3. Let's Move On

22 1 0
                                    

Bel istirahat berbunyi. Biasanya ketika istirahat, kekasihnya ini selalu menghampiri kelasnya. Mengajak dirinya untuk makan bersama. Tapi tak jarang juga dia yang menghampiri sang kekasih. Atau tak jarang pula mereka bertemu dikantin untuk makan bersama.

"Kau tidak ke kantin, Hana?" Pertanyaan yang langsung Jessica berikan, yang saat ini tengah menatap sahabatnya dengan tatapan khawatir.

Dia yang mendengarnya langsung menghela nafasnya dan menggelengkan kepalanya. "Kau duluan saja. Aku akan kesana nanti." Jawabnya, yang langsung ditolak oleh Kedua sahabatnya ini.

"Gak! Kau harus makan bersama kami!" Ujar Jessica, yang langsung membangunkan sahabatnya dari duduknya, dan menarik sahabatnya untuk pergi kekantin.

"Aku tau kau sedang patah hati! tapi kau tidak boleh menunjukkan itu semua! Kau terlihat seperti orang yang sangat menyedihkan, apabila kau bertindak seperti itu! Daripada kau bersedih, lebih baik kau tunjukkan kepada dia, bahwa kau bisa hidup tanpa dia!" Seru Ixora dengan menggebu. Sumpah demi cintanya sang kekasih kepada dirinya, ia sangat ingin memukul pria yang sudah menyakiti sahabatnya ini.

Kurang apa sahabat cantiknya? Sampai dia diputuskan secara sepihak! Lalu setelah putus, pria itu langsung berangkat bersama dengan wanita lain yang sangat dirinya benci! Iya! Ayura Shinkana adalah orang yang paling dia benci. Bukan tanpa sebab dia membenci wanita itu! Dia tau semua sifat dan perilaku wanita ini. Wanita itu adalah manusia ular yang sesungguhnya.

Bersikap baik hanya kepada pria tampan, merasa malaikat baik yang patut di contoh didepan para pria. Merasa dirinya yang paling di bully, Tetapi sebaliknya!

Wanita itu adalah pembully yang ulung! Ia tidak segan segan membully teman wanitanya! Dan yang lebih parah, dia tidak memandang umur. Orang tua sekalipun, wanita itu akan melawannya ataupun membully dirinya. Maka dari itu dia sangat membenci wanita bernama Ayura Shinkana.

"Kau tidak cari pengganti dia saja? Kau ini kan banyak yang mendekati. Kau tinggal tunjuk saja! Aku yakin orang yang kau mau, mau dan segera menjadi kekasihmu." Ujarnya, yang langsung mendapatkan toyoran kepala oleh sahabatnya.

"Kalau memberi nasihat itu yang benar!" Peringatan yang langsung Jessica berikan akan ucapan sahabatnya ini.

Dan Ixora sendiri langsung mendesis ketika sahabatnya ini menoyor kepalanya. "Kau?! Ish memangnya kenapa sih? Kalau mantannya bisa berbuat seperti itu? Dia harusnya lebih bisa berbuat seperti itu!" Ujarnya. "Kau tau kalau dia itu sama most wantednya dengan pria jelek itu?! Aku yakin banyak lelaki yang mengantri saat ini! Aku yakin para lelaki sedang menyusun strategi untuk mendapatkan hati dia!" Sunggutnya.

Sementara Jessica langsung meringis begitu mendengar penuturan sahabatnya. "Jangan seperti itu! Dia ini bukan wanita murahan, kau tau? Dia ini barang mewah yang tidak begitu gampangnya di dekati para pria!" Peringatnya akan ide gila yang sahabatnya berikan.

Akhirnya Jessica dan juga Ixora terus berdebat. Memegang prinsip dan egonya masing-masing. Jessica yang ingin dia yang bersikap biasa saja. Sedangkan Ixora yang ingin dia membalaskan semua perilaku kekasihnya. Berbeda dengan dirinya saat ini. Disaat dua sahabatnya tengah berargumen, dia malah tengah menatap kekasihnya yang ada di depan sana, yang tengah digandeng oleh Ayura Shinkana.

Jadi, gosip yang beredar itu benar? Hehm, bodoh sekali kamu. Kau di bodohi oleh orang yang sangat kau cintai dan kau percaya. Dia terus berbicara dengan dirinya sendiri, seraya tersenyum miris.

"Hanna! Jangan bersikap menyedihkan! Tersenyum lah dan jangan menatap dia!" Bisikan yang langsung sahabatnya berikan disertai dengan sentakan, sukses membuat dirinya tersentak kaget.

"Aish! Iya iya!" Ringisan yang langsung ia berikan, yang sudah tidak tahan dengan ocehan kedua temannya ini. Dia, dan kedua temannya mulai mengantri untuk mengambil makan siang mereka. Setelahnya, mereka bertiga duduk di bangku yang telah tersedia. Biasanya kekasihnya ini selalu menyisahkan bangku untuk mereka makan. Namun sekarang ia harus mencari sendiri.

