Verdian kini terkenal sebagai orang yang telah berganti pasangan secara terus menerus, walaupun begitu orang-orang tetap ingin 'dirusak' olehnya.

Suatu hari Verdian mengikuti wisata pada sebuah museum seni, saat itu ia menilai bahwa seni itu membosankan tapi tidak dengan orang yang membuat/mempresentasikan seni tersebut.

Pada saat wisata Verdian mengenakan pakaian yang jauh berbeda dari biasanya untuk menutupi identitasnya, hal ini dilakukan untuk menghindari penggemarnya saat liburan.

Beberapa menit berada di dalam museum akhirnya Verdian tertarik pada sebuah galeri milik seseorang.

Ia pergi kesana bukan karena lukisannya tetapi dikarenakan rupa dari sang pelukis.

Sesampainya di dalam Verdian disambut dengan baik oleh sang pelukis, Ia memberikan Verdian minum dan tempat duduk.

Verdian: oh, apakah kau mengenali penyamaranku?

Maya: wah, apakah engkau sedang menyamar tuan?

Verdian: jadi kau tidak tau siapa aku?

Maya: sepertinya ini pertama kalinya kita bertemu

Verdian: baiklah, apakah kau pernah mendengar orang bernama Verdian?

Maya: tentu, aku mendengar tentang dirinya beberapa kali, sepertinya dia cukup terkenal

Verdian: akulah Verdian!

Maya: wah, senang bertemu denganmu namaku Maya

Verdian: kau sudah tau siapa aku sebelumnya, Verdian~

Maya menjabat tangannya..

Maya: apakah kau tertarik dengan seni tuan Verdian?

Verdian: tidak, tetapi aku menyukai mu

Maya: benarkah?, tetapi sayangnya aku sudah memiliki orang lain sebagai pendamping hidupku

Verdian: kalau begitu, tinggalkan saja dia!

Maya: aku tidak mau melakukan hal seperti itu, janjiku akan kubawa sampai akhir hayatku nanti

Verdian: tapi tidakkah kau melihat aku yang sempurna ini dibandingkan pasanganmu?

Maya: sejujurnya aku tau itu, tetapi aku akan tetap bersamanya apapun yang terjadi

Verdian: mengapa kau bisa berfikir seperti itu nona..?

Maya: sepertinya kau harus belajar beberapa makna mengenai perasaan

Untuk beberapa menit berikutnya Maya menjelaskan makna seni dan perasaan bagi dirinya, mendengar hal ini Verdian merasa telah tersesat terlalu jauh..

Kepolosan serta kesetiaan Maya menyadarkan hati Verdian yang dipenuhi nafsu dan keserakahan.

Setelah mengobrol cukup lama Verdian akhirnya mengucapkan terimakasih lagi pergi dari sana.

Selama perjalanan Verdian telah menyesali perbuatannya selama ini, kehampaan menyelimuti hatinya yang kosong setelah bertemu dengan Maya.

Untuk kedepannya Verdian akan terus meminta bimbingan dari Maya untuk menebus penyesalan yang telah ia perbuat, perjalanan Verdian dalam mencari jati dirinya akan terus berlanjut.

Walaupun jalan di depannya sudah suram dan tidak pasti, ia tau bahwa itu adalah akibat dari perbuatannya sendiri di masa lalu.

Walau dirimu telah terjatuh ke dalam nafsumu sendiri, segeralah bangkit demi masa depan yang lebih baik..

Wonderful TalesWhere stories live. Discover now