72

795 74 9
                                    

Shawn baru saja membuka matanya perlahan. Perawat yang berjaga langsung tersenyum lega dan menghampirinya.

"Bagaimana perasaanmu? Apa kau merasa nyaman?".

"Suster, apakah ayahku ada di sini?".

"Aku akan memanggil dokter dan ayahmu. Kau bisa menunggu sebentar".

Perawat wanita itu bergegas keluar dan ia melihat Elena dan Mattew.

"Pasien sudah siuman. Dia ingin bertemu ayahnya".

Elena langsung berdiri dan berlari masuk ke dalam diikuti oleh Mattew. Sedangkan perawat itu memanggil dokter di ruangannya.

"Sayang...".

Ucap Elena begitu melihat Shawn. Ia mengecup pipinya. Namun ekspresi Shawn sangat dingin. Ia malah menatap Mattew.

"Dimana ayah?".

Raut wajah Elena langsung kaku. Ia mengambil tangan Shawn namun Shawn menolaknya.

"Aku ingin bertemu ayahku".

Mattew mendekat dan menatapnya lekat.

"Apa kau merasa lebih baik?".

"Apa kalian tidak dengar? Aku ingin ayahku di sini!".

Suara Shawn sedikit keras. Namun kemudian ia meringis kesakitan karena perban di kepalanya. Saat itu dokter baru saja masuk.

"Tolong jangan memaksa pasien untuk bicara atau berpikir. Dia belum sepenuhnya pulih. Cederanya parah dan butuh waktu agar ia menyesuaikan diri".

Elena dan Mattew bergeser saat dokter memeriksa Shawn.

"Apa kau masih merasa kesakitan di sini?".

Dokter menekan perut dan juga dada Shawn dengan lembut. Sebenarnya Shawn merasa sedikit sakit namun ia mengabaikan pertanyaan dokter.

"Apa kau bisa memanggil ayahku di luar?".

Dokter tersenyum kecil lalu menoleh pada Elena.

"Ibumu akan melakukannya. Bukankah begitu Nyonya Jensen?".

"Tidak! Aku mohon, biarkan kau melakukannya atau minta suster. Aku ingin ayahku di sini".

Ruangan terasa sesak bagi Elena. Ia tidak menyangka Shawn akan berperilaku seperti ini. Ia menggigit bibirnya kemudian mendekati Shawn.

"Sayang, dengarkan ibu...".

"Dokter tolong panggil ayahku".

Ucap Shawn lirih. Matanya sedikit berkabut. Ia bahkan tidak menatap Elena sama sekali.

"Kalau begitu aku akan memeriksamu dan setelah itu aku akan memanggil ayahmu".

Dokter memindahkan tangannya ke kaki Shawn dan menekan beberapa titik.

"Apa kau merasa sakit di sini?".

Shawn menggerakkan kakinya namun itu terasa berat dan kaku. Ia menggeleng perlahan.

"Kenapa kakiku tidak bisa bergerak dan juga terasa berat?".

Dokter menarik napas sebentar untuk mencari kalimat yang tepat.

"Bukan apa-apa. Ini hanya sedikit terluka. Kakimu perlu beberapa hari untuk pulih dari cedera".

Bukan saja Shawn yang terkejut, Mattew dan Elena ikut terkejut. Mereka baru sadar bahwa kaki kiri Shawn sedang dibalut oleh sesuatu.

"Dokter! Apa yang terjadi?".

Ucap Elena dengan panik sambil memegang lengan dokter dengan refleks.

"Apa aku lumpuh?".

SECOND HOME (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang