Don't Sick, My Boy.

18 4 0
                                    

"I-I know this guy! Dia Satya! Dia temennya Rey anak mipa 3 kan? He already told me

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"I-I know this guy! Dia Satya! Dia temennya Rey anak mipa 3 kan? He already told me." Ucap Nia kaget keberadaan Satya di kamar milik sahabat-sahabat nya ini. "Tuhkan, apa gue bilaaang, Nia itu pasti kenaal. Nah, lo punya ga kontaknya temen-temennya dia ini? Kita harus kasi tau mereka, masa temennya mau nginep di tempat kita, kan ga mungkin jugaaa, Nia" ucap Seina. "Ummm, ya.. ya.. true, gue coba cari kontak temennya ya?" Ucap Nia. Mereka berdua hanya mengangguk.

Setelah Nia menghubungi Rey dan memberi alamat kepada Rey, Rey pun datang.
Dia menjenguk Satya yang sampai sekarang masih belum sadar. "Gua lupa, gua bego, Ca. Gua lupa buat cariin Satya dan sekarang dia makin parah keadaannya, ini semua salah gua, Ca, Ni" ucap Rey kepada Caca dan Nia. "Udaaah, lo ga usah nyalahin diri lo sendiri, Everything will be fine, okay? Rey?" Caca berusaha buat nenangin hati Rey yang lagi merasa bersalah banget. "Umm, i think guys, how about kita bawa Satya ke rumah sakit? Takutnya kalo cuma di biarin kayak gini, ga sadar sadar anaknya, maybe dia butuh pertolongan medis?" Saran Nia. Mereka semua pun setuju dan mereka membawa Satya menuju mobil Rey.

Sesampainya di rumah sakit, Satya langsung diperiksa oleh dokter, semua anggota tubuhnya barangkali terdapat penyakit yang serius.

Namun, bersyukur, bahwa Satya tidak memiliki penyakit serius dan memang hanya butuh istirahat lebih. Mengetahui bahwa pingsan Satya diakibatkan oleh stres yang dialami oleh Satya.

Keesokan harinya,
Satya telah sadar, namun ia menyadari bahwa semua teman-temannya tertidur lelap mau di kursi tunggu, ataupun di lantai. Yang jelas, di lantai adalah teman laki-lakinya, yaitu Rey, sedangkan yang di kursi adalah... Caca, Seina dan OH! TUNGGU! NIA???
mata Satya langsung melotot atas keberadaan Nia di sini. Maksudnya, b-bagaimana bisa dia ada di sini? Toh, Nia adalah anak sekolah lain.

"Uhm..." Satya berusaha membuat suara agar terdengar. Nia langsung terbangun karena suara yang dibuat oleh Satya. Sedangkan lainnya masih tertidur lelap.

Nia menghampiri Satya, "Tya, are you ok? I mean, masi ada yang sakit? Di mana yang sakit? Tell me" ucap Nia dengan reflek memegang tangan Satya. Satya masi belum cukup kuat untuk berbicara dan hanya memberi gelengan serta deheman. "Ehm.. ngga.." ucap Satya kepada Nia. Nia menghembuskan nafas lega, "huft... glad to hear that, gue kemarin dihubungin sama temen temen gue, kalo ada anak pingsan di rumah mereka, dan gue dateng deh, dan lebih kaget lagi ternyata itu lo, Tya!" Jelas Nia kepada Satya. Satya yang mendengar itu berusaha menjawab "kok, gua ada di rumah temen lo?" Tanya Satya. "Um, mereka bilang, mereka hari itu lagi piket kamar mandi, dan mereka nemuin lo lagi pingsan di kamar mandi lantai 4, dan mereka bawa lo ke rumah mereka dibantui pak guru lo, terus mereka mau hubungin temen lo tapi mereka ga punya kontak temen-temen lo, so mereka hubungin gue dulu karna gue kenal sama Rey." Jelas Nia. Satya mengangguk paham, karena tidak bisa membalas berlebihan karena dia masi lemas.

"Lo, kenapa sih, Tya?" Tanya Nia tiba-tiba. Satya menatap Nia. "Im ok, Nia, don't worry about me." Ucap Satya lemas. Nia hanya menatap mata Satya.

"I want to be someone who listens to you, Satya."

Selang beberapa saat...
Teman-teman mereka pun bangun dan mengelilingi Satya.
"Nia, lo kok udah bangun duluan si? Lo habis ngobrol apa sama Satya?" Tanya Seina.
"Eh, uhm... enggaaa, Sei, gue cuma nanyain gimana keadaannya dia." Jelas Nia, Seina pun mengangguk, "Kayak udah deket gitu yaaa, Nia" goda Seina. "Apaansih, Sei" ucap Nia sedikit blushing. Mereka gatau aja, kalo emang Nia dan Satya udah deket.

"Uhm, gua mau nelpon Azka dulu ya? Gua lupa ngabarin kalo Satya lagi di rumah sakit, bentar ya" pamit Rey. Mereka semua pun mengangguk. "Satya... kok lo bisa sih? Pingsan di kamar mandi? Apa lo abis di apa-apain ya sama orang di kamar mandi?" Tanya Caca. "Engga, gua cuma lagi nenangin diri dan emang gua lagi banyak pikiran jadi gua pingsan, gua ga bisa inget apa yang udah terjadi, gua cuma inget gua benturin kepala gua ke dinding dan setelah itu semua gelap." Jelas Satya. Nia yang mendengar itu membatin sedih, tidak pernah ia sangka bahwa lelaki ini memiliki beban pikiran, oh... Satya, cepat sembuh, jangan sakit lagi, cepatlah sehat, Satya ku.

To be continued...

 Tipis-tipis abangdaaaa, yang penting update ya gaiz hehehe biar ga ngegantung banget

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Tipis-tipis abangdaaaa, yang penting update ya gaiz hehehe biar ga ngegantung banget. Sedikit demi sedikit menjadi bukit ya kan gaess hehehe.

Hold You Tight. Where stories live. Discover now