dim sum later

100 23 0
                                    

Penantian yang telah ditunggu Gaming akhirnya terlaksana hari ini, yakni pertemuan yang sudah terencana antara dirinya dan gadis yang belakangan ini menarik perhatiannya.

Kini Gaming tengah berlari menuju lokasi yang akan menjadi tempat temu antar keduanya. Kemudian mereka bisa melanjutkan ke agenda yang akan dilakukan.

Tentu saja Gaming membawa lari kakinya dengan perasaan senang dan senyum lebar yang juga turut dibawa. Bukan Gaming namanya kalau tak selalu bersemangat dalam segala hal.

"Maaf membuatmu menunggu!" Gaming buat suara begitu lihat eksistensi gadis yang sudah sangat familiar di indera penglihatan.

(Name), gadis yang sudah berdiri di sisi jembatan penghubung ke kota Liyue mengangguk pelan seraya menjawab, "Aku juga baru sampai di sini."

Senyum di wajah Gaming tak pudar. Kian melebar karena melihat (Name) yang kini sudah ada bersamanya.

"Kalau begitu mau langsung ke Xinyue Kiosk?" Pertanyaan (Name) membuat pikiran Gaming yang hanya berfokus pada sosok gadis yang ada di depannya langsung terbuyar saat itu juga.

Dengan itu, mereka berdua mulai berjalan ke destinasi yang sudah mereka tentukan tempo hari. Yaitu restoran makan kesayangan Gaming, tak lain dan tak bukan ialah Xinyue Kiosk.

Selain menjadi favorit Gaming dalam memesan dim sum dan teh di sana, pemilik restoran tersebut adalah bibi dari (Name). Jadi bisa saja mereka mendapat potongan harga karena hubungannya dengan sang pemilik toko.

Di tengah perjalanan menuju lokasi yang dimaksud, tanpa diduga, seorang pria yang terlihat telah berkepala lima umurnya memanggil nama Gaming pada saat itu.

"Gaming!" Panggil pria berkacamata dan kumis yang menutupi bagian atas bibirnya.

Yang dipanggil lantas menoleh, membuatnya melihat siapa yang baru saja memanggil namanya.

"Zhigui ojiichan!" Seru Gaming saat mengetahui siapa sosok yang memanggil.

"Apa kamu bisa ke mari sebentar?" Zhigui—pria yang berada tak jauh dari tempat Gaming berpijak membuat gestur mengajak pemuda di sana untuk singgah ke tempatnya.

Gaming mengubah arah kepalanya untuk menghadap (Name), berniat mengatakan sesuatu.

"Apa kau bisa tunggu sebentar di sini, (Name)? aku tidak akan lama." Tanya Gaming memastikan kesediaan seseorang yang bersamanya.

"Uhm. Tidak perlu terburu-buru." Ucap (Name) mengizinkan. Gaming mengangguk dan tersenyum kecil sebelum beranjak meninggalkan (Name) sendiri untuk sementara.

Setelah sekitar lima menit Gaming pergi menuju seseorang yang dikenalnya, dia kembali. Benar-benar tidak memakan waktu lama ternyata.

Raut wajah Gaming berubah. Entah kenapa rasanya seperti merasa bersalah akan suatu hal.

"(Name), maafkan aku!" Tiba-tiba Gaming berucap ketika sudah kembali ke tempat (Name) berada. Ia menyatukan kedua tangannya di depan wajah dengan tubuh yang sedikit terbungkuk.

Insan yang terheran akan permintaan maaf tersebut tanpa sangka lantas meminta penjelasan, "Eh, kenapa kamu tiba-tiba meminta maaf?"

Gaming menaruh satu tangannya di belakang kepala, kemudian lanjut menjelaskan konteks dari ucapannya barusan. "Zhigui ojiichan meminta bantuanku untuk mengantarkan suatu barang pada temannya, dan aku harus mengantarkan barangnya sekarang. Jadi,"

"Sepertinya acara memakan dim sum yang telah kita rencanakan harus ditunda.." Penjelasan diberikan oleh Gaming.

Tentu dia sangat merasa bersalah ke (Name) karena harus menunda acara makan dim sum bersama, tapi Gaming tidak bisa menolak permintaan tolong dari Zhigui. Dia merupakan tipe orang yang selalu memprioritaskan kepentingan orang lain ketimbang dirinya.

"Aku kira kau meminta maaf untuk apa." (Name) berbicara dengan santai setelah sedikit tegang karena arus yang dibawa oleh Gaming.

"Apa kamu tidak masalah dengan itu?" Lawan bicara kembali bersuara dengan melempar pertanyaan.

"Tentu tidak. Justru aku senang karena tau kamu lebih memilih menolong paman itu daripada melanjutkan perjalanan kita." Tutur (Name) yang reaksinya berkebalikan dengan apa yang Gaming bayangkan.

"Tapi apa aku boleh ikut bersamamu?" (Name) mengambil satu langkah ke depan, "Lebih baik kita pergi bersama. Pasti memakan dim sum akan jadi lebih enak setelah itu kan?" Sosok dengan surai yang tergerai itu tersenyum sambil menghadapkan kepalanya ke arah Gaming yang berada tepat di belakang.

Apa yang dilihat Gaming sekarang membuat cahaya yang terpantul di matanya tergerak. Sosok (Name) yang terlihat dan terekam di pikirannya sekarang membuat Gaming yakin, bahwa hal ini merupakan salah satu alasan mengapa dirinya sangat penasaran akan eksistensi dari gadis tersebut.

,ADMiREKde žijí příběhy. Začni objevovat