Riser : "Aku akan melakukan hal sama!" Tanpa melepas tangan dari saku. Riser melepas sinar api dari dua telapak kakinya.

... Menandakan dirinya sudah siap dengan ini.

Gak cukup jauh di depannya. Saji merasakan sedikit ancaman yang tertuju padanya, tapi sesuai kata Vritra, dirinya masih lebih kuat. Jadi dia balik melepas aura naga hitamnya.

Saji : "Haha... bocah itu bergidik." Dia melihat si pirang dengan tawa dalam diam.

Sementara... Sesuai katanya. Riser nampak tertegun karenanya. Wajahnya menjelaskan semua itu.

Vritra : "... Sepertinya dia sadar akan sesuatu hal!"

Saji : "Ya! Pastinya: dia tahu aku lebih kuat!"

Dalam pikiran.. Mereka berdua sama-sama tertawa, mengejek iblis kecil dan mangsa yang muncul dengan sendirinya ini.

... Dan tanpa menunggu lama, Saji memulai lebih dulu dengan menerjang lewat kecepatan tingginya.

Melihat ini semua udah dimulai. Si pirang mengirim kobaran api dengan tangan kanannya.. Yang ngebuat Saji nggak bisa melihat.. Matanya tertutupi. Lekas dia menghindari api itu tanpa menghentikan langkahnya.

Namun saat dia berhasil.. Dibalik api Riser udah sepenuhnya siap dengan kakinya.

'BRAKK!'

Sebuah tendangan telak mendarat di dagu dan mendorongnya ke belakang. Itu begitu sakit!

... Mungkin gitulah isi pikiran Saji. Semua ini pasti karna dia nggak pernah kena serangan dulunya.. Ini hal baru buatnya.

Saji : "Vritra, apa kau yakin kita lebih kuat!"

Dalam ruang pikiran. Dia menggertak Naga Hitam itu yang tidur beberapa meter didepan nya.

[ Note : bayangin saja seperti Naruto & Kurama. ]

Bocah itu merasa sedikit dibohongi.

Vritra : "Bodoh! Aku nggak bilang kita unggul dalam semua hal. Fisiknya sebagai iblis bangsawan pastinya bagus!" Balas naga itu.

Usai mendengar itu.. Saji memijat pelipisnya sebelum akhirnya berkata.

Saji : "... Goblok!"

Dengan masih terhempas.. Mengandalkan benang dari Sacred Gear-nya. dia meraih kaki Riser dan menariknya dengan keras. Tapi nggak disadari, itu sebuah kesalahan baginya.

Riser : "Hmmp!"

Melalui kedua tangan yang sudah siap. Riser melepas kobaran api yang dua-tiga kali lebih besar dari mereka berdua.

Jujur kalo ingin menangkapnya. Maka dia harusnya meraih tangan dan bukan kaki! Inilah hasilnya.. Liat?

... Sekarang dia terkapar dengan sebagian bekas gosong di beberapa sudut tubuhnya.. Tidak berdaya sama sekali. Tapi benang ini nggak lepas..

Saji : ".. Hhhaahh... Hehe."

Riser : "... Kampret!"

Dengan sedikit nggak diduga. Dia lagi-lagi ditarik.. Apalagi sekarang jauh lebih keras.

Percobaan ini akhirnya membuat Saji bisa menggapai kakinya dan membanting pria itu seperti gada beban sama sekali. Berkali-kali ... Orang manapun jelas akan kesakitan! Pada saat sama, Saji juga menyerap kekuatannya dengan perlahan.

DXD: The Great Lord of Flames Where stories live. Discover now