'Een

8 1 2
                                    


Sunoo membuka matanya perlahan ia terbangun dari tidurnya, ia akan pergi ke sekolah untuk hari pertama masuk.

Sunoo mulai membereskan kasur tidur nya terlebih dahulu lalu berjalan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri

Tidak semangat atau tidak ia akan melewati hari ini dengan mental yang sudah ia kumpulkan

Ayolah, berteman dengan orang baru itu susah, menurutnya. Sunoo seorang ambivert yang bisa kapan saja berubah menjadi pendiam dan ceria itulah kelebihannya.

Di dapur, Sunoo memotong-motong sayur yang sudah ia beli kemarin. Memasak tanpa terganggu sedikit pun.

Sunoo memasak makanan yang sederhana, itupun karena ia hanya sedikit tau cara memasak. Untung saja ia pernah membantu ibunya di dapur walaupun hanya sedikit memegang peralatan dapur.

Setelah sarapan, Sunoo ke kamarnya mengenakan pakaian seragam sekolah khas Belanda. Sangat cocok di pakai untuknya seperti hidup di zaman 80's katanya

Sunoo mengunci pintu apartemen nya lalu berjalan menuju lantai dasar apartemen nya itu. Membopong tas nya lalu dengan buku kamus bahasa Belanda, sengaja ia membawanya kemanapun. Toh, ia ingin belajar bahasa yang masih asing dengan dirinya

Ini baru permulaan atas semuanya. Sangat basic untuk nya, ia akan berusaha semampunya. "Ayoo sunoo untuk membahagiakan orang tua mu"
Itulah ucapan yang tersangkut di dalam pikirannya.

Sunoo memandangi kota Maastricht di pagi hari sungguh sangat sejuk. Apa bisa di katakan Sunoo suka berada di sini? Mungkin? Itulah jawabannya. Jujur saja Sunoo agak mulai terbiasa walaupun belum sampai 2 hari ia di kota Maastricht ini

"Sunoo!" Seseorang manggilnya dari kejauhan sepertinya ia mengenal suara itu

Sunoo menoleh ke belakang. Melihat orang yang ada di depan nya, Seketika senyum Sunoo terbit  melihat orang itu

"Kak Jake!" Masih dengan senyum bulan sabitnya Sunoo memanggil nama Jake tak lama dari itu Jake menghampiri Sunoo

"Kau kenapa masih disini? Kau bisa telat" Jake melihat Sunoo dengan tatapan khawatir ia tahu kalau Sunoo bersekolah di sini.

"Tenang saja, aku sengaja bangun lebih cepat untuk melihat keadaan disekitar-sekitar sini" Sunoo menjawabnya dengan ucapan meyakinkan

"Baiklah kalau begitu, kau mau ku antar?" Tawar Jake, mengingat Sunoo yang masih baru di sini ia berinisiatif untuk membantu Sunoo

"Apa boleh?" Tanya Sunoo sedikit ragu. Ia sebenarnya tidak terlalu percaya Jake akan tetapi melihat ekspresi wajah Jake yang tulus ia bisa saja luluh

Jake menganggukan kepalanya semangat. Lalu menuntun Sunoo ke jalan mobilnya yang sudah terparkir rapi

Kalian pasti bingung kenapa Sunoo tiba tiba memanggil Jake dengan 'kak' ? dikarenakan Sunoo merasa tidak sopan dengan Jake yang lebih tua 2 tahun di atasnya. Ia sedikit tidak nyaman memanggil Jake hanya namanya saja, wajar ia baru mengetahui nya.

Lalu ada fakta lagi. Ternyata mereka tinggal di apartemen yang sama dan memiliki kamar apartemen yang tidak terlalu jauh. Kamar apartemen Sunoo bernomor 240 sedangkan Jake 236, hanya berbeda tiga kamar apartemen saja

Sunoo memasuki mobil Jake ia kagum dengan mobil itu. Bagaimana saja, ini mobil perusahaan terkenal yaitu Ducati. Di Korea ia hanya melihat mobil ini di TV saja walaupun ia memiliki mobil juga.

"Jangan seperti itu Sunoo, Ayoo aku akan membawamu melihat jalan di sini" kikik Jake melihat ekspresi wajah Sunoo sangat lucu.

Sunoo membuyarkan lamunannya "ah, tidak. Hehe maaf kak Jake" Sunoo tersenyum tipis

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Apr 27 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

KOTA MAASTRICHT Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt