O9.

187 44 6
                                    

"Welcome to Korea, Jane!"

Janessa tertawa melihat tingkah Liora saat selesai mendarat di Korea. Janessa melihat ke arah sekitar, ia melihat banyak idol kpop disini. Dalam hati Janessa berharap semoga dirinya menjadi salah satu dari mereka.

"Bayangin aja dulu kalo itu kita 2 tahun kemudian."

Janessa jadi membayangkan hal itu. Di kelilingi banyak fans dan kamera, semua orang berpusat padanya, di kagumi dan di segan i banyak orang. Memikirkan hal itu justru membuat Janessa semakin semangat untuk menjalani trainee.

"Udahan ngehalu nya! Kita back to reality. Cus otw ke OA!"

"Ayo!"

Janessa dan Liora tertawa senang, mereka berdua pun berjalan sambil saling merangkul bahu.

Dari kejauhan, Jeremy tersenyum di balik masker nya. Ia pun ikut menyusul pergi.

Hari ini mungkin akan menjadi hari terakhirnya melihat Janessa, sebelum akhirnya memfokuskan diri dengan karirnya. Jeremy ingin menjadi bintang, memiliki kuasa agar bisa mendapatkan apa yang ia mau. Untuk itu ia harus bersabar.

"Wait for me, Janessa."

•••

Sesampainya di OA Entertainment, Janessa dan Liora di sambut oleh security yang berjaga disana. Mereka pun di arahkan ke tempat dimana para trainee berkumpul.

"Ready Jane?"

Janessa bolak-balik mengatur degupan jantung nya yang berdetak tak normal, sebelum akhirnya mengangguk mantap.

"Ready!"

Liora pun membuka pintu ruangan itu, disana sudah ada beberapa trainee yang sedang berkumpul.

Janessa dan Liora pun menyapa mereka dengan bahasa Korea. Mereka hanya tau 'Annyeonghaseyo', selain itu mereka berdua tidak tau.

Setelah menyapa, mereka berdua pun duduk bergabung bersama mereka. Sekitar ada 6 trainee disana. Dua orang terlihat seperti orang Korea, dan sisa nya dari luar negeri.

"Gue ga ngerti bahasanya samsek please.."

"Gue juga Li.. nyesel gue ga belajar."

Janessa dan Liora sama-sama merutuk dalam hati. Ya mau bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur, mereka sudah berada disini, mau tak mau harus mau untuk mempelajari bahasa nya.

•••

Setelah menghubungi om Tama—teman papa nya, Jeremy langsung menuju ke lokasi yang pria itu share.

Sesampainya disana, Jeremy langsung di sambut pelukan oleh Tama.

"Udah gede ya kamu."

Jeremy hanya tersenyum tipis, mereka berdua pun masuk ke dalam sebuah gedung.

"Kita santai aja ya, ga perlu buru-buru. Kamu adaptasi dulu sama lingkungan sekitar kamu. Setelah udah bener-bener siap, kabari saya. Kita langsung casting hari itu juga." Jelas Tama, Jeremy pun mengangguk.

"Kasih aku waktu buat belajar bahasa disini ya om, Jery masih belum seberapa fasih."

"Kamu tenang saja, kalau perlu guru bahasa bilang aja ke om."

Stalk meWhere stories live. Discover now