[07] Liburan

81 13 0
                                    

Akhirnya liburan tiba juga. Ah, aku senang sekali bisa melewati masa-masa kuliah yang sempat membuatku merasa stress selama beberapa hari karena tugas-tugas yang begitu banyak dengan deadline yang sangat mepet. Soal nilai, aku pasrahkan kepada Tuhan saja. Hehehe. Lagipula aku di semester ini sudah berusaha keras supaya tidak tertinggal materi lagi seperti semester lalu.

Dan sekarang tiba saatnya aku jalan-jalan bersama Karin. Ini baru jam tujuh pagi. Pagi-pagi sekali aku sudah sangat rapih dengan setelan casual berupa hoodie oversize berwarna putih dan celana jeans yang berwarna navy. Ah, untung saja kemarin aku sudah mengambil mobil di rental mobil milik Kak Arin sekaligus menaruh koper yang aku bawa ke dalam bagasi mobil tadi malam. Jadi aku bisa lebih agak santai untuk berkendara ke rumah Karin nanti.

Apa lagi ya yang kurang? Hm. Sepertinya aku butuh topi dan kacamata hitam, supaya tidak silau ketika berkendara nanti. Baiklah. Sepertinya sudah tidak ada yang tertinggal lagi. Sekarang waktunya aku pergi ke basement.

Setibanya aku di basement, aku segera menuju ke mobil Honda HR-V yang aku sewa kemarin. Mobil ini terlihat masih baru. Wah, gawat nih kalau sampai kenapa-kenapa. Sepertinya aku harus ekstra hati-hati dalam menggunakan mobil ini.

Dengan segera aku langsung memasuki mobil ini. Menyalakan mesinnya dan memanaskannya selama beberapa menit. Kemudian menjalankan mobil ini dengan sangat hati-hati seraya berdoa semoga liburan kali ini berjalan lancar.

***

Karena perjalanan yang sangat lancar tanpa kemacetan yang panjang–walaupun di wilayah Kemanggisan agak sedikit macet–hanya dalam waktu lima belas menit saja aku sudah sampai di tempat tujuan. Rumah Karin. Kelihatannya sepi sekali. Padahal sebelum berangkat aku sudah mengirimkan pesan kalau aku sebentar lagi akan berangkat.

Segera aku memarkirkan mobil ini di depan rumahnya, dan mencoba untuk memencet bel yang berada di belakang pagar.

Pintu depan terlihat di buka. Dan ku lihat Tante Safa keluar dari dalam rumah, bersama Karin yang sedang menarik kopernya. Penampilannya terlihat rapih sekali, dengan setelah kemeja berwarna putih dan celana jeans hitam. Serta polesan make up yang tipis sehingga membuatnya terlihat tampak natural.

"Mau ngelamar kerja di mana, Rin?" candaku.

"Ish. Aku 'kan udah nyoba buat rapih. Malah ngeledek," kesalnya.

"Hahaha. Pagi-pagi udah marah-marah aja," jawabku. "Tante, saya bawa Karinnya dulu, boleh 'kan?"

Tante Safa tersenyum ramah kepadaku, kemudian berkata, "Iya bawa aja, yang lama juga gapapa kok. Emangnya jadi liburan ke mana?"

"Bo–"

"Jogja, tante. Hehe. Aku udah punya planning sih buat ngajak Karin jalan-jalan selama seminggu di sana," sahutku yang menyela ucapan Karin.

"Loh?! Jogja?! Seminggu?! Kemarin kamu bilang cuma mau ke bogor 4 hari," ucapnya keheranan.

"Gajadi, hehe. Semalem tiba-tiba kepikiran kayaknya mending ke Jogja aja sekalian biar seru."

"Yah, aku cuma nyiapin baju buat 4 hari. Aku ambil lagi, deh, ya?"

"Ga usah, Rin. Aku bawa baju lebih kok. Nanti kamu tinggal pake bajuku kalo mau."

"Hm. Oke, deh. Makasih ya, Win," ucapnya dengan wajah yang sendu. Aih, sepertinya dia merasa tidak enak lagi kepadaku. Padahal ini semua sudah tanggung jawabku karena mengubah rencana secara tiba-tiba.

Lose | WINRINA / JIMINJEONGWhere stories live. Discover now