Ketika dirinya sedang makan, pengumuman pun berbunyi. Dimana isi pengumuman tersebut menyuruh semua osis untuk berkumpul di ruangan. "Sepertinya aku pulang telat lagi." Ujarnya, disertai dengan helaan nafas pasrah.

"Ada apalagi sih?" Pertanyaan penuh penasaran yang Jessica berikan, setelah mendengar pengumuman.

"Paling tentang pentas seni lagi. Membuat proposal untuk mencari sponsor dan mengundang para artis." Jawabnya.

"Bukankah ini bukan menjadi tugasmu? Kita sudah kelas 12 bukan?" Tanya sahabatnya yang lain, yang sedang mengunyah makanannya.

"Masih tugas kami. Kami belum menyerahkan surah terima jabatan. Kepala sekolah masih belum mengizinkan kami untuk menyerahkan jabatan kami. Katanya nanti setelah mengurus pensi." Jelasnya.

"Berati nanti bertemu dengan dia dong?" Seruan yang Ixora berikan, yang membuat Jessica menatap dirinya dengan nyalang. Seakan mengibarkan bendera perang untuk dirinya. Sedangkan dia sendiri sudah masa bodo dengan tatapan sahabatnya. Udah sering dia ditatap sahabatnya dengan tatapan sinis.

"Nih ya! Pokoknya kalau kau bertemu dengan dia? Jangan pernah kamu memperlihatkan wajah kamu yang menyedihkan, seakan kau belum move on dari nya." Peringatan yang langsung ia berikan untuk sahabatnya.

"Aku tau, akan susah untuk mu move on. Tapi kau harus bisa menunjukkan kalau kau bisa tanpa dia! Apa perlu aku mencarikan pengganti yang lebih tampan dari dia?" Sambungnya dengan berbisik, takut ketauan oleh pria yang ia maksud, akan rencannnya.

Dan dia yang mendengar ide yang terus sahabatnya berikan ini langsumg mendecak. "Ck tidak usah! Aku bisa sendiri, Ixora. Aku tau apa yang harus aku lakukan." Jelasnya dengan senyuman penuh semangat.

Dan ya, akhirnya mereka berdua hanya bisa tersenyum senang ketika melihat semangat yang sahabatnya perlihatkan. Ya walaupun mereka berdua ini tau kalau sahabatnya ini hanya berbicara untuk menenangkan mereka saja. Faktanya sahabatnya itu akan susah melupakan seseorang yang pernah hadir untuk mengisi hatinya.

Kalian tau-lah para perempuan. Awal ketika para lelaki mendekati dirimu, pasti rasa suka milikmu terhadap dirinya tidak ada. Seakan kau mati rasa. Namun ketika pria itu berhasil masuk kedalam hatimu, maka kau akan susah untuk melupakannya karena rasa cinta dan sayang dirimu kepada dirinya sangat besar. Kau sudah menaruh hatimu untuk dirinya, maka dari itu kau susah melupakannya.

Berbeda dengan pria yang awalnya semangat mendekati dirimu dengan rasa suka yang begitu penuh, namun perlahan menghilang ketika dia berhasil memiliki dirimu.

"Ah sudah ya, aku keruang osis terlebih dahulu!" Ujarnya, pamit kepada kedua temannya. "Tolong bawakan tas aku ke ruang osis, jika bel pulang sudah berbunyi, namun aku belum kembali ke kelas." Sambungnya sebelum pergi meninggalkan kedua sahabatnya.

Dan ia terus berjalan menelusuri koridor yang terbilang cukup ramai saat ini. Ia juga dapat merasakan banyaknya pasang mata serta bisikan aneh menatap dirinya, disetiap langkahnya melewati koridor. Entah itu dari para wanita, maupun pria.

Setelah sampai didepan ruang osis, ia langsung masuk kedalam. "Maafkan aku, aku terlambat." Ujarnya seraya membungkuk 90 derajat. Merasa menyesal karena datang secara terlambat.

Dan dia langsung mengambil duduk tepat disamping kekasihnya, mantan maksudnya. Iya! Dia mengambil tempat duduk disamping kekasihnya karena jabatannya yang merupakan sekertaris, membuat dirinya selalu ada disamping kekasihnya.

Rapat pun mulai berjalan. Mereka semua membicarakan banyak hal. Mulai dari penulisan proposal untuk menggaet para sponsor. Tema yang akan mereka pakai untuk pentas seni, anggaran, artis mana yang ingin mereka undang dan masih banyak lagi yang mereka bahas untuk pentas seni yang akan datang.

YOU SAY BREAK UP? - JAEMRINAWhere stories live. Discover now