Ch 535 : Haruskah kita membicarakan hadiah pertunangan? (Pt. 3)

16 0 0
                                    


"Setelah semua kegilaan yang dilakukan Gu Wushuang, dia sebenarnya masih ingin mengambil beberapa keuntungan dari Keluarga Zhang dengan menjual real estatenya dalam penawaran sepaket? Ahahaha...... wanita gila itu benar-benar membawa kemalangan ini kepada dirinya sendiri!"

Huo Chuchu saat ini merasa sangat terhibur.

"Jangan membahas sesuatu yang tidak ada gunanya!"

Kata Huo Shisen memotong ucapan adiknya sembari mengerutkan kening.

"Hal seperti ini tidak ada gunanya dibahas lebih jauh. Lebih baik kamu fokus pada masalahmu sendiri."

"Um...."

Chuchu segera duduk dengan tenang setelah mendengar ucapan kakak pertamanya.

Sebenarnya, sejak kejadian pertemuan makan malam tempo hari, posisi Huo Wencheng di hati Ibu Huo semakin menurun. Semua fokus dan perhatian Ibu Huo diberikan pada Huo Chuchu.

Lebih dari setengah tanggung jawab di perusahaan diberikan padanya.

"Kakak, kamu harusnya mengambil alih Perusahaan Huo. Urusan manajemen perusahaan terlalu melelahkan bagiku."

Kata Huo Chuchu yang beranggapan bahwa makan melon* terasa lebih menyenangkan.

Huo Shisen kemudian berkata pada Chuchu bahwa Perusahaan Huo adalah hadiah dari seorang kakak kepada adiknya dan Chuchu bebas menyerahkan pengelolaan perusahaan itu kepada suami dan anaknya di masa depan.

Huo Chuchu sedikit terharu karena kata-kata tersebut dan secara otomatis teralihkan dari keinginan untuk membahas Gu Wushuang lebih jauh. 

Gu Shishi, yang ada di samping mereka, tidak mempunya sedikit pun kesempatan untuk memikirkan hal lain di tengah tangisan putranya.

Sejak dia menjadi seorang Ibu, ketertarikannya untuk Makan Melon* telah menurun secara signifikan.

Qin Ruhai adalah satu-satunya yang tersenyum kepada Huo Sishen, dan dia pun membuka mulutnya untuk bertanya, "Tuan Shisen, berapa banyak yang akan kamu berikan padaku jika aku juga menutup mulut?"

Huo Sishen mengangkat salah satu alisnya "Bagaimana jika kita membicarakan tentang hadiah pertunangan juga?*"

Qin Ruhai yang tersenyum dengan wajah tampannya tiba-tiba diam membeku setelah mendengar perkataan pria di hadapannya.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sinar matahari pagi masuk ke dalam ruangan melalui celah-celah di antara tirai tebal yang berwarna gelap. Terasa begitu terang dan hangat ketika menyinari permadani impor dari persia yang ada di sebelah tempat tidur yang luas.

Gu Shishi berguling ke sisi lain tempat tidur dan dengan lesu membenamkan dirinya ke pelukan hangat pria yang ada di sampingnya. Dia meringkuk seperti kelinci kecil yang membutuhkan perhatian lebih.

Pria di sampingnya pun terbangun. Mata gelapnya setengah terbuka dan, ketika dia melihat kesamping, pria itu dapat melihat istrinya yang tidur dalam keadaan berantakan, setengah dari pundak Gu Shishi yang cantik terlihat jelas melalui gaun malam berwarna merah muda yang ia kenakan. Mulut Huo Shisen sedikit berkedut ketika dia membetulkan tali tipis pada gaun malam istrinya.

Setengah detik kemudian, secara misterius, Huo Shisen telah mencodongkan badannya ke samping dan menanamkan sebuah kecupan pada tulang selangka Gu Shishi.

Gu Shishi yang masih dalam keadaan setengah bangun, tiba-tiba merasakan kehangatan pada pundaknya dan sesuatu yang agak berat diatas tubuhnya. 

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Gu Shishi mengira ini semua hanyalah mimpi namun akhirnya tersadar ketika dia melihat suaminya berencana memulai kerusuhan di pagi hari* tepat setelah dia bangun.

Situasi bahkan tidak mendukung dia untuk melarikan diri. Bahkan, Huo Xiao Bao secara misterius bekerja sama dengan ayahnya. Putranya yang biasanya menangis di jam segini, sebagai pertanda baginya untuk mengganti popok. Entah mengapa tidak menangis selama lebih dari satu jam. Seakan dia telah membuat kesepakatan dengan ayahnya untuk tidak menganggu hari ini.

Gu Shishi merasa terkhianati.

Putranya masih seorang balita dan dia bahkan sudah memihak ayahnya.

Kebiasaan dan perangai putranya sangat mirip dengan Huo Shisen. Mereka sangat cocok seperti sebuah roda gerigi yang diciptakan untuk bekerja sama secara beriringan satu sama lain.

Seakan mengetahui bahwa Huo Shisen telah menjalani kehidupan yang begitu berat, Huo Xiao Bao selalu memiliki cara untuk menghibur ayahnya.

Setiap kali Huo Shisen menggendongnya, dia akan tertawa. Seakan peran siapa yang menghibur siapa telah terbalik.

Setelah menjalani olahraga pagi yang begitu intens, Gu Shishi masih merasa bahwa dirinya telah dicurangi.

2 melawan 1. bagaimana bisa hal ini disebut adil!

Apa yang terjadi dengan pepatah anak laki-laki akan selalu lebih dekat dengan ibunya?

Tck...

"Asosiasi seni akan segera mengadakan pameran seni untuk karyaku. Mereka akan kesini besok untuk mengambil lukisan-lukisan itu."

Ketika suaminya sudah terpuaskan, Gu Shishi yang telah kembali dari langit kesembilan pun melangkah keluar dari kasurnya.

Dia berbalik, dan dalam keadaan berkeringat, memutuskan untuk menginjak kaki Huo Shisen.

Gu Shishi akhirnya mengingat hal penting tersebut.

Dalam kurun waktu setahun, mulai dari saat dia mencoba kemampuan melukis tingkat akhir dari sistem hingga saat dia mengingat ulang apa yang dia pelajari dari sistem, Gu Shishi telah melukis lebih dari 100 lukisan dalam rentang waktu 300 hari.

Bahkan dengan bantuan sistem, 90% dari lukisan itu hanyalah sekumpulan karya gagal.

Bagaimanapun juga, sekitar 10 buah lukisan sisanya, menjadi yang terbaik diantara yang terbaik.

Jika ditambahkan dengan lukisan-lukisan yang dia buat di masa lalu, jumlah ini harusnya cukup untuk sekedar mengadakan pameran seni mini.

Ya bagaimanapun juga.... dia memang bukan seniman yang memproduksi karya secara massal.

Di samping itu, beberapa lukisan pemandangan yang dia buat memiliki panjang sekitar 3-5 meter dan membutuhkan setidaknya satu bulan waktu pengerjaan. Lukisan-lukisan itu harusnya bisa menghibur para pengunjung selama lebih dari setengah hari.

"Mmmm" adalah satu-satunya jawaban yang diberikan oleh suaminya.

Benar-benar seorang pria yang unik!


TL Note : 

Bagaimana jika kita membicarakan hadiah pertunangan juga? : kalo w ga salah inget ya, Qin Ruhai tuh emang masih ogah cari tunangan ato menikah. jadi si Shisen kyk nyinyirin si Ruhai aja biar ga rese.

Makan Melon :  Ghibah yee kan.

Kerusuhan di pagi hari : ya tau lah yang tau (͡° ͜ʖ ͡°)

Ternyata nama male lead aslinya Huo Sishen, tapi karena udh terlanjur ketulis Huo Shisen maklumin  aja wkwkwkwk. 

Btw habis ini libur dulu yee kan lebaran. Tapi ga tau kapan baliknya. wkwkwkwk!


Menghabiskan duit suami untuk memperpanjang billing kehidupankuWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu