"Tolong tolak perjodohannya,Pak. Aku masih muda." - Lalisa Eleanor.
"Maksudmu,aku sudah tua bangka begitu?" Vee Arcyan.
Bagaimana jadinya Dosen-Mahasiswi dengan sifat bertolak belakang di paksa menikah? Catet,DI PAKSA.
"Terserah,Lisa. Terserah."jawab Rosie yang sudah kesal.
Drrtt! Drrtt!
Kedua mata Lisa membola menatap nama 'Naomi' di layar ponselnya,gadis itu bertanya-tanya kenapa Ibu dari Vee itu menelponnya.
"Hallo,Aunty."
"Lisa,apa kau sibuk?"
"Tidak,Aunty. Ada apa?"tanya Lisa sembari menatap Rosie.
"Apa kau bisa ke apartemen Vee? Dia sakit,Aunty khawatir. Tadinya Aunty ingin kesana menemuinya tapi dia tidak mengizinkannya."
Lisa mengulum bibirnya. "Aku akan kesana,Aunty."jawabnya,padahal dia sama sekali tidak ingin bertemu dengan Kennan.
"Kalau begitu Aunty kirimkan alamatnya."
Sambungan telponnya terputus,Lisa menghela nafas panjang menatap Rosie yang juga menatapnya penuh tanya.
"Siapa?"
"Aunty Naomi,Ibu Pak Vee."jawab Lisa.
Rosie tersenyum tipis. "Wah,ada apa ini? Kenapa mertuamu menelpon?"tanyanya.
Lisa menghela nafas. "Aunty Naomi menyuruhku menemui Pak Vee,dia bilang Pak Vee sakit. Kalau dari ucapan Aunty Naomi tadi sih,dia menyuruhku merawat Pak Vee. Aku kan bukan anak jurusan kedokteran."tukasnya.
"Pergi sana,kau harus memastikan calon suamimu sehat kembali. Kalau tidak pernikahan kalian akan di tunda."celetuk Rosie.
"Bukankah itu bagus? Aku juga tidak mau cepat-cepat menikah."ujar Lisa antusias.
Bugh!
Lisa meringis dan mendelik tajam kearah Rosie yang baru saja memukul kepalanya dengan sendok,untung saja itu sendok bersih bukan bekas makan tadi.
"Rosie!"
"Sudah pergi sana,aku yang akan membayar pesanan kita."usir Rosie seraya mengibaskan kedua tangannya menyuruh Lisa beranjak dari duduknya.
Gadis itu mendengus kesal. "Sahabat macam apa kau ini? Awas saja kau nanti."gerutunya lalu melenggang pergi.
▪︎ Hello,Mr.Lecture ▪︎
Lisa menatap pintu apartemen tempat Vee tinggal, sebenarnya sudah sekitar sepuluh menit gadis itu berdiri di depan pintu,bukannya dia tidak tau password apartemen tapi memang dia nya saja yang tidak mau masuk,ingin pulang tapi takut kalau terjadi sesuatu pada Vee dan kalau masuk gadis itu juga takut mengingat kalau mereka hanya berdua di dalam.
Tidak baik perempuan dan laki-laki yang belum ada status berduaan di apartemen.
"Baik,masuk dan lihat keadaannya. Kalau dia baik-baik saja,aku akan langsung pulang."gumam Lisa lalu memasukkan beberapa digit password.
Perlahan Lisa membuka pintu apartemen lalu melangkah masuk,gadis itu membuka sepatunya sembari menatap sekeliling dan melangkah masuk meletakkan ranselnya di sofa.
"Tadi Aunty bilang kamar Pak Vee di bawah dan pintu coklat."gumam Lisa menatap pintu coklat yang berada disisi kirinya.
Lisa kembali melanjutkan langkahnya,ia mengetuk pintu namun tidak mendapat respon dan mau tidak mau gadis itu membuka pintu kamarnya perlahan,ia sedikit terkejut dengan kondisi kamar yang minim pencahayaan tapi masih bisa terlihat.
"Pak Vee--Ah,Kak Vee."panggil Lisa sembari melangkah mendekati kasur.
Gadis itu mengerutkan keningnya menatap Vee yang tengah tertidur dengan selimut yang menyelimuti hampir seluruh tubuh pria itu,sepertinya dia benar-benar sakit. Tangannya terangkat menyentuh kening Vee dan ternyata benar pria itu demam.
Lisa menghela nafas panjang lalu melangkah keluar guna mengambil kompres lalu kembali lagi ke kamar, memeras handuk yang tadi ia ambil dari dalam laci meja luar lalu meletakkan handuk itu ke kening Vee.
"Eugh,Ibu.."
"Aku bukan Ibumu,Pa--Kak Vee."bisik Lisa.
Kedua mata Vee spontan terbuka,ia menoleh dan menatap Lisa yang juga menatapnya.
"Kenapa kau ada disini?"tanya Vee dengan suara serak nya.
Oh,terdengar begitu seksi di telinga Lisa.
Astaga! Apa yang baru saja Lisa pikirkan?!
Lisa tersenyum tipis. "Ehm,Aunty Naomi menelponku dan bilang kalau Kak Vee sakit. Aunty khawatir dan menyuruhku kemari."jawabnya.
"Aku baik-baik saja."
"Tch,baik darimananya? Demammu itu tinggi atau kita kerumah sakit saja?"tanya Lisa.
Vee menggeleng. "Tidak perlu,besok juga sudah sembuh."jawabnya.
Lisa kembali berdecak. "Tch,dasar kepala batu."
"Kau bilang apa?!"
Gadis itu spontan menggeleng. "Aku bilang Kak Vee sudah makan atau belum? Apa perlu aku pesankan makanan?"tanya Lisa.
Vee kembali menggeleng. "Aku tidak lapar,aku mau tidur."jawabnya lalu kembali memejamkan kedua matanya.
Tidur lagi?
Melihat respon Vee membuat Lisa merasa dongkol, gadis itu segera mendirikan tubuhnya berniat untuk keluar dari kamar namun tangan Vee sudah lebih dulu pergelangan tangannya.
"Kau mau kemana?"tanya Vee.
"Memasak bubur."jawab Lisa seadanya.
Pria itu terdiam lalu tiba-tiba menarik tangan Lisa hingga gadis itu terduduk di kasur,Vee memaksa Lisa membaringkan tubuhnya lalu memeluk gadis itu dari belakang.
"Kak Vee!"
"Sstt,aku mau tidur Lisa."bisik Vee.
Hembusan nafas Vee menggelitik leher Lisa,gadis itu merasa deg-degan berada di dekat pria ini. Lisa mencoba melepas tangan Vee yang melingkar di perutnya namun sayangnya kekuatan pria itu jauh lebih besar darinya padahal sedang sakit tapi masih saja kuat.
"Kak Vee,lepaskan."titah Lisa.
Pria itu menggeleng. "Tidak mau,aku ingin memelukmu."ujar Vee lagi tapi kali ini dengan kecupan kilat di leher jenjang Lisa.
Tubuh Lisa menegang merasakan kecupan di lehernya, ia berdoa dalam hati semoga saja tidak terjadi apapun pada dirinya dan semoga Vee segera melepaskannya, posisi mereka sungguh tidak enak di pandang.
"Lisa,kita percepat saja ya pernikahan kita."ujar Vee tiba-tiba.
Kening gadis itu mengerut. "Apa? Jangan macam-macam ya Kak Vee,kata keluarga kita dua minggu lagi jadi jangan mengulah."serunya.
Vee berdecak kesal. "Dua minggu lagi atau besok kan sama saja,kita tetap akan menikah."ujar pria itu.
Lisacberdecak kesal lalu memaksa tubuhnya menghadap Vee,ia ingin membantah namun bibirnya mendadak kelu karena langsung berhadapan dengan wajah Vee dan sekarang gadis itu menyesal sudah membalikkan tubuhnya.
Salah satu tangan Vee terangkat menyentuh pipi gadis itu. "Apa aku boleh menciummu?"tanyanya setengah berbisik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
16 April 2024
Ps : maaf kalau masih ada typo karena jujur awal cast cerita ini bukan Taelice tapi Member Enhypen.