Perasaan Alana

158 1 0
                                    

hi guys!
aku update lagi hihii
jangan lupa feedback nyaa!!

***

Alana kembali duduk di taman. Ia bahkan berbaring dibawah pohon rindang itu. Ia ingin menenangkan dirinya. Kemarin ia meminta orang tuanya menceritakan permasalahan mereka. Mengapa mereka tiba-tiba ingin bercerai?


Mama Jia mengatakan kalau selama di London, Papa nya berselingkuh.

Flashback start

"Ma, Papa mandi dulu ya, Papa minta tolong disiapin baju Papa." titah Jery-papa Alana.

Mama yang sedang memasak, menjawab dengan berteriak, "Siap, Pa!"
Kemudian ia meninggalkan masakannya.

Saat menyiapkan baju untuk suaminya, ada telepon masuk. Mama membaca nama konta untukk itu, bertuliskan 'Sekretaris'

Karna takut bahwa itu telepon penting, Mama pun mengangkatnya. Sangat terkejutlah Jia saat mendengar sapaan dari seberang.

"Halo sayang, udah belum siap-siap nya?"

Mama tak menjawab. Ia membeku, hatinya terasa sesak.

"Sayang? Kalo nggak jawab berarti udah? Aku tunggu depan appart aku okey."

TUTT.

Telepon itu dimatikan sepihak. Jia sangat shock, ia menahan air matanya yang akan jatuh saat Jery sudah selesai mandi.

Setelah mengenakan pakaiannya, Jia bertanya pada Jery, "Pa, ini sekretaris kamu kan?" tanya Jia dengan menunjukkan nomor 'sekretaris' itu.

"Iya, kan udah ada namanya tuh." jawab Jery dengan santai, masih mengenakan dasinya.

"Emang kalo hubungan nya cuma sebatas sekretaris dan bos itu panggilan nya sayang sayang gitu kah?" tanya Jia lagi berusaha tetap santai dan tidak tersulut emosi.

Jery dengan kaget menoleh ke arah Jia, "Ma? Siapa yang sayang sayang-an sih? Nggak usah pancing emosi Papa."

Jia terkekeh, air matanya yang sudah terjatuh ia hapus dengan kasar, "Masih nggak mau ngaku, Pa?"

Lalu dengan sengaja Jia membuka room chat Jery dengan Nala-si sekretaris.
Bahkan nomor Nala saja Jery sematkan, membuat Jia semakin yakin.

"Sayang, udah sampe rumah?"

"Nanti kita mam bareng ya, sayang."

"Kamu nggak boleh kecapekan loh."

"Sayangku dimana ya? Kok blom chat dari tadi."

"Love you moree."

Jia membacakan chat mereka dengan keras. Dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipinya.

"Iya oke, Papa ngaku. Papa udah berhubungan setahun sama Nala." ungkap Jery membuat Jia seketika melemas.

"Kenapa?" lirih Jia dengan lemas terduduk di kasurnya.

JARAK DAN CINTA [REVISI]Where stories live. Discover